Mohon tunggu...
Gusti nandha Wibawa
Gusti nandha Wibawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ajaib! Mahasiswa UNDIP Ubah Urine Kambing Menjadi Pupuk Organik Cair

14 Oktober 2022   07:07 Diperbarui: 14 Oktober 2022   07:09 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (18/09). Kegiatan KKN Tematik UNDIP yang bertepatan di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang diisi dengan program multidisiplin yaitu 'pemanfaatan Urine kambing sebagai Pupuk Organik Cair (POC)'.

Program ini dilakukan pada hari Kamis, 15 September 2022 bertepatan di kandang milik bapak Supriyo yang dilakukan oleh anak-anak KKN Tematik. Berlokasi di Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Pupuk merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk bertumbuh dan berkembang. Pupuk dibedakan menjadi 2 jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.

Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia, sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang dibuat menggunakan tumbuhan kering, kotoran hewan, sisa bahan makanan, yang melalui proses rekayasa. Pupuk organik dibedakan menjadi 2 berdasarkan bentuk yaitu padat dan cair.

Kotoran hewan merupakan salah satu bahan yang dapat dijadikan pupuk organic cair. Urine kambing merupakan salah satu kotoran hewan yang baik untuk dijadikan bahan POC. Kandungan yang terdapat pada urine kambing yaitu Nitrogen 37-38% yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan, meningkatkan protein, Phospat 16-18% yang berfungsi untuk pembungaan dan pembuahan, dan kalium 1-3% sebagai penguat tanam mulai dari batang hingga buah.

Pembuatan POC dari urine kambing dibedakan menjadi 3 berdasarkan fungsi. Ketiga jenis hanya dibedakan berdasarkan ukuran komposisi bahan. Pembuatan POC membutuhkan bahan 2 kg terasi, 2kg kecambah, 2kg bonggol pisang, 0.9kg kulit pisang, 1,2kg bawang merah, 2,2kg serai, 2kg air kelapa, 1botol em4. Langkah pertama ialah menyiapkan wadaara berukuran 150lt, kedua yang dilakukan adalah membersihkan dan memotong kasar bawang merah, bonggol pisang, kulit pisang, kecambah, dan serai, melarutkan terasi dengan air. Langkah ketiga ialah mencampurkan bahan-bahan dengan satu botol em4, urine kambing, dan molase. Kemudian aduk sampai semua bahan tercampur secara merata. Selanjutnya didiamkan kurang lebih 2 minggu dan disimpan di suhu ruangan.

Perbedaan setiap drum N,P, dan K adalah pada N diperbanyak pada bonggol dan kulit pisang yaitu bonggol pisang menjadi 4kg , kulit pisang menjadi 1,7kg. drum P diperbanyak pada kecambah menjadi 4kg, dan K diperbanyak pada air kelapa menjadi 3kg.

Pembuatan POC ini diharapkan dapat membantu masyarakat Dusun Thekelan dalam Bertani agar dapt berpaling dari pupuk anorganik menjadi pupuk organik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun