Mohon tunggu...
maya gustiani
maya gustiani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hukum Ketika Seorang Ibu Menjadi Pembunuh

19 Januari 2016   16:00 Diperbarui: 19 Januari 2016   16:53 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut Wikipedia, “Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang melanggar hukum, maupun yang tidak melawan hukum. Pembunuhan biasanya dilatar belakangi oleh bermacam-macam motif, misalnya politik, kecemburuan, dendam, membela diri, dan sebagainya”. Pembunuhan merupakan salah satu tindak pidana yang sangat dilarang oleh hukum positif di Indonesia juga dilarang di dalam agama apa pun, terutama agama Islam. Agama Islam melarang kaum muslimin membunuh tanpa ada alasan yang di benarkan menurut syariat Islam, yaitu berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.

 

Lantas apa bagaimanakah hukumnya ketika seorang ibu kandung tega membunuh semua anak kandungnya karena keadaan depresi ? Apakah dosanya akan di ampuni oleh Allah swt ?

Berawal dari pernikahan yang tidak di restui pasangan suami istri ini melakukan pernikahan tanpa persetujuan orang tua. Mereka pergi dari kehidupan orangtua dengan beranggapann mereka akan tetap bahagia walaupun tanpa dukungan dari orangtua. Karena perbedaan status ekonomi, orangtua istri tersebut menolak keras penikahannya dengan seorang pria yang hidup sederhana itu. Bertahun-tahun mereka lewati bersama suka duka hidup, merasakan bahagia walaupun tak pernah seutuhnya bahagia. Mereka di karuniai 4 orang anak dan kini kehidupan ekonomi mereka semakin terpuruk mulai dari suaminya yang di pecat menjadi supir taksi. Sang istri yang statusnya menjadi ibu rumah tangga pun akhirnya terpaksa mencari kerja karena beban hidup bertambah untuk menghidupan anak-anak mereka. Dengan ijazah lulusan sarjana luar negeri nampaknya dia tidak kesulitan untuk mencari pekerjaan, di yang di terima menjadi manager di salah satu perusahan. Dia langsung mendapatkan kenyamanan fasilitas, seperti mobil. Sangat aneh di zaman sekarang orang dapat mendapatkan pekerjaan dengan mudahnya, dan keanehan itu terjawab setelah adanya penyitaan perusahan beberapa minggu kemudian. Wanita tersebut telah tertipu dan di tahan oleh polisi. Untunglah, suaminya mempunyai teman dan dia seorang pengacara yang cukup handal dengan izin Allah dia bebas dari tuduhan. Tidak berakhir disitu, kehidupan mereka semakin terpuruk ketika keduanya tidak bekerja, anak-anaknya butuh biaya sekolah dan ketika dia tidak dapat membeli susu untuk anak bungsunya dan untuk makan pun harus menghutang ke warung. Karena merasa tertekan dengan keadaan ekonomi yang buruk dengan keadaan sadar dia tega membunuh semua anaknya dengan cara meracunni makanan anak-anaknya dengan anggapan bahwa jika anak mereka meninggal mereka tidak akan merasakan penderitaan lagi. Suaminya yang sedang mencari pekerjaan tidak mengetahui hingga dia mendapat kabar bahwa istrinya telah membunuh anak-anaknya dari tetangganya. Anak-anaknya tak satu pun yang dapat tertolong, suaminya sangat menyesal tidak dapat menolong anak-anaknya dan tidak menyangka pula istrinya tega berbuat seperti itu. Kasus ini akhirnya menjadi konsumsi media menyebar luas hingga keluarga mereka pun kini tahu keberadaan mereka dan dapat berkumpul kembali, walaupun dia kini harus mendekam di penjara dan membayar rasa bersalahnya (Terinspirasi dari ftv).

 

Jawaban dari kejadian diatas salah satunya ada di dalam Al-Qur’an

“Katakanlah : “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Az-Zumar:53).

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al Furqon:70)

Dan Hadist

“Orang yang bertaubat dari dosanya sebagaimana orang yang tidak memiliki dosa”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi. Hadist ini dihasankan Syekh Albani dalam Shohih Al Jami’, no. 3008 dan dalam Shohih at-Targhib wa at-Tarhib, no. 314)

Dari beberapa ayat di atas tentunya ketika Ibu tersebut bertaubat, Allah swt akan mengampuninya.

Wahallahualam

 

-Maya Gustiani

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun