Di tengah terik mentari yang membakar,
Langit biru terlihat indah berkilauan,
Namun tubuhku berkeringat tak terhentikan,
Seperti sedang direbus dalam panci besar.
Air minum habis dalam sekejap mata,
Terik ini sungguh tak ada habisnya,
Bahkan rasa haus pun tak dapat terbayar,
Bila tak ada air, semua menjadi sia-sia.
Bunga-bunga di taman tampak layu berguguran.
Tak ada embun untuk menyejukkannya,
Hewan-hewan berkeliaran dengan lesu risau.
Seperti tak berdaya melawan teriknya sang mentari.
Kini kita rindukan hujan,
Yang dulu kita keluhkan saat turun,
Namun tak dapat dipungkiri lagi,
Bahwa hujan adalah anugerah sang Maha kuasa
Jakarta 05-05-2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H