Bongkar pasang pemain di tubuh tim Garuda Muda merupakan " kesalahan fatal " coach Rahmad Darmawan atau lebih populer dengan sapaan RD. Sewaktu menghadapi Thailand, merupakan pembelajaran berharga sekali bagi Timnas Garuda 23 walau kenyataan pahit harus ditelan oleh Timnas Garuda. Semua tak menyangka gol cepat terjadi ke gawang Kurnia Meiga hanya dalam kurun waktu 59 detik saat kick off akibatnya mental seluruh pemain Garuda Muda di lapangan " tempur " melorot ke titik nadir, bingung  dan lari kian kemari mengejar bola ibarat bongkahan tempe tahu yang sedang digoreng hingga gosong dalam wajan.
Penggantian pemain yang dilakukan coach RD tak banyak berpengaruh positif untuk tim Garuda Muda secara keseluruhan. Bahkan Timnas Garuda pun ditambah sebuah program pembakar semangat pemain yakni NEORO LINGUISTIC PROGRAMMING ( NLP ) namun apa yang terjadi? Andik, Ramdani, Bayu Gatra, dan Pahabol, Alfin dan kawan bukannya bertambah garang seperti yang diharapkan tim NLP melainkan justru pemain - pemain itu dengan ada kelas - kelas motivasi malah menjadi arang di lapangan.
Saat menjamu Timor Leste, coach RD " menghukum " Andik, Egi, Diego, dan Andri Ibo dengan melarang mereka bermain dan menukar dengan pemain cadangan..... Lagi - lagi bongkar pasang yang tak terukur dan akurat akibatnya Timnas Garuda 23 tak mampu mencuri kemenangan atas kesebelasan nasional Timor Leste.... Nasi telah menjadi bubur, jangan bermimpi Timnas Garuda 23 akan lolos ke babak selanjutnya. Selamat tinggal Myanmar sebab Timnas Garuda 23 akan segera angkat koper pulang lebih awal ke Jakarta....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H