Soto merupakan makanan khas daerah yang berada di berbagai suku bangsa Indonesia (walaupun tidak semua). Ada banyak sebutan atau nama yang diberikan kepada kuliner daerah yang satu ini, seperti sroto,sauto,tauto, atau coto. Tiap-tiap daerah mempunyai racikan bumbu dan bahannya sendiri-sendiri.Â
Justru hal inilah yang memperkaya cita rasa Soto. Karena memiliki cita rasa yang khas dan berbeda-beda, maka "lidah" kita tidak akan pernah bosan untuk mencicipinya lagi dan lagi!
Berbicara tentang kuliner yang satu ini, saya serentak dibawa kembali (bernostalgia) pada pengalaman di tahun-tahun yang lalu tepatnya tahun 2013, di kota Merauke (Papua).Tahun itu menjadi awal pengenalan saya dengan makanan khas yang satu ini,bahkan menjadi "titik" di mana saya mulai jatuh cinta pada soto.
Pada saat itu, kira-kira pukul 16:12 WIT, saya bersama teman-teman mengikuti pertandingan sepak bola yang diselenggarakan oleh salah satu sponsor sepak bola di kota "Rusa"tersebut.
Kami sebagai satu tim yang terdiri dari berbagai suku, berkumpul untuk selanjutnya mengikuti turnamen yang diselenggarakan itu.Kami mengikuti pertandingan dan hasilnya sangat tidak memuaskan. Kami semua "down" pada saat itu, karena langsung gugur pada pertandingan perdana. Sangatlah ironis!
Kami pun saling menyalahkan satu sama lain,bahkan ada yang memilih untuk diam dan tidak mau berkomunikasi lebih lanjut. Ya,hal itu jelas karena hasil yang kami terima! Kami dibantai dengan skor 10:2, di hadapan ratusan penonton yang melingkari stadium Maro mini yang terletak di kelurahan Kelapa Lima, Kabupaten Merauke.Pengalaman itu sungguhlah menyakitkan bagi kami, yang baru memulai perjuangan! Semangat kami kandas di awal perjuangan.
Namun,sebelum berpisah dan mengambil jalan masing-masing untuk kembali ke rumah, pelatih kami mengajak kami semua untuk singgah di "Warung Coto Makassar"(itulah nama dari warung tersebut). Awalnya ada beberapa teman yang menolak.
Akan tetapi saya memberanikan diri untuk mengikuti pelatih.Kemudian beberapa teman yang awalnya menolak untuk singgah, akhirnya bersama-sama masuk ke dalam warung tersebut. Jujur! Itu pengalaman pertama saya, masuk ke dalam warung coto tersebut. Awalnya saya menertawakan namanya (saya mohon maaf atas hal ini) dan bahkan berkata dalam hati "Ya, paling rasanya biasa-biasa saja!"
Setelah kami masuk dan memilih tiga tempat sebagai satu tim, maka si pemilik warung tersebut mempersilahkan kami untuk memilih menu. Ya, memang sudah dipastikan bahwa menu yang ada dan utama hanyalah coto Makassar. Namun, ada variasi yaitu "pakai ketupat atau buras"dan disediakan pula "sambal khas coto".
Sementara makanan kami dipersiapkan, pelatih kami langsung memberikan penjelasan singkat mengenai makanan yang akan kami makan itu. "Nah, adik-adik! Jadi, makanan yang akan kita makan nanti namanya Coto Makassar atau Coto Mangkasara. Ini adalah makanan tradisionalnya orang Makassar, Sulawesi Selatan.
Makanan ini terbuat dari jeroan sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan itu akan dicampur daging sapi dan kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus.