Mohon tunggu...
Gusti Swastika
Gusti Swastika Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat tulisan-tulisan ringan yang menginspirasi

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kehidupan dan Kematian

24 Juni 2024   12:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   12:08 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan dan Kematian

Dalam tarian semesta yang abadi,
Hidup dan mati berpadu serasi.
Seperti siang dan malam berganti,
Menganyam jalinan takdir yang pasti.


Hidup adalah hembusan angin pagi,
Menggugah jiwa dari tidur yang hening.
Dengan cahaya mentari yang menyinari,
Menyambut harapan dalam setiap detik yang mendebarkan.


Kehidupan adalah pelajaran tiada akhir,
Setiap nafas, setiap langkah adalah guru.
Menyusuri jalan berliku, menemukan makna,
Dalam tawa, dalam air mata, kita bertumbuh.


Di lembah hijau dan gunung menjulang,
Kita menanam benih cinta dan harapan.
Dalam hati yang terbuka dan jiwa yang bebas,
Kita merasakan sentuhan ilahi yang murni.


Namun kematian adalah bukan akhir,
Hanya pintu menuju dimensi lain.
Dalam heningnya malam terakhir,
Kita melepas raga, kembali pada Yang Maha Suci.


Kematian adalah peralihan yang lembut,
Seperti daun jatuh, kembali ke tanah.
Roh kita terbang, menuju cahaya yang jauh,
Menyatu dengan alam, dalam kedamaian yang indah.


Kematian mengajarkan kita untuk menghargai,
Setiap detik, setiap momen dalam hidup ini.
Bahwa waktu adalah anugerah yang tak ternilai,
Yang harus dijalani dengan cinta dan kasih.


Dalam kehidupan dan kematian, kita menemukan,
Bahwa kita adalah bagian dari aliran ilahi.
Dalam lingkaran abadi yang tiada putus,
Kita belajar untuk menerima dan melepaskan.



Roh kita abadi, melintasi batas waktu,
Menyusuri alam semesta yang luas dan tak terbatas.
Kehidupan dan kematian adalah satu kesatuan,
Mengungkapkan keindahan dalam keberadaan yang sejati.


Dan ketika kita kembali pada Sang Pencipta,
Kita membawa cerita tentang cinta dan kebijaksanaan.
Dalam pelukan-Nya yang hangat dan penuh kasih,
Kita menemukan kedamaian, dalam keabadian yang suci.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun