Mohon tunggu...
Gusty Maulana
Gusty Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Seni Islam Gambus Banten

2 Juli 2024   12:20 Diperbarui: 2 Juli 2024   12:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gambus Banten merupakan salah satu instrumen musik tradisional yang erat kaitannya dengan penyebaran agama Islam di wilayah Banten. Instrumen ini diyakini berasal dari tradisi musik Arab yang dibawa oleh para pedagang dan penyebar Islam ke Banten pada abad ke-16. Dalam perkembangannya, gambus Banten kemudian berakulturasi dengan unsur-unsur budaya lokal, sehingga memiliki ciri khas yang membedakannya dari gambus di daerah lain.

Secara fisik, gambus Banten memiliki bentuk yang mirip dengan gitar, namun dengan ukuran yang lebih besar. Badan gambus terbuat dari kayu keras, seperti kayu nangka atau kayu kuning, dengan membran (senar) yang berasal dari kulit kambing. Jumlah senar gambus Banten biasanya berjumlah 4 atau 5 buah, dengan pola dan teknik permainan yang khas.

Dalam tradisi masyarakat Banten, gambus memiliki peran penting dalam berbagai upacara dan ritual keagamaan Islam. Instrumen ini sering digunakan dalam perayaan Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj, dan acara keagamaan lainnya. Melalui permainan gambus, para seniman Banten dapat mengekspresikan nilai-nilai spiritual dan budaya Islam yang kental.

Selain dalam konteks keagamaan, gambus Banten juga menjadi bagian integral dalam pertunjukan seni tradisional lainnya, seperti Marawis, Sholawatan, dan Hadrah. Dalam pertunjukan-pertunjukan tersebut, permainan gambus Banten menjadi pengiring utama yang memberikan ciri khas dan nuansa Islami.

Teknik permainan gambus Banten memiliki kekhasan, seperti teknik petik, pukulan, dan improvisasi yang unik. Para seniman gambus Banten dikenal memiliki kemampuan improvisasi yang tinggi dalam memainkan instrumen ini. Gaya permainan gambus Banten juga dipengaruhi oleh irama dan pola musik tradisional Banten, seperti pola-pola ritmik yang khas.

Dalam perkembangannya, gambus Banten telah menjadi identitas budaya masyarakat Banten yang erat kaitannya dengan agama Islam. Instrumen ini tidak hanya menjadi media ekspresi artistik, tetapi juga menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai spiritualitas dan keislaman pada masyarakat.

Upaya pelestarian gambus Banten terus dilakukan oleh beberapa kelompok dan komunitas seni di Banten. Berbagai festival, lomba, dan pelatihan gambus Banten diselenggarakan untuk mengenalkan dan menjaga keberlangsungan tradisi ini. Selain itu, beberapa instansi pemerintah dan lembaga budaya juga turut berperan dalam upaya pelestarian gambus Banten.

Salah satu contoh upaya pelestarian yang dilakukan adalah melalui festival gambus Banten yang diselenggarakan secara rutin. Dalam festival tersebut, para seniman gambus Banten menampilkan permainan musik yang khas, serta mempresentasikan nilai-nilai spiritual dan budaya Islam yang terkandung di dalamnya. Selain itu, festival ini juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar dan memperdalam tradisi gambus Banten.

Gambus Banten merupakan salah satu kekayaan seni dan budaya Islam yang menjadi identitas masyarakat Banten, dan terus dipertahankan hingga saat ini. Instrumen ini tidak hanya menjadi media ekspresi artistik, tetapi juga menjadi sarana untuk menyebarkan nilai-nilai spiritualitas dan keislaman pada masyarakat. Upaya pelestarian yang dilakukan oleh berbagai pihak menunjukkan betapa berharganya tradisi gambus Banten bagi masyarakat Banten dan Indonesia secara keseluruh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun