Mohon tunggu...
Gutamining Saida
Gutamining Saida Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Kedungtuban Kab Blora

Jalan-jalan, membaca cerita, Seorang istri yang banyak mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Enthung Penghasilan Tambahan di Blora

19 Desember 2023   21:58 Diperbarui: 19 Desember 2023   22:06 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim hujan telah tiba. Masyarakat kabupaten Blora menyambut dengan suka cita, bahagia. Blora sebagai kabupaten yang terdapat hutan jati membawa berkah tersendiri. Bagaimana tidak? Hujan yang turun beberapa kali membuka mata pencaharian baru. Terutama di area bawah pohon jati. Masyarakat sekitar berbondong-bondong mencari enthung atau ungker jati.

Saya mengajar di salah satu SMP yang di depannya ada hutan jati. Ada daya tarik bagi saya untuk melihat dan mengamati para pemburu enthung jati. Bagaimana cara mengambil dari balik daun, mengelupas dari jaringan. Setelah terkelupas enthung-enthung bergerak-gerak. Sekitar pukul 10.00 WIB ke atas mulai banyak motor masuk dan diparkir di area hutan.  Masyarakat dari daerah lain berburu enthung jati. Masalahnya SMP tem[atku mengajar jauh dari rumah penduduk. Mereka duduk sambil mengambil enthung dari balik daun jati. Biasanya mereka datang berombongan. Ada laki-laki, perempuan bahkan anak-anak. Mereka sudah membawa bekal makanan dari rumah. Bahkan mereka pulang sampai sore hari setelah mendapatkan enthung dengan jumlah banyak. Ada sebagian enthung itu langsung bersih dari bungkusnya, ada yang mengambil masih menempel daunjati langsung ditaruh di sak nanti setelah sampai di rumah baru dibuka dari bungkus jaringan kepompong.

Enthung jati merupakan kepompong dari ulat yang memakan daun jati kemudian turun ke tanah. Dan membungkus dirinya dengan jaringan kepompong. Kepompong inilah yang disebut enthung jati. Enthung jati salah satu makanan khas Blora bisa diolah menjadi sajian lezat dan bergizi tinggi.

Mereka melakukan aktivitas berburu enthung selepas dari sawah atau selesai memasak. Ada yang tujuannya untuk dimasak sendiri, ada yang dijual. Bila masih awal musim hujan harganya masih mahal segelas bisa dijual lima belas ribu rupiah. Satu kilo gram sekitar serratus ribu rupiah.

Bagi pecinta makanan ekstrim, sajian enthung dapat menjadi pilihan kuliner yang perlu dicoba. Enthung jati hanya bisa dijumpai pada saat awal musim hujan. Hal ini enthung dijajakan di sepanjang jalan Cepu-Blora sepanjang hutan. Para ibu-ibu menjajakan enthung ditaruh di atas tempat bakul nasi dari plastik. Maka ketika berkunjung ke Blora jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati kuliner enthung.

Cepu. 19 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun