Halo Guys! Saya Gustianna,Mahasiswa Dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta Dan Saya Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah. Kali ini,Saya akan berbagi tentang  Tradisi Pemberian Simbol Di Suku Mentawai (Kirekat)
Selamat membaca!
Indonesia merupakan negara  kepulawan terbesar di dunia yang di huni lebih dari 360 suku bangsa,Salah satunya adalah suku Mentawai, Suku mentawai adalah penduduk asli kepulawan mentawai yang memiliki berbagai macam tradisi yang masih melekat dan yang harus di lestarikan oleh masyarakat mentawai, salah satu tradisinya adalah tradisi pemberian simbol di suku mentawai yang di sebut dalam bahasa mentawai KIREKAT. kirekat merupakan ukuran telapak kaki ataupun telapak tangan dan jugak postur tubuh orang yang sudah meninggal yang di ukir di salah satu pohon,biasanya pohon yang sering di gunakan  adalah pohon durian yang berukuran besar,subur dan sering berbuah pembuatan kirekat bertujuan untuk mengenang mereka yang sudah meninggal hingga saat ini,jika sudah di jadikan kirekat maka pohon tersebut tidak boleh di jadikan alak toga (mas kawin)di jual apalagi di tebang, menariknya ukiran-ukiran ini tidak dapat di temui di sembarang pohon hanya pohon tertentu atau pohon pilihan saja pembuatan kirekat di laksanakan setelah upacara penguburan di sekeliling pohon yang di ukir akan di tanami surak(puring) dan tanaman boblo .Â
oleh sebab itu setiap masyarakat mentawai wajib memiliki ladang(mone) yang di tanami  pohon durian,rambutan,kelapa,lansat dan lain sebaganya karena selain untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan jugak untuk tardisi ukiran (kirekat) ada makna lain seperti di jadikan sebagai mas kawin sebagai alat denda adat (tulou).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H