[caption id="" align="aligncenter" width="275" caption="ilustrasi dari https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images"][/caption]
(Sebelumnya di Sadewa Lecorn : Misteri Dendam Kesumat Part I, Seminggu sudah Sadewa membuka biro detektif miliknya namun belum ada kasus yang menyita perhatiannya yang menarik buat diselidiki sampai suatu ketika , ia menerima E-mail atau surel dari pimpinan perusahaan Gakin Grup yang terkenal dan bonafid untuk menyelidiki atas hilangnya karyawan mereka beserta dokumen dokumen rahasia perusahaan…)
Kamis pagi yang cerah….dihalaman Fakultas Teknik Perguruan Tinggi Negeri di Medan
Sadewa merasakan semangat baru dalam hari ini, tadi malam ia telah mendapat suatu kasus yang cukup menarik buat diselidiki biro detektifnya. Ia terlihat sumringah sambil menunggu mata kuliah pagi yang dihadapinya hari ini, seperti biasa biro detektifnya buka pada waktu siang atau sore jika pada waktu Senin dan Kamis disesuaikan dengan jadwal kuliahnya.Saat ia tenggelam dalam pikirannya tentang kasus yang ia hadapi, tiba tiba seseorang mengejutkannya dengan menepuk bahunya
“Oiiii broo!! Ngelamun aje ni! Duh sementang ketemu mantan pacar semalam! Udah mulai dah kena virus cinta lama!” seru Anto. Anto tidak sendiri , ia bersama dengan Didik, teman seangkatan dan satu jurusan juga. Didik adalah seorang yang mempunyai kepribadian yang luwes dan menyenangkan, keahlian yang menonjol darinya ialah ia sangat menggemari hal hal yang berbau Teknologi Informasi, bahkan ia juga membuat Software di bidang struktur bangunan , semacam evolusi penyempurnaan dari software EngiLab Beam 2D.
“Aaahh kau To!! Ganggu lamunanku saja! Ehh ade Didik ni! Tugas Analisis Struktur kau dah kelar Dik?! Aku boleh liat ya ntar,, lagi buntu ni soalnya otakku sekarang!” ujar Sadewa
“Buntu kenapa sob? Buntu mikirin si die yah ,,, hahaha kau ini emang selalu berurusan dengan namanya “WANITA”! hahahaha,, masalah tugas, udah kelar sob,,, ente mau lihat, boleh boleh saja sob! Oiya gimana perkembangan biro detektifmu?!” tanya Didik
“Nah itu dia yang aku pikirkan dari tadi!!! Bukan gara gara masalah wanita seperti yang kalian sangka! Biro detektifku dapat kasus baru Dik! To!” ujar Sadewa penuh semangat
“Haaaa? Yang benar bro?setahuku belum ada kasus yang masuk semalam!” ujar Anto
“E-mailnya masuk setelah kau pergi meninggalkan kantor! Ini kasus besar To! Direktur Gakin Grup meminta bantuan kepada kita!!!”seru Sadewa
“Gakin Grup yang memilki beberapa pabrik pengolahan sawit, minyak goreng dan sejumlah apartemen dan hotel itu??? Wah kalian hebat cuyy!!” potong Didik
“Aaahhh aku masi tak percaya bro,,,masa sih mereka mau menyewa jasa biro kita yang baru saja berdiri?” ujar Anto tidak memperdulikan kekaguman Didik
“Yah , aku sendiri belum percaya sih To! Makanya kau harus ikut aku menemui mereka di Restoran dekat lobby hotel hotel Gakindo” ujar Sadewa
“Ehemm… maaf ni bro! apakah biro detektif kalian membutuhkan tenaga tambahan? Sebenarnya sudah sejak lama aku ingin sekali bergabung di biro detektif kalian!” seru Didik tiba tiba
“Menurutku , kemampuan Didik dalam bidang IT patut kita pertimbangkan sebagai tenaga yang bermanfaat bagi biro detektif kita bro!” tambah Anto
“Hmmm.. yah aku rasa itu ide yang baik! Baiklah ! Dik! Kau kuterima sebagai rekan di biro detektif Sadewa Lecorn! Kau bisa bawa semua peralatan peralatan canggihmu ke kantor kita nanti ,,, hehehe” ujar Sadewa
“Yesss…oiya pak bos! Masalah gajinya gimane?!” tanya Didik tanpa dosa
“Bujubune , kerja belum dah nanya gaji aje lu ,,sama aja kayak si Anto! Udah,, sekarang kita dapat kasus “KAKAP” nih otomatis gajinya pun “KAKAP” juga!” jawab Sadewa
“Yahhh kalao gulai ikan kakap mah aku demen tuh bro, tapi masa gajinya dibayar kakap” sambung Didik lagi lagi tanpa dosa
“(Sambil menjitak kepala Didik) duh polos amat otakmu Dik Dik! Ntar aku sumpahin processor di otakmu benar benar lambat baru tahu! “sergah Sadewa
“Hahahahahaha canda bro!” ujar Didik sambil tertawa lepas
“Uii dah jam 8 nih, nyok kita masuk kelas, kelihatannya pak Tarigan dah stand by tuh !” ujar Anto
“Ayo!” sahut Sadewa dan Didik
Mereka bertiga pun bergegas memasuki ruangan tempat mereka menimba ilmu buat masa depan mereka…..
Kita tinggalkan ketiga pemuda yang sedang menimba ilmu tersebut…sementara itu, di kediaman Tari, di ruang tamu tepatnya, dua orang ibu sedang terlibat percakapan yang cukup hangat
“ Haaa….!!! Kalau begitu kenapa tidak kau laporkan saja ke polisiIn??” seruIbu Fanny, ibu Fanny adalah ibu kandung Tari, mempunyai wajah lembut dan anggun khas jawa keraton, dan memang masih mempunyai darah dari keraton Solo.
“ Hmmm… gimana ya mba! Aku jadi serba salah, mba tau sendiri kalau pemilik GAKIN grup itu adalah orang paling berpengaruh di negeri ini! Bahkan suami ku bilang ia juga punya hubungan dengan jaringan rahasia di luar negeri yang kuat, setidaknya itu yang diceritakan mas Erik sebelum ia melarikan diri entah kemana” jawab bude Indri
“Ahhh kenapa yah orang orang seperti itu bisa dibiarkan merajalela di negeri ini! Orang yang mengeruk kekayaan alam kita lalu merampok asset rakyat lalu dilarikan keluar negeri!Pemerintah harus bertindak!!!”ujar Ibu Fanny geram
“(Sambil menangis terisak mendalam) hhhhh… yah mau gimana lagi mbaaa….”ujar bude Indri lirih
“(Sambil mengelus elus punggung bude Indri) sabar ya In ,kita pikirkan nanti gimana baiknya , kamu tenang dulu ya” ujar Ibu Fanny sambil ikut merasakan derita yang dialami adiknya yang mana suaminya jadi incaran pimpinan perusahaannya, gara gara mendapatkan info rahasia tentang kebobrokan perusahaan GAKIN Grup tempat suaminya bekerja, dan sekarang suaminya terpaksa mengasingkan diri ke tempat yang ia sama sekali tidak mengetahuinya, demi keselamatan dirinya.
“Heii.. ada bude Indri, lha kok bude nangis? Kenapa? Ma? Ada apa ini?“ seru Tari yang tiba tiba muncul
“Iya , bude mu lagi ada masalah yang sangat pelik Tar!” jawab Ibu Fanny
“Tapi apa? Masalahnya apa ma?” tanya Tari penasaran
Segera Ibu Fanny pun menceritakan masalah yang dialami oleh bude Indrikepada Tari, seketika itu raut muka Tari pun berubah menjadi raut muka prihatin atas kejadian yang dialami bude nya, ia tak mengerti betapa orang orang yang jujur dan selalu tidak toleran terhadap penyimpangan , ternyata masih saja ada pihak yang mengancam dan memusuhi. Tiba tiba ia teringat akan seseorang ,yah ! seseorang yang mungkin bisa mencarikan jalan keluar bagi permasalahn yang dialami bude Indri.
“ Bude masih ingat gak dengan pacarku dulu yang namanya Sadewa??” tanya Tari kepada budenya
“Hmmmm Sadewa yang dulu berhasil menemukangelang mas ku yang hilang dulu ya Tar! Iya bude masih ingat kok! Kenapa rupanya dengannya?” Ujar bude Indri
“Tari rasa, ia bisa membantu kita bude! Ia sekarang sudah membuka biro detektif sendiri loh! Dan itu atas rekomendasi dari kepolisian!” jelas Tari
“Benarkah yang kau bilang barusan Tar? Hmmm tapi apa tidak terlalu beresiko buat bude dan mantan pacarmu itu jika masalah ini kita serahkan kepadanya?” ujar Bude Indri
“Tari rasa tidak tante, Sadewa adalah pemuda yang cerdas dan tidak gegabah dalam menangani hal apa saja! “ kata Tari
“Baiklah (sedikit lega) cepat kau hubungi temanmu itu Tar!” seru Bude penuh harap
“Iya Tar! Mama rasa itu jalan yang patut kita coba!” sambung Ibu Indri
“ Iya bude!” sahut Tari , Tari pun tertegun sejenak dan merenungi masalah yang dialami bude nya, ia tidak menyangka kalau kerabat keluarganya tertimpa masalah yang sangat pelik seperti ini….
Sementara itu di siang hari yang cukup terik di kampus tempat Sadewa menimba ilmu….
“Aaahhh akhirnya selesai juga kuliah kita hari ini , lama lama mukaku sudah sepertilambang integral saja jika berlama lama di dalam ruang kuliah!” ujar Anto sambil menguap panjang
“Hahahaha integral ..integral ! ada ada aja kau To! Oiya kita makan yuk! Cacing cacing di perutku dah pada konser ni!” ujar Sadewa
“Iya bener tuh! Otakku butuh nutrisi nih!! Asupan asupan yang bergizi!( duile gaya ngomong si Didik dah kayak nutrisi aje)” sambung Didik
“Oke dah! Kita ke warung nasi udukdi dekat kampus aja! Pokoknya aku yang traktir dah!” seru Anto
“Wahhhh ,,, sejak kapansetan kikir menepi dari tubuhmu duhai mas Antoni yang kurang kece?! “ goda Sadewa
“Semprul koe! Sejak aku tahu kita dapat klien “kakap” , hehehe, dank au sebagai pemimpin biro detektifSadewa Lecorn harus membuat penampilan kami menjadi keren ketika bertemu klien nanti!” ujar Anto
“SETUJU!!!” sambung Didik dengan semangat45,66 dan 98 yangberapi api
“Hadeehhhh jeboll kantongkuuuu!!! Untung masih ada dana simpanan ! ( Sadewa mempunyai dana simpanan , ini didapatnya ketika dahulu membantu seorang nenek tua kaya raya untuk menemukan satu satunya ahli waris kekayaannya yang hilang tanpa jejak karena konspirasi licik anak angkat si nenek tersebut,,,untuk jelasnya baca:Misteri Rahasia kerajaan Melayu, sekuel cerpen berikutnya) akibat jasa Sadewa , Sadewa diberi uang senilai 20 juta rupiah, sebagian uang itu digunakannya untuk inventaris biro detektifnya…)
“Yesssss!!!! Kita ke Mall ntar ya!” seru Anto penuh semangat
“Duhh lagakmu dah wanita keranjingan shopping aja To!” sergah Sadewa
“ Ini kan demi nilai kegantengan kita dan bonafiditas biro detektif kita juga bro!”Didik tiba tiba buka suara
“Hhhehhhhh iyalah iya ntar kita belanja!,, puas?! “ ujar Sadewa
Dan ketiga sahabat itupun berlalu ke tempat makan nasi uduk yang telah ditetapkan, tanpa disadari Sadewa bahwa Tari telah berusaha menghubunginya sembari mengirim beberapa pesan ke Handphone milik Sadewa, yah ritual Sadewa jika sedang kuliah selalu menon aktifkanalat komunikasinya, akan tetapi saat itu Sadewa lupa buat segera mengaktifkan Handphone nya sesaat setelah kuliah selesai.
Sementara itu jauh di tempat lain di kamar apartemen yang sangat mewah 1 jam kemudian…..
Seseorang berpakaian santai sedang duduk di sebuah sofa yang mewah lengkap dengan meja yang terhidang minuman anggur kelas atas , ia tidak sendiri ia duduk berhadapan dengan seorang pria yang berusia paruh baya dan memakai dandanan yang cukup mewah khas aristokrat.
“Bagaimana? Sudah kau kirim e-mail ke biro itu!” ujar seseorang yang berpakaian santai
“Sssudah pak!Saya sudah kirim dan saya kira dia pasti tertarik dengan penawaran kita!” sahut pria paruh baya
“Bagus! Apakah anak buahmu telah memasang penyadap di motor atau apapun yang selalu berada di dekatnya?! “ tanya orang itu lagi
“Semuanya berjalan sesuai perintah bapak!” sahut pria itu
“Bagus! Bagus! Sekarang kau tau dia ada dimana?!
Sesaat pria paruh baya tersebut itupun menjelaskan detail tentang tempat tempat yang dituju orang yang mereka sadap.
“Bagus! Hehehe….telah lama aku tidak memakai bakatku dalam hal menyamar,, Jimmi!” seru orang berpakaian santai itu kepada seseorang yang ada di sudut ruangan
“Iya pak! “ sahut Jimmi sigap
“Siapkan alat alat penyamaranku , aku ingin reuni dengan seseorang ,,seorang teman lama, hahahahahah” ujar orang itu dalam tawa yang cukup keras.
Sementara itu di tempat lain…di salah satu pusat perbelanjaan di kota Medan…
Sadewa,Anto dan Didik sedang sibuk memilih pakaian yang pantas buat dikenakan dalam pertemuan dengan klien yang baru saja mereka dapatkan untuk biro detektif mereka. Diantara mereka bertiga memang seorang Anto lah yang memiliki selera “Fashion” yang cukup tinggi ,sehingga memang ia terlihat lebih aktif dalam memilih pakaian buat dirinya maupun buat teman temannya, seorang ahli bela diri yang stylish ,,,hahaha itulah dia!
“Uiii yang ini mantap bro! cocok banget buatmu coba kau pakai di kamar pas sana!(sambil berseru kepada Didik) ,, dan buat pemimpin kita , kau harus tampil menonjol bro! nah kau coba jas ini dan kemeja ini! Pas dah buatmu! Ayo sana coba!” ujar Didik yang tampil dominan dengan celotehannya tentang mode pakaian yang pantas buat teman temannya.
Sadewa hanya bisa pasrah dan geleng kepala melihat tingkah temannya yang unik ini, ia dan Didik pun manut dan sama sama menuju ke kamar ganti buat mencoba pakaian yang telah dipilihkan Anto. Namun baru saja ia beranjak pergi ke kamar ganti , tiba tiba seseorang menabraknya tanpa sengaja
“Maaf , maafkan saya mas, saya buru buru” ujar seseorang itu sambil menatap agak tajam kepada Sadewa dan kemudian orang tersebut berlalu dari hadapan Sadewa.
“Bro! hati hati mungkin yang tadi modus! Coba kau cek dompetmu atau kunci motor atau HP ! masih ada ga di kantong mu!” ujar Didik memperingatkan
“Hmmm.. ada kok , ada semua! Mungkin memang benar ia terburu buru dan tak sadar menabrakku! Sudahlah ayo kita bergegas ke kamar ganti!”ujar Sadewa, ia merasakan sesuatu yang mengusik pikirannya, seakan ia mengenali pria yang menabraknya, seorang pria paruh baya namun ia merasa pernah akrab dan bahkan bercanda dengannya dulu! Seseorang yang membawanya ke masa lalu ke masa SMA nya! Tapi siapa??
Pemilihan baju selesai, pembayaran di kasir pun selesai, Sadewa dan kedua temannya pun beranjak keluar dari pusat perbelanjaan menuju ke tempat parkir motor motor mereka.Namun ketika ia menaiki motornya, ia baru sadar kalau ia lupa mengaktifkan Handphone nya , maka segera ia pun mengaktifkannya. Terlihat beberapa pesan masuk dan pesan suara yang masuk, ia pun mengecek semua nya! Ternyata dari Tari yang sangat mengharapkan bantuan darinya dan kelihatannya masalahnya cukup pelik, sampai melibatkan biro detektifnya.
“To! Dik! Kalian ikut aku ya sekarang!” seru Sadewa kepada kedua temannya yang masing masing telah menaiki sepeda motornya.
“Kemana bro! kau mau traktir kami ya hehehe” ujar Didik
“Ke tempat klien kita yang terbaru!” tegas Sadewa
Sementara itudi kediaman Tari, Tari merasa agak jengkel,cemas dan gelisah, karena sampai sekarang tidak ada respon dari Sadewa mengenai pesan pesan yang telah dikirimnya. Tari masih berjalan mondar mandir di ruang tamu sambil terus memegang HPnya . Tak berapa lama terdengar deru beberapa sepeda motor memasuki halaman depan rumahnya. Tari pun bergegas menuju teras luar melihat siapa yang datang .
“Aahhhh kamu rupanya! Kemana aja sih! Aku telepon , gak aktif! Aku kirim pesan malah “pending” ngapain aja sih! “sergah Tari sambil sedikit mengomel kepada tamunya.Omelan yang dibalas bisikan Anto sambil tersenyum kepada Didik
“Duile kirain ada klien dengan kasus besar Dik! Nyatanya bukan kasus besar! Hanya kasus rumah tangga” bisik Anto kepada Didik sambil tertawa kecil
“Husshhh! Berisik kalian (ujar Sadewa kepada temannya) maaf Tar! Akutadi pagi ada kuliah, sudah menjadi kebiasaanku menon aktifkan handphone ketika sedang kuliah, dan selesai kuliah tadiaku lupa mengaktifkannya kembali.
“Sudah sudah , sekarang! Kamu antar aku ke tempat bude Indri cepat! Karena yang punya masalah adalah bude ku! “ seru Tari
Segera mereka berempat pun menuju ke rumah bude Indri,bude Indri pun menyambut tamu tamunya dengan semangat, setelah menyuguhkan hidangan alakadarnya, bude pun menceritakan perihal masalah yang sedang dihadapinya. Sejenak Sadewa dan kedua temannya pun sempat terkejut , mereka tak menyangka bahwa masalah yang dihadapi bude Indri juga bersinggungan dengan GAKIN grup, bahkan orang yang disinyalir hilang beserta dokumen dokumen rahasia dan laporan keuangan itu adalah suami bude Indri sendiri! yang bekerja di GAKIN grup sebagai manajer divisi keuangan.
“Hmmm kasus ini semakinrumit saja! Begini ya bu! Terus terang saya juga mendapat tawaran dari GAKIN grup untuk menyelidiki kasus hilangnya manajer divisi keuangan mereka, bahkan saya sudah buat janji akan bertemu dan membicarakan masalah ini pada hari Sabtu!
“Aapa? GAKIN grup juga menyewa jasa biro mu Dung?! “ seru Tari kebingungan
“Iya , mereka juga telah mengirim e-mail ke kantor biro kami dan meminta bantuan terhadap masalah ini!” sahut Sadewa
“Jadi kalau begitu bagaimana dengan masalah yang bude alami , Nak Dewa?!” ujar bude Indri penuh cemas
“Bude tenang saja, saya akan segera mencari tahu masalah ini secepatnya, sementara ini kami akan menerima kasus yang diberikan oleh GAKIN Grup kepada biro kami, sekaligus saya bisa menyelami kasus ini secara mendetail , dan saya janji apapun perkembangannya , saya akan laporkan kepada bude segera!”tegas Sadewa
“Menurutku juga gitu! Kita harus ikuti permainan mereka, untuk mengetahui maksud dan tujuan mereka yang sebenarnya ! dan kita harus berhati hati bro! aku mencium gelagat yang tidak enak pada kasus ini! “ ujar Didik
“Bude juga merasa bahwa kasus ini bisa jadi sangat berbahaya buat kalian tangani!Karena pemilik GAKIN Grup memiliki jaringan koneksi yang kuat dengan penguasa , baik di negeri ini, maupun penguasa di negara negara lain!bahkan dia juga adalah anggota kehormatan orde rahasia mafia internasional “Kabbalah Fraternity” salah satu bagian dari secret societies yang terkenal.Bude gag mau kalian terseret dalam pusaran yang menyulitkan kalian nantinya! “ ujar bude Indri dengan penuh kecemasan
“Tidak apa apa bude! Justru kasus ini membuat saya dan tim saya menjadi sangat bersemangat! Kasus yang besar dan mungkin bisa berguna menguak kebobrokan moral pengusaha di tanah air kita ini!”tegas Sadewa , namun jauh di lubuk hatinya ia merasa sedikit cemas juga
“Baiklah , tapi bude harap kalian juga sangat berhati hati ya! Jaga diri kalian baik baik!” seru bude Indri
“Tenang saja bu! Kami akan selalu berhati hati! Sekarang bude jangan banyak fikiran tetap berlaku seperti biasa saja, dan biarkan kami segera mencari tahu tentang masalah ini!” ujar Sadewa
“Baiklah nak! Sekali lagi bude ucapkan terima kasih banyak kepada kalian semua!” seru bude Indri
Sadewa dan kedua temannya tak mengira kasus yang mereka terima ini sangat kompleks dan berhubungan dengan jaringan rahasia yang sepak terjangnya sangat mengerikan. Akan tetapi demi kebenaran , maka masalah ini harus segera diungkap!Tak terasa hari menjelang malam, mereka pun segera pamit dari kediaman bude Indri. Sadewa pun kembali mengantar Tari menuju ke rumahnya, Tari pun menatap Sadewa dengan penuh perhatian dan kecemasan , ia sadar bahwa pria yang masih sangat dicintainya ini bakal berhadapan dengan bahaya yang senantiasa bisa mengancam. Namun senyuman hangat Sadewa ketika ia akan pamit pulang seakan sedikit menenangkan kegelisahan di hatinya.
Sadewa dan kedua temannya langsung menggelar rapat ketika sampai di biro detektif mereka, terlihat raut muka agak tegang menghiasi wajah mereka bertiga. Sadewa pun membuka pembicaraan
“Hmmm,,, aku sebagai pimpinan biro ini meminta pendapat kalian tentang kasus ini ! Dik! Dari tadi kau bertindak agak aneh ada apa sebenarnya?!” selidik Sadewa. Sedari tadi sejak pulang dari rumah Tari , Didik merasakan sesuatu yang aneh dan mengganggu pikirannya dan berulang kali ia menatap kearah motornya dan ia juga merasa aada yang tidak beres di ruangan mereka sekarang.
Didik tidak segera menjawab pertanyaan Sadewa , namun tiba tiba ia mengetuk ngetuk meja yang ada dihadapannya! Sambil memberi kode berupa kedipan mata kepada Sadewa, kode ketukan yang sangat dikenal, kode tradisional yang sangat tidak asing kode Morse!
“Aaaahhh kau ini sebagai pemimpin , kenapa tidak membeli inventaris yang memadai sih! Lihat betapa rapuhnya meja ini!” seru Didik terus memberikan ketukan di atas meja , ketukan yang mempunyai irama
“Haahhh habis mau gimana lagi Dik ! sebagai pemimpinbiro ini aku juga harus mencoba menghemat anggaran ! bukankah begitu To?( sambil mengedipkan mata kepada Anto, Anto yang sama sekali tidak mengerti dengan kode yang dilakukan temannya mendadak menjadi bingung)
“Oiiiiii ini yang kita bahas , masalah kasus atau meja sih! “ seru Anto tiba tiba
“yah kasus ini membuat Didik dan aku mendadak stress To!, ayo kita keluar dulu cari angin dulu, biar otak kita bisa fresh” ujar Sadewa
Mereka bertiga pun bergegas keluar dari kantor dan berjalan kaki menuju ke sebuah warung yang tidak jauh dari tempat biro detektif mereka, tak lama kemudian tiba tiba Sadewa berkata
“Kau yakin kita disadap Dik?” tanya Sadewa tiba tiba
“Iya aku yakin aku melihat komponen penyadapan yang tak asing lagi bagiku tepatnya di dekat bagian mesin motor kita ! itu semacam penyadap berbasis GPS , dan di ruangan tadi tepatnya dibawah meja kita tadi aku meraba ada semacam penyadap suara berbasis gelombang. Sekarang kalian harus periksa secara detail di pakaian kalian , cobalah raba , apa ada benda benda yang mencurigakan, jam tangan , dan handphone kalian!” seru Didik
Segera merekamengecek bagian bagian di tubuh mereka , tingkah laku mereka yang seperti orang yang sedang kehilangan sesuatu itupun menarik perhatian penjaga warung
“Ada barang yang hilang atau jatuh mas?!” tanya si penjaga warung
“Ehhh iya mba, kami barusan aja tadi kecopetan! “ jawab Anto asal
“Gimana ? dah diperiksa semua? Clear? Aman? “ ujar Didik
“Sudah ! aman! “ sahut Sadewa dan Anto
“Aku tak menyangka kita bisa berurusan dengan komplotan yang professional seperti ini! Aku pun gak menyangka bahwa organisasi rahasia semacam “Kabbalah Fraternity “ pun bisa terlibat, salah satu organisasi rahasia yang didirikan oleh para pemuja kepercayaan pagan kuno ala Mesir yang percaya bahwa kekuasaan harus diraih dengan segala cara , konsep ala “NOUVUS ORDO SECLORUM” atau tatanan dunia baru yang semuanya harus merujuk ke satu pemerintahan yang menggerakkan seluruh dunia ini” ujar Sadewa kembali
“Lalu apa rencanamu bro?” tanya Anto
“Kita tak punya pilihan lain sob, kita harus maju terus , kita harus ungkap kasus ini! ! sementara ini biarkan saja mereka berfikir kalau mereka berhasil menyadap kita , Dik! Apa kau sudah menyita alat alat penyadapnya?” tanya Sadewa
“Belum bro!” sahut Didik
“Bagus aku ada rencana mengenai hal ini ! aku minta besok kau urungkan dulu niat memindahkan alat alat canggihmu ke biro kita, tunda dulu sampai pertemuan kita selesai dengan mereka!” jelas Sadewa penuh semangat
Ketiga sahabat itu sudah bertekad masing masing bahwamereka harus menuntaskan kasus ini segera, tekad itu membuat mereka kuat dan menimbulkan semangat yang kuat! Walaupun mereka sebenarnya tak pernah tahu kejadian kejadian yang akan mereka hadapi di hari hari yang mendatang nanti!
BERSAMBUNG…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H