Karya : Gutamining Saida
Di sebuah sekolah SMPN 1 Kedungtuban, ada seorang siswi yang sebut saja namanya Memey. Dia seorang cewek cantik, berkulit putih manis. Duduk di bangku depan dengan sahabatnya  di bangku Sekolah Dasar.
Dua minggu lalu saat saya perkenalan pertemuan pertama tahun ajaran baru. Memey curhat terus terang bahwa dia tidak menyukai mata pelajaran IPS. Setelah mendengar ungkapan rasa dari dia dengan jujur. Saya merasakan sebuah tantangan untuk bisa mengubah kondisi siswa untuk bisa mencintai mata pelajaran IPS.
IPS (Ilmu Pengetahuan sosial) adalah mata pelajaran yang sangat membosankan. Materinya sangat luas meliputi berbagai gabungan materi yang dipadukan. Diantaranya ekonomi, sejarah, sosiologi dan geografi. Apalagi bila penyajiannya tidak dibuat menyenangkan pasti banyak siswa yang tidur, tidak mau memperhatikan, malas mengerjakan soal, bicara dengan temannya dan lagi fenomena yang bisa dilihat.
Suatu pagi, tepatnya hari Selasa Memey datang dengan semangat seperti hari-hari biasa. Namun saat pergantian jam ke empat dan jadwalnya mata pelajaran IPS. Saya berhalangan hadirke kelas IXB . Sebagai gantinya adalah guru piket hari Selasa. Guru piket dengan membawa selembar kertas yang berisi tugas yang harus dikerjakan. Guru piket sekaligus memberitahu bahwa saya tidak bisa hadir.
Sebagian besar teman Memey merasa senang karena mengira akan ada waktu untuk bersantai. Namun Memey merasa berbeda. Dia merasa sedih dan kuatir terhadap saya. Sejak itu pikirannya  tertuju pada saya yang berhalangan hadir. Hari itu juga dia menggunakan handphonenya. Ketidakhadiran saya karena kesehatan kurang baik, dia ingin menunjukkan perhatiannya. Dengan hati-hati, Memey mengetik pesan singkat lewat whatshap.
"Assalamu alaikum bu Saida, hari ini ibu kenapa tidak datang mengajar di kelas IXB? Â Saya kawatir apakah bu Saida baik-baik saja? Saat itu tepat pukul 10.15 WIB saya berada di depan pelayanan RSU Cepu. Â Handphone saya berdering sebagai tanda ada pesan masuk. Setelah pelayanan selesai saya berusaha membuka Handphone , dan membacanya ternyata pesan singkat dari Memey.
Saya merasa tersentuh, lega, senang dengan pesan Memey. Saya berusaha membalas pesan Memey ."Hari ini saya sedang ada jadwal terapi di RSU." Doakan ya bu Saida segera sembuh. Saya merasa bangga, merasa dirindukan oleh murid seperti Memey yang peduli dengan ketidak hadiran gurunya.
Saya yakin, dengan usaha saya untuk membuat pembelajaran menarik, interaktif serta penuh kasih sayang. Memey dan teman yang lain dapat mulai tertarik  pada Pelajaran IPS yang sebelumnya dianggap membosankan. Saya selipkan motivasi kepada semua siswa termasuk Memey. Perlahan tapi pasti Memey mulai menikmati pelajaran IPS dan semangat baru dalam belajar. Hal ini dia buktikan setiap saya memberikan pertanyaan dia mau maju ke depan mengerjakan di papan tulis atau langsung menjawab. Semoga kalian semua tetap semangat belajar dan dapat mewujudkan cita-citamu.
Sesuai kewajiban kita sebagai muslim yang disabdakan Rasulullah Shallallahu Aalaihi Wassalam, "Menuntut ilmu itu wajib atas semua muslim." (HR Ibnu Majah). Maka semua orang yang beriman kepada Allah Shubhanahu Wa Ta Alla baik laki-laki maupun perempuam  wajib untuk menuntut ilmu.
Dengan ilmu kita dapat meraih kebahagian dunia dan akhirat . Nah marilah kita sebagai guru hendaklah tetap belajar. Berikut ini alasan mengapa guru harus pintar : Pertama, guru dapat memberikan pelayanan terbaik kepada siswa-siswinya. Kedua, mengikuti segala perkembangan di dunia Pendidikan. Ketiga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mengalami kemajuan sangat pesat.
Salam literasi, ayo semangat menjadi guru pembelajar. Semoga bermanfaat.
Cepu, 7 Agustus 2024.
