Kabupaten Tanah Bumbu, yang terletak di Kalimantan Selatan, memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dengan berbagai sektor yang dapat dikembangkan. Dalam upaya meningkatkan kualitas perekonomian daerah, penting untuk melakukan analisis terhadap struktur ekonomi yang ada. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisis kekuatan ekonomi daerah adalah dengan menggunakan Location Quotient (LQ) dan Shift Share (SS). Metode LQ membantu dalam mengidentifikasi sektor-sektor yang memiliki keunggulan kompetitif, sedangkan SS memberikan gambaran tentang kontribusi pertumbuhan sektor-sektor tersebut terhadap perekonomian lokal. Analisis ini menjadi semakin relevan mengingat pentingnya perencanaan pembangunan ekonomi yang berbasis data. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Tanah Bumbu, pengambil kebijakan dapat merumuskan strategi pembangunan yang lebih tepat sasaran. Oleh karena itu, laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi ekonomi Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2018 melalui analisis LQ dan SS.
Tujuan utama dari laporan praktikum ini adalah untuk menghitung dan menganalisis nilai Location Quotient (LQ) dari berbagai sektor ekonomi di Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2018. Dengan menghitung LQ, kita dapat mengidentifikasi sektor-sektor yang memiliki keunggulan komparatif, yang artinya sektor-sektor tersebut berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah dibandingkan dengan rata-rata nasional. Informasi ini sangat berguna untuk mengarahkan investasi dan pengembangan sektor-sektor ekonomi yang potensial. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menerapkan metode Shift Share (SS) untuk mengetahui kontribusi pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Tanah Bumbu terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Dengan memahami dinamika ini, diharapkan dapat diperoleh wawasan yang lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi lokal. Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengambil kebijakan dalam merumuskan strategi pembangunan yang lebih efektif dan berkelanjutan di Kabupaten Tanah Bumbu.
- Pembahasan LQ
Analisis Location Quotient (LQ) di Kabupaten Tanah Bumbu menunjukkan bahwa sejumlah sektor ekonomi, khususnya sektor pertanian, memiliki keunggulan yang signifikan dalam kontribusinya terhadap perekonomian daerah dibandingkan dengan rata-rata nasional. Sebagai contoh, sektor tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan menunjukkan nilai LQ yang melebihi angka satu, yang menandakan bahwa sektor-sektor ini lebih dominan di daerah tersebut. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi pengembangan lebih lanjut, terutama dalam hal investasi dan peningkatan produktivitas. Menurut Bintarto dan Surastopo (1979), identifikasi sektor unggulan melalui LQ sangat penting dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang berkelanjutan. Selanjutnya, hasil perhitungan LQ juga memberikan gambaran tentang sektor-sektor yang mungkin perlu ditingkatkan. Sektor-sektor dengan nilai LQ di bawah satu menunjukkan bahwa kontribusinya terhadap perekonomian lokal masih kurang dibandingkan dengan rata-rata nasional. Oleh karena itu, perlu ada perhatian lebih untuk meningkatkan daya saing sektor-sektor ini. Misalnya, sektor perikanan dan peternakan yang menunjukkan nilai LQ rendah dapat difokuskan untuk pengembangan program pelatihan dan penyuluhan kepada peternak dan nelayan agar dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas produk mereka. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Ismawati (2017) yang menyatakan bahwa pengembangan sektor yang kurang berdaya saing perlu didukung oleh kebijakan yang tepat. Terakhir, analisis LQ tidak hanya berfungsi untuk mengetahui sektor unggulan, tetapi juga untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan pembangunan ekonomi. Dengan memahami sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan, pemerintah daerah dapat mengarahkan sumber daya dan investasi ke sektor-sektor tersebut. Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sektor unggulan yang telah diidentifikasi melalui LQ. Pemanfaatan data yang akurat dan analisis yang mendalam menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (Kumalawati et al., 2019).
- Pembahasan SS
Analisis Shift Share (SS) memberikan wawasan yang lebih dalam tentang dinamika pertumbuhan sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Tanah Bumbu pada tahun 2018. Metode ini membagi pertumbuhan ekonomi menjadi tiga komponen: pertumbuhan nasional, pertumbuhan industri, dan pertumbuhan lokal. Hasil analisis menunjukkan bahwa beberapa sektor, seperti perikanan dan pertanian, mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan nasional, yang mengindikasikan adanya faktor lokal yang mendukung perkembangan sektor-sektor tersebut. Menurut Yunus (2010), pemahaman terhadap komponen pertumbuhan ini dapat membantu dalam merumuskan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan daya saing daerah. Sektor-sektor yang menunjukkan pertumbuhan positif dalam analisis Shift Share dapat dijadikan fokus dalam kebijakan pengembangan ekonomi daerah. Misalnya, jika sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional, maka perlu diinvestasikan lebih banyak sumber daya untuk mendukung sektor ini. Hal ini mencakup peningkatan infrastruktur, penyediaan teknologi modern, dan pelatihan bagi petani untuk meningkatkan hasil panen. Penelitian oleh Nasruddin (2020) menunjukkan bahwa investasi dalam sektor-sektor yang tumbuh pesat dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal secara keseluruhan. Di sisi lain, sektor-sektor yang menunjukkan pertumbuhan negatif atau stagnasi juga perlu mendapatkan perhatian khusus. Pemerintah daerah perlu menganalisis penyebab di balik kinerja buruk sektor-sektor tersebut dan merumuskan strategi untuk mendorong pertumbuhan. Misalnya, jika sektor peternakan menunjukkan pertumbuhan yang lambat, intervensi seperti penyuluhan, bantuan modal, dan akses pasar yang lebih baik bisa menjadi solusi. Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, analisis Shift Share akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai potensi dan tantangan yang dihadapi oleh ekonomi Kabupaten Tanah Bumbu, sehingga kebijakan yang diambil menjadi lebih berbasis data dan relevan (Kumalawati et al., 2019).
Berdasarkan analisis perhitungan Location Quotient (LQ) dan Shift Share (SS) di Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2018, dapat disimpulkan bahwa sektor-sektor tertentu, terutama pertanian dan perkebunan, menunjukkan potensi yang signifikan dalam mendukung perekonomian daerah. Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut memiliki keunggulan kompetitif, yang dapat dijadikan dasar untuk merumuskan strategi pengembangan ekonomi yang lebih efektif. Sementara itu, analisis SS mengindikasikan bahwa pertumbuhan sektor-sektor tertentu dipengaruhi oleh faktor lokal yang positif, sehingga perlu ada perhatian lebih untuk mendukung sektor-sektor yang menunjukkan pertumbuhan yang baik. Namun, terdapat juga sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan lambat atau stagnasi, seperti peternakan dan perikanan. Hal ini menunjukkan bahwa pengambil kebijakan perlu melakukan evaluasi lebih mendalam terhadap tantangan yang dihadapi sektor-sektor tersebut. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan dari masing-masing sektor, diharapkan kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran dan berkontribusi pada peningkatan kualitas perekonomian di Kabupaten Tanah Bumbu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H