Mohon tunggu...
Gutamining Saida
Gutamining Saida Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Kedungtuban Kab Blora

Jalan-jalan, baca cerita Seorang istri yang banyak mimpi,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peristiwa Hilangnya Pesawat

8 September 2024   15:02 Diperbarui: 8 September 2024   15:09 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya : Gutamining Saida

Di kelas 9B pada jam ke 4-5 mata pelajaran IPS. Suasana belajar hari itu terasa berbeda. Saya sebagai guru IPS memutuskan untuk menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan dengan permainan pesawat kertas. Setiap kelompok ada empat siswa. Satu kelas ada delapan kelompok. Setelah kelompok terbentuk, satu kelompok duduk saling melingkar. Sesuai instruksi dari saya, kelompok ganjil membaca buku paket halaman 26-45. Kelompok ganjil membaca buku paket 1-25. Setelah selesai, kelompok diberi tugas untuk membuat delapan pertanyaan. Dari delapan soal dibuat dikertas berjumlah delapan tersebut selanjutnya dibentuk seperti sebuah pesawat. Pertanyaan dengan tiga kriteria mudah, sedang dan sulit. Satu pertanyaan dibuat di satu kertas.

Pesawat kertas yang akan dilombakan, siapa yang dapat menerbangkan pesawat paling jauh akan mendapat poin tambahan. Seluruh siswa antusias, bersemangat membuat pesawat mereka dan meluncurkan sekuat mungkin agar dapat terbang jauh. Tawa riang menghiasi kelas saat pesawat-pesawat itu terbang mengelilingi ruangan.

Namun, di tengah kegembiraan itu, terjadi kejadian lucu yang tak terduga. Salah satu siswa, setelah meluncurkan pesawatnya, tiba-tiba berlari ke arah pintu sambil memegangi perutnya dan berteriak, "Bu, saya harus ke toilet sekarang!" Seluruh kelas tertawa terbahak-bahak melihat betapa mendesaknya kebutuhan siswa itu, ada yang mendapat panggilan alam. Suasana kembali cair, dan semua kembali fokus pada permainan.

Saat penghitungan hasil akhir, salah satu kelompok kebingungan mencari pesawatnya yang tiba-tiba menghilang. Mereka mencarinya di setiap sudut kelas, bahkan sampai di kolong meja. Setiap anak meluncurkan dua pesawat dan akan mengambil dua pesawat dari lawan mainnya. Dua pesawat tersebut harus dibuka dan diselesaikan soal yang ada didalamnya. Mondar-madir ke belakang, depan, sampng tak ada pesawat yang harus diambil. Teman yang satu kelompok berusaha membantu mencarinya. Hasilnya nihil, akhirnya saya mengumumkan bahwasanya ada satu pesawat yang hilang. Karena cuaca buruk, pesawat tidak bisa dipantau, pilotnya barangkali memacu kecepatan. Satu ruangan berubah ketawa terbahak-bahak. Kondisi darurat ayo, yang masih posisi duduk tolong berdiri!"ucap saya.

Anak-anak yang semula serius mengerjakan, mencari jawaban pertanyaan masing-masing lantas berdiri sambil tolah toleh di sekeliling tempat duduk masing-masing.  Mereka saling pandang, lalu tawa kecil pun pecah. Dengan penasaran, Bilkis yang sejak tadi duduk serius mengerjakan berdiri dari tempatnya. Saat itu juga, pesawat kertas yang dicari-cari di atas kursi.  Ternyata, pesawat itu ditemukan di tempat yang tak terduga di bawah pantat salah satu teman laki-laki bernama Bilkis. Mereka yang tak sadar telah duduk di atasnya. Sontak, kelas kembali riuh dengan tawa, dan pembelajaran hari itu menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi semua. Mereka tertawa lepas merasa lega sekaligus geli. Pencarian yang cukup panjang akhirnya dapat berhasil ditemukan. Pembelajaran dari hari ini adalah suatu pengorbanan akan membuahkan hasil yang maksimal yang ditunjang oleh kerjasama semua anak satu kelas. Perjuangan dan pengorbanan tidak ada yang sia-sia, manakala dilakukan dengan ikhlas. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun