Mohon tunggu...
Gusti Imam Nugroho
Gusti Imam Nugroho Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Gusti Imam Nugroho adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Ia juga berprofesi sebagai Guru disalah satu sekolah di DKI Jakarta. Dalam hal ini Gusti Imam Nugroho pernah memiliki pengalaman dalam Bidang Organisasi Kemahasiswaan didalam Kampus, Ia pernah menjadi Anggota Organisasi Internal Kampus di Universitas Indraprasta PGRI. dan ia juga pernah menjadi Anggota Organisasi Extra Kampus yaitu Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Dalam hal ini beliau adalah mahasiswa yang sangat Aktif ketika dikampus atau pun ranah kehidupan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesalahan Berbahasa pada Spanduk, Baliho dan Papan Reklame Partai Politik

27 Desember 2023   20:54 Diperbarui: 28 Desember 2023   01:01 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Arah Bandara Soekarno Hatta//Sumber: Dok.Pribadi.

Fenomena Saat ini, banyak sekali Spanduk-spanduk Politik dengan Slogan-slogan tertentu,

Untuk  menarik perhatian para masyarakat untuk memilih Diri nya.

Para Elit Politik Berlomba-lomba meraup suara dengan cara mereka sendiri.

Pada saat ini kita bisa melihat banyak sekali Spanduk,Baliho dan Papan Reklame Besar diberbagai Daerah khusus nya pada Jakarta dan Tangerang.

Mulai dari Spanduk yang sangat unik, Wajah seorang tokoh yang bergambar Kartun yang lucu, atau pun slogan-slogan yang lucu lucu juga.

Namun disini memiliki banyak kesalahan Berbahasa, entah dalam slogan-slogannya atau pun tanda baca nya.

Dalam Hal ini penulis menganalisis berbagai kesalahan berbahasa yang terdapat dalam Spanduk, Baliho dan Papan Reklame diberbagai Daerah Khususnya Jakarta dan Tangerang.

Kesalahan Berbahasa Pertama.

Jembatan Kapuk Muara Jakarta Utara//Sumber:Dok.Pribadi
Jembatan Kapuk Muara Jakarta Utara//Sumber:Dok.Pribadi

Pada kalimat papan iklan tersebut ada nya keliruan. Kalimat tersebut dapat diperjelas dengan menambahkan subjek, misalnya "kami mendukung politik yang santun dan santuy". Atau jika merujuk pada seorang pejabat atau pemimpin, bisa diubah menjadi "Pemimpin kami menjalankan politik dengan cara yang santun dan santuy". Dalam penulisan kata"santuy" adalah bahasa Indonesia yang tidak baku, Bila Merujuk pada KBBI yang benar adalah "santai" bukan "Santuy".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun