Mohon tunggu...
Gusveri Handiko
Gusveri Handiko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Penulis di Duta Damai Sumbar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Duta Damai Sumbar: Cara Cerdas Menelaah Perbincangan Mengenai Ceramah Gus Muwafiq yang Dianggap Menghina Nabi Muhammad SAW

5 Desember 2019   07:00 Diperbarui: 5 Desember 2019   07:12 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi CNN Indonesia

Baru-baru ini nitizen di indonesia dihebohkan oleh pemberitaan mengenai isi ceramah agama oleh ulama besar indonesia yaitu Gus Muwafiq yang di anggap kurang tepat dan salah kalah mengandung kata-kata "Rembes" yang bagi sebagian orang di anggap menghina nabi Muhammad S.A.W. 

Mengenai pemberitaan tersebut menurut Duta Damai Sumatera Barat isi ceramah agama dari Gus Muwafiq tersebut memang kurang tepat dan salah namun karena Gus Muwafiq telah meminta maaf dan telah mengklarifikasi hal tersebut Duta Damai Sumbar sangat memuji apa yang telah dilakukan oleh Gus Muwafiq tersebut. Karena dengan gagah dan berani mengakui kesalahan yang telah beliau lakukan dan berani meminta maaf ke seluruh umat islam di indonesia. 

Duta Damai Sumatera Barat mengatakan bahwa salah satu ciri-ciri ulama besar adalah ulama yang secara berani mengakui kesalahannya dan hal tersebut sudah ditunjukkan oleh Gus Muwafiq. 

Lalu Duta Damai Sumbar menghimbau kepada pencinta Gus Muwafiq jangan terlalu ditanggapi cacian yang dilayangkan oleh nitizen atau ustad lain yang tidak suka dengan Gus Muwafiq. Buktikanlah bahwa Gus Muwafiq memang ulama besar yang memang besar di indonesia dengan memperlihatkan pada nitizen bahwa pencinta dan penikmat ceramah agama Gus Muwafiq juga merupakan umat uang menunjukkan dan mengaplikasikan ceramah agama Gus Muwafiq yang secara gagah berani mengakui kesalahannya.

Kemudian kepada ustad/penceramah agama yang tidak menyukai Gus Muwafiq Duta Damai Sumbar juga menghimbau janganlah mengajarkan kepada pendengar ceramah agamanya untuk melakukan hal yang tidak di ajarkan oleh nabi Muhammad yaitu mencaci atau memaki orang lain sekalipun orang tersebut salah. Karena Duta Damai Sumbar yakin dan percaya seorang Guru pasti akan ditiru oleh muridnya, dan seorang ulama pasti akan ditiru oleh santrinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun