Anda tahu topeng Guy Fawkes yang menjadi lambang anonimitas dunia? Untuk saya, topeng Joker sama dengan topeng tersebut, bedanya Joker tersenyum.
Seandainya pun ingin memberikan asal-usul, berikan yang bagus
Seorang pengidap penyakit mental yang disiksa dari kecil, gagal  secara sosial maupun karir, tidak mendapat tempat di manapun, dan sering disiksa baik verbal maupun fisik?
Maaf, kalau memang asal-usulnya seperti itu, Joker tidak ada bedanya dengan kriminal dari  belahan dunia manapun. Tidak ada bedanya dengan begal, jambret, copet, atau apapun itu sebutan yang diberikan masyarakat kepada mereka.
Jangan-jangan anda yang sedang membaca tulisan ini bahkan memiliki hidup yang lebih susah dari mereka, apakah anda pernah berpikir melakukan apa yang mereka lakukan? Pernah? Apakah anda pernah melakukannya?
Kalau tidak (atau belum), selamat. Anda adalah manusia normal. Anda bukan anak manja yang menganggap bahwa kesialan yang anda terima adalah kesalahan orang lain, yang bahkan mungkin tidak mengetahui seorang anda eksis atau tidak.
LOH, YA ITU PESAN MORALNYA. BAHWA SEMUA ORANG BISA MENJADI JOKER
Begini, Joker adalah psikopat licik nan jenius yang sadar akan semua yang dia lakukan dan apa dampaknya nanti. Semua hal yang dia lakukan, betapa pun terlihat aneh dan tidak masuk akalnya, hal itu merupakan bagian dari perlawanannya terhadap (ilusi) masyarakat yang tenang, status quo, dan usahanya untuk membuktikan bahwa yang membedakan dia dengan mereka adalah satu hari yang apes.
Itulah alasan fundamental kenapa Joker sangat disegani dan ditakuti.
Kalau tidak mengacu pada hal tersebut, Joker hanya seorang kriminal biasa yang sedikit nyentrik.
Di bawah ini adalah beberapa ciri psikopat:
- Memesona dan pintar berbicara
- Cerdas atau sangat cerdas
- Lihai bersosialisasi tapi memilih menjadi anti sosial
- Tenang, bahkan kadang terlihat seperti tidak memiliki emosi