Mohon tunggu...
Gustama Prajodi
Gustama Prajodi Mohon Tunggu... Penulis - mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri KH Syaifuddin Zuhri Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Workshop Peran Orangtua dalam Menghadapi Era Digital: Pencegahan Tindak Perundungan Anak oleh KKN UIN Saizu Purwokerto

11 Agustus 2024   20:58 Diperbarui: 12 Agustus 2024   20:17 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Prof. K. H. Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN SAIZU) angkatan 54 kelompok 30 melaksanakan program kerja unggulan dengan mengadakan kegiatan workshop pencegahan perundungan anak di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Istiqomah Desa Karangbolong. Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (3/8/24) yang dihadiri oleh wali murid serta guru dan staff MI Nurul Istiqomah Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan.

Workshop ini diadakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan perundungan yang ada pada anak di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nurul Istiqomah Desa Karangbolong, khususnya. Kegiatan dibuka dengan pemaparan mengenai peran orang tua dalam menghadapi Era Digital, kemudian sesi kedua membahas mengenai pencegahan tindak perundungan anak.

Pada sesi pertama, yang membahas mengenai peran orang tua dalam menghadapi era digital. Di dalamnya menyinggung peran orang tua dan guru dalam proses Pendidikan, dan bagaimana sikap yang harus di ambil oleh orang tua atau guru dalam pencegahan perundungan anak. serta memaparkan bagaimaana penggunaan media sosial yang baik, seperti menjaga sikap, privasi, hindari akun negative, dan membatasi penggunaan media sosial. Pada sesi tersebut dijelaskan peran orang tua dan guru memiliki kedudukan yang sangat penting, sebab “anak-anak memang tidak pandai dalam berbicara ataupun mendengarkan, namun anak tidak pernah gagal dalam meniru” tutur Kholif. Oleh sebab itu sebagai orang tua dan guru harus benar benar peka terhadap perilaku sehingga tidak memberikan contoh yang buruk.

Document Pribadi
Document Pribadi

Sesi kedua, yang membahas mengenai pencegahan tindak perundungan anak. Di dalamnya juga membahas dampak yang terjadi dari perundungan seperti stress, kecemasan, depresi serta penurunan prestasi. Dalam sesi kedua tersebut juga memberikan contoh peran orang tua dan guru dalam mencegah cyber bullying seperti pendidikan tentang etika digital, pemantauan aktivitas online, membangun komunikasi terbuka, dan mengajarkan tanggungjawab dan empati. Dan terdapat peran sekolah dalam mencegah dan menangani cyber bullying seperti dukungan konseling.

Workshop tersebut disambut baik oleh seluruh orang tua dan guru serta staff MI Nurul Istiqomah, kegiatan tersebut berlangsung selama kurang lebih dua jam. Semoga terlaksananya workshop tersebut dapat mencegah hal-hal yang bisa menimbulkan perundungan pada anak.

Workshop pencegahan perundungan anak diharapkan dapat menyadarkan tentang pentingnya menjaga etika dalam menggunakan media sosial serta memberikan dampak positif  untuk orang tua dan guru serta staff madrasah ibtidaiyah nurul istiqomah sehingga bisa memberi contoh yang baik dan anak bisa mencontoh perilaku orang tua dan guru. Agar kegiatan ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa KKN umumnya dan orang tua sehingga pencegahan perundungan dapat terlaksana. “Kini saatnya tulang belulangnya dibentuk darahnya dibuat dan nalurinya dikembangkan” pungkas Rainda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun