Mohon tunggu...
Gustiar Barkah
Gustiar Barkah Mohon Tunggu... -

Perantau Seberang yg Sewaktu-waktu Bisa Berpulang. Hidup, Menjalani, Bakar Semangat & Ikhtiar pengaruh kebajikan - manfaat bagi lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dirut Apresiasi PKB Sejak (2) Tahun Silam, Kenapa SP PLN Remehkan & Tak "Bargaining Position?"

31 Januari 2017   08:45 Diperbarui: 31 Januari 2017   08:59 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirut PLN (Sofyan Basir), Menyerahkan Micropone ke Jumadis.A (24/01/2017)| Koleksi Pribadi

Apa sebenarnya yang terjadi dengan permainan “perundingan” Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang tak kunjung selesai?

Hal ini telah menjadi polemik  sebagian besar anggota serikat kerja/pegawai, karena PKB merupakan landasan vital hubungan kerja antara Perusahaan da Pekerja.

“Kita tak bisa main-main dengan urusan PKB, karena jika ini tak segera selesai, dapat  memunculkan berbagai spekulasi dan permasalahan baru dalam ruang&lingkup kita kerja. Lebih-lebih soal ini sudah lama dirundingkan, tapi kenapa  pengurus tidak segera menyelesaikan dengan perusahaan? Jangan-jangan ada semacam spekulasi lain (keuntungan) dengan pengurus”, kata sumber dari sekelompok anggota lantai Sembilan, yang enggan disebut namanya.

Apalagi dalam aksi kemarin, Selasa (24/1), Jumadis Abda, Ketum SP. PLN, terlihat menyahut mickropon sepontan dari  Dirut PLN Sofyan Basir dengan tangan kiri. Soal ini meskipun sepele jadi tanda-tanya besar,  perihal indikasi sikap yang bisa dikatakan meremehkan Dirut.

Jika Dirut PLN sudah menegaskan sejak dua (2) tahun lalu meminta PKB untuk segera diselesaikan, maka jika sampai sekarang belum kelar, berarti tinggal kesiapan team (pengurus) daripada SP.PLN sendiri yang kurang sigap menangani soal  PKB.***

***) Gusb@r

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun