Kita lihat dari judul diatas tentang penguasan materi pembelajaran sosiologi oleh guru, jika kita membicarakan tentang hal ini, maka kita dapat menyimpulkan ada dua macam cara kita temukan disekitar kita tentang pembelajaran sosiologi, dimana yang pertama guru yang berlatar belakang dari pendidikan sosiologi dan yang kedua adalah guru yang bukan berlatar belakang dari pendidikan sosiologi.
Dilihat dari yang pertama, guru yang latar belakang sebagai guru sosiologi maka akan mudah kita simpulkan, jika guru tersebut berlatar belakang pendidikan sosiologi akan sangat mudah dalam melakukan proses belajar mengajar karena penguasan materinya jauh lebih baik dari yang bukan latar belakang pendidikan sosiologi.
Disini mereka akan mengetahui bagaimana cara menarik perhatian siswa dalam memberikan materi sehingga siswa tidak merasa bosan ketika proses belajar mengajar berlansung,kemudian cara penyampaian materi yang dilakukan sangat mudah dimengerti oleh peserta didik, dan proses belajar mengajar bejalan dengan baik, sehingga ketika pendidik dan peserta didik melakukan suatu interaksi mengenai materi yang sudah di sampaikan, maka pendidik akan mampu mengetahui dimana letak kekurangan dalam penguasan materi peserta didiknya terhadap materi yang sudah disampaikan, sehingga pendidik akan mudah melakukan bimbingan sesuai dengan kesulitan dalam pengusan materi yang dihadapi peserta didiknya.
Disisi lain ketika pendidik mampu menguasai materi pembelajarannya maka akan semakin mudah untuk seorang pendidik mengetahui karakteristik dari peserta didiknya.kemudian seorang guru juga akan mampu mengidentifikasi masalah masalah yang ada di sekitar kita, mengajak peserta didik melakukan penelitian dari fakta fakta social yang ada dilingkungan kita.
Tetapi faktanya sekarang, banyak sekali kita jumpai di lingkungan kita ataupun lingkungan sekolah yang memegang profesi sebagai guru sosiologi sangat kurang, mengapa demikian karena sulit ditemukan guru yang berlatar belakang pendidikan sosiologi melainkan guru yang ditemukan memegang sosiologi bukan dari pendidikan sosiologi tetapi dari program study lain, contohnya seperti guru bahasa Indonesia, sejarah, agama, dan lain sebagainya.
Nah, ketika yang kita jumpai hal seperti ini akan menimbulkan dampak dimana proses belajar mengajar tidak akan mudah berjalan dengan lancar, karena guru yang bukan latar belakang sebagai pendidikan sosiologi akan sulit baginya menyapaikan materi yang detail, karena mereka belum memahami dan mengerti sejauh mana pengetahuan mereka tentang sosiologi, maka mereka hanya mengikuti penjelasan dibuku tanpa memberikan penjelasan yang lebih rinci.
Kita dapat mengambil satu contoh dari seorang guru yang bukan latar belakang pendidikan sosiologi tetapi beliau berlatar belakang sebagai guru agama, maka yang akan banyak di bahas bukanlah materi sosiologi yang menyangkut kehidupan bermasyarakatan tetapi melainkan keagamaan, sehingga peserta didik akan merasa bosan, dan mereka akan semakin mudah menyatakan bahwa sosiologi adalah pelajaran yang sangat membosankan. Ini semua terjadi karena faktor guru yang tidak menguasai materi dan mereka hanya masuk memberikan modul, membaca,dan memberikan tugas lalu keluar tanpa mereka memberikan penjelasan terhadap peserta didiknya. Ketika kita hanya sekedar membaca tanpa dijalankan dengan penjelasan maka materi sosiologi adalah materi yang sangat membingungkan karena banyak sekali para ahli yang berpendapat, masalah, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu guru yang berlatar belakang pendidikan sosiologi jauh lebih baik karena itulah profesi mereka, maka mereka akan mampu menguasai materi dan mampu menguasai ruangan kelas saat melakukan proses pembelajara, daripada guru yang bukan berlatar belakang dari pendidikan sosiologi mereka akan menyulitkan siswa dalam proses penguasan materi karena materi yang disampaikan tidak rinci dan tidak mudah untuk dimegerti.
Tetapi jika dilakukan penelitian mungkin tidak semua guru yang memegang pelajaran sosiologi tapi bukan latar belakang pendidikan sosiologi dinyatakan tidak mampu menguasai materi, mengapa saya kembali mengatakan demikian karena jika seorang guru berani memegang tanggung jawab yang sangat besar termasuk pada materi yang akan disampaikan pada peserta didiknya, mereka akan berjuang keras dengan cara membaca membaca dan terus memahami materinya, sehingga materi yang akan disampaikan sesuai dengan materi yang diinginkan peserta didiknya. Dan peserta didik pun akan mampu memahami dan menyatakan “ meskipun guruku bukan lulusan dari pendidikan sosiologi tetapi dia mampu memberikan materi yang sangat rinci dan mudah dimengeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H