Level mencintai seorang Katolik ialah mencintai tanpa harus dicinta, dan mengasihi tanpa harus dikasihi. Tetap berusaha untuk mencintai dan mengasihi walaupun seringkali dilukai dan disakiti. Tetap berusaha untuk mengampuni walaupun itu sangatlah berat secara manusiawi dan butuh waktu yang lama.
Karena pada umumnya, mencintai orang yang mencintai kita itu level sederhana yang dimiliki semua orang. Sedangkan kita, orang Kristen, orang Katolik harus beda dong!!!
Level dan kualitasnya harus di atas rata-rata. Bukan mau menyombongkan diri, tapi begitulah semestinya sebagaimana yang disabdakan oleh Tuhan Yesus pada hari ini perihal mengasihi dan mencintai.
"Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu"
Jelas ya. Mengasihi tanpa batas dan sekat. Mencintai siapa saja.
Mencintai berarti kita rela melepaskan ego kita demi kebahagiaan orang lain. Itulah mencintai secara tulus. Kita diarahkan untuk berani keluar dari semua keinginan dan keegoisan kita. Keluar dari kebiasaan lama yang tertutup. Cinta kita haruslah inklusif bukan eksklusif. Ia menembus batas-batas manusiawi. Ia harus menyetuh bagian terdalam dari setiap individu yaitu Hati. Di sanalah cinta itu harus tinggal dan memberi makna. Agar mereka yang merasakan cinta seorang Katolik dapat juga merasakan cinta Allah yang tidak terbatas.
Berdamailah dengan siapa saja...
Tetaplah menjadi sahabat bagi siapa pun...
