Mohon tunggu...
Muhammad Gustaf Al Farizi
Muhammad Gustaf Al Farizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "VETERAN" YOGYAKARTA

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasang Surut Hubungan China dan Taiwan

11 Agustus 2022   06:30 Diperbarui: 11 Agustus 2022   06:43 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketegangan antara China dan Taiwan memang sudah lama terjadi dan menjadi isu yang biasa di dunia internasional, ini semua berawal dari peperangan yang terjadi di China atau biasa disebut perang saudara yang terjadi puluhan tahun lalu tepatnya pada 73 tahun yang lalu, setelah sekian lama peperangan terjadi akhirnya pasukan yang di pimpin oleh Mao Zedong berhasil mengambil alih pemerintahan di Beijing dan membentuk pemerintahan baru yaitu Republik Rakyat China (RRC). 

Terbentuknya pemerintahan baru yaitu Republik Rakyat China (RRC) karena kemenangan Partai Komunis China (PKC) yang di pimpin Mao Zedong, berhasil membuat Kuomintang atau Partai Nasionalis Tiongkok yang dipimpin oleh Chiang Kai-Shek pergi melarikan diri ke pulau yang sekarang menjadi negara Taiwan. 

KMT yang di pimpin oleh Chiang Kai-Shek kemudian mendeklarasikan pembentukan negara Taiwan di Taipei dengan nama resmi ROC (Republic Of China) atau Republik China. Deklarasi tersebut sekaligus sebagai upaya memutuskan hubungan dengan China daratan yang dikuasai Partai Komunis China.

Pada tahun 1950, Republik China atau Taiwan menjadi sekutu Amerika Serikat yang saat itu sedang berperang melawan komunis China di korea. Amerika Serikat lalu mengerahkan armada di selat Taiwan untuk melindungi sekutunya dari serangan China daratan.

Walaupun begitu Taiwan pernah mendapatkan pengakuan Internasional sebagai ROC saat Amerika Serikat sedang meluncurkan kampanye anti-komunis, namun kemudian RRC lah yang mendapatkan cukup suara di Majelis Umum PBB pada tahun 1971 dan mengakibatkan ROC harus bubar. Pada tahun 1987-2015 China dan Taiwan telah berusaha melakukan rekonsiliasi. 

Rekonsiliasi ialah usaha memulihkan ke keadaan sebelum terjadinya konflik. Pada tahun 1987 pemerintah Taiwan untuk pertama kalinya mengizinkan rakyatnya untuk mengunjungi China daratan. 

Pada tahun 199, pemerintah Taiwan mencabut aturan darurat dan secara sepihak mengakhiri keadaan perang dengan China daratan. Pada April 2005 untuk pertama kalinya para pemimpin KMT dan KPC bertemu sejak 1949. Pada tahun 2010 kedua negara menanda tangani kerja sama ekonomi.

Namun hubungan baik itu harus berakhir setelah terpilihnya Tsai Ing-Wen sebagai presiden Taiwan. Tsai Ing-Wen berasal dari Partai Progresif Demokratik yang terkenal karena secara tegas menginginkan kemerdekaan Taiwan. 

Pada Tahun 2018 AS mengadopsi undangan-undang yang memperkuat hubungan hubungan dengan Taiwan. Pada 2021, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa negara yang ia pimpin akan siap membela Taiwan jika China menyerangnya.

Memanasnya hubungan China Dan Taiwan mencapai puncaknya, ketika ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan. Setelah kunjungan Nancy ke Taiwan, China mengerahkan beberapa pesawat dan menembakkan beberapa rudal langsung di dekat Taiwan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun