Mohon tunggu...
Gusty RestuPangesti
Gusty RestuPangesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, saya Gusty Restu Pangesti. Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diplomasi Publik: Pengenalan Kuliner Tempe oleh Diaspora Indonesia di Amerika Serikat melalui Konsep Gastrodiplomasi

24 Mei 2024   20:53 Diperbarui: 24 Mei 2024   21:22 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gastrodiplomasi (gastrodiplomacy) merupakan sebuah alat alternatif diplomasi budaya yang menggunakan sebuah makanan sebagai sarana untuk meningkatkan brand awareness bangsa. Strategi tersebut bertujuan untuk mengekspor budaya sebuah negara ke dunia yang lebih luas dalam bentuk sebuah hidangan nasional atau masakan nasional.

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kekayaan budaya serta alam, salah satunya yaitu Indonesia juga kaya akan rempah-rempah. Melalui adanya kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, hal tersebut dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memperkenalkan instrumen budaya dalam lingkup internasional.

Dalam konsep Gastrodiplomasi ini Indonesia memperkenalkan Tempe sebagai bahan yang akan dipromosikan kepada masyarakat Amerika Serikat melalui Diaspora Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar kuliner Indonesia dapat dikenal oleh banyak negara dan dapat dikenal di kancah internasional serta dapat menciptakan citra bangsa yang baik.

Gastrodiplomasi merupakan bagian dari proses diplomasi publik dan diplomasi budaya atau bisa disebut dengan cara halus untuk meningkatkan apresiasi serta memperbaiki citra bangsa. Biasanya, negara berkembang memanfaatkan cara gastrodiplomasi untuk membentuk national branding dalam setiap negara yang menggunakan konsep tersebut.

Menurut data pada tahun 2021 dari Kedutaan Besar Indonesia di Washington, DC menjelaskan bahwa diaspora Indonesia di Amerika Serikat kurang lebih terdapat 150 ribu orang. Diaspora Indonesia di Amerika Serikat terbentuk karena pada saat itu terdapat kemunculan permasalahan-permasalahan yang terjadi, seperti belum terbentuknya sebuah pendekatan yang sistematis dari pemerintah Indonesia terhadap masyarakat diasporanya.

Diaspora Indonesia di Amerika Serikat menjadi garda terdepan untuk mempromosikan budaya kuliner Indonesia kepada masyarakat Amerika Serikat serta merupakan aktor non-negara yang dapat memberikan pengaruh publik dengan cara meningkatkan citra bangsa melalui budaya. Diplomasi publik tersebut sangat diharapkan agar berjalan dengan baik dan pada akhirnya menghasilkan  hasil yang dapat meningkatkan citra baik Indonesia sehingga Indonesia dapat menciptakan country branding di mata Amerika Serikat.

Dalam hal ini, terdapat point bahwa Indonesia memanfaatkan masyarakat diaspora di Amerika Serikat untuk turut membantu dalam peningkatan country branding Indonesia di mata Amerika Serikat sehingga Indonesia mempunyai pandangan baik dalam lingkup internasional. Dengan adanya misi Country Branding dalam suatu negara dapat membentuk identitas Indonesia, mengubah atau memperbaiki serta meningkatkan citra dan reputasi Indonesia, dan dapat juga meningkatkan daya saing dalam kebudayaan Indonesia di kancah internasional.

Pada saat itu Diaspora Indonesia membentuk strategi-strategi untuk proses pemasaran atau untuk memperkenalkan Tempe kepada masyarakat Amerika Serikat melalui beberapa cara:

1.      Melakukan Pembangunan Pabrik Tempe di Amerika Serikat

Sejarah tempe hingga pada akhirnya menjadi kuliner favorit yang disukai oleh masyarakat Amerika Serikat yaitu pada saat Ratina Muljono yang merupakan salah satu diaspora Indonesia membuka sebuah kedai yaitu Tempe House di California sekitar tahun 1999. Melalui hal tersebut, diaspora dan pemerintah Indonesia berkomitmen dengan Amerika Serikat untuk meningkatkan kerja sama dalam mempromosikan potensinya dalam bidang ekonomi seperti perdagangan, investasi, serta pariwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun