Karya : Gutamining Saida
Penilaian Sumatif Akhir Semester adalah evaluasi yang dilakukan di akhir periode pembelajaran untuk mengukur capaian belajar siswa selama satu semester. Penilaian ini mencakup berbagai mata pelajaran yang telah dipelajari dan bertujuan untuk menilai pemahaman siswa secara keseluruhan, memastikan ketercapaian standar kompetensi, serta memberikan umpan balik bagi proses pembelajaran ke depannya.
"Sukses bukanlah tentang seberapa cepat kamu sampai di garis akhir, tetapi seberapa banyak pelajaran yang kamu dapatkan selama perjalanan."
Dengan demikian, kutipan di atas mengingatkan bahwa keberhasilan bukan hanya tentang seberapa cepat atau besar hasil yang kita capai, tetapi juga tentang bagaimana perjalanan itu membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Tujuan Penilaian Sumatif Akhir Semester adalah, satu, mengukur pencapaian kompetensi siswa selama satu semester. Dua, memberikan gambaran tentang tingkat penguasaan materi pelajaran. Ketiga, menjadi bahan evaluasi untuk guru dalam memperbaiki strategi pembelajaran.
Kali ini adalah hari kedua pelaksanaan Penilaian Sumatif Akhir Semester di SMPN 1 Kedungtuban. Suasana pagi di sekolah sudah terasa berbeda dari biasanya. Tidak ada suara riuh siswa bermain di lapangan atau berkumpul bercanda di gazebo. Semua siswa tampak sibuk mempersiapkan diri untuk sumatif.
Jadwal hari ini dimulai dengan mata pelajaran Matematika pada jam pertama. Disusul dengan Informatika di jam kedua. Setiap ruangan diatur agar tercampur siswa dari kelas yang berbeda. Satu ruang berisi 32 siswa yang terdiri atas campuran siswa kelas tujuh dan sembilan. Selanjutnya kelas delapan bergabung dengan siswa kelas tujuh lainnya.
Salah satu pemandangan menarik adalah beragamnya seragam yang dikenakan siswa. Sekolah tidak mewajibkan pembelian seragam di sekolah. Siswa siswi memakai seragam yang dimiliki. Kadang ada yang diberi oleh kakak tingkatnya, tetangganya. Siswa kelas sembilan mengenakan seragam OSIS atau kemeja kotak-kotak warna krem. Sementara itu, siswa kelas delapan tampak elegan dengan seragam batik, dan siswa kelas tujuh mengenakan pakaian seragam putih biru. Keberagaman ini justru menambah warna tersendiri. Â
Saat bel berbunyi, pengawas memasuki ruangan dengan membawa soal ujian di dalam stopmap warna biru. Sebelum memasuki ruangan siswa diminta untuk baris di serambi kelas berbanjar dua yaitu laki-laki dan perempuan. Kemudian masuk ruangan disambut guru sebagai pengawas tes dengan berjabat tangan terlebih dahulu.
Secara teori satu ruang ada dua pengawas. Prakteknya kadang satu pengawas karena ada yang berhalangan hadir. Pengawas membagikan soal dan lembar jawaban ke masing-masing peserta. Dengan tenang, siswa mulai mengerjakan soal di kertas yang dibagikan. Suasana di setiap ruangan tampak sunyi. Tidak ada suara siswa yang berbicara, apalagi meminta bantuan teman. Aturan ujian cukup ketat yaitu siswa dilarang bertanya atau membantu teman menjawab soal.