Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wah,Baru Tahu Saya......

7 Agustus 2010   22:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:13 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_219182" align="aligncenter" width="499" caption="pohon camfer (ilust wikipedia.com)"][/caption]

Anda pernah melihat kapur barus? Semuanya akan menjawab jelas pernah. Namun tahukah anda mengapa benda kecil yang multi-guna ini dinamakan ’kapur barus’? Ternyata karena secara historis zat padat yang berwarna keputih-putihan dan beraroma khas ini berasal dari kota Barus, sebuah kota pelabuhan di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kapur barus yang disebut juga dengan kamfer (atau camphor dalam bahasa Inggris) dahulu kala dibuat dari potongan kayu batang pohon Cinnamomum camphora yang banyak tumbuh di kawasan Barus. Potongan-potongan kecil kayu ini direbus dan melalui proses penyulingan dan penghabluran diperoleh kristal kamfer sebagai bahan baku untuk diproses di pabrik. Sedemikian tersohornya kota Barus sebagai penghasil bahan baku kamfer sejak abad ke 9, hingga semua saudagar dari seluruh penjuru dunia berlayar ke Barus untuk membeli kayu penghasil kamfer ini. Jadi tidak mengherankan kalau akhirnya kamfer ini dalam bahasa Melayu dinamakan ’kapur barus’. Istilah camphor pun sebetulnya juga berasal dari bahasa Sanskerta karpoor atau bahasa Arab kafur yang dalam bahasa kita diserap menjadi ’kapur’. Dewasa ini kapur barus diproduksi tidak lagi memakai bahan baku kayu pohon kamfer, tetapi dibuat secara sintesis dari minyak terpentin. Dalam tulisan di Kompas tanggal 30 Juli 2010 dilukiskan betapa kota Barus yang mengalami zaman keemasan pada abad XI itu, kini meredup dan terpinggirkan keberadaannya, termasuk dalam hal menemukan pohon kamfer yang teramat langka eksistensinya di hutan-hutan wilayah Barus. Sesuatu yang amat ironis mengingat asal kata ’kapur barus’ berasal dari nama kota tua ini.

[caption id="attachment_219183" align="aligncenter" width="500" caption="bunga bangkai dan bunga rafflesia"][/caption]

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah perbedaan antara ’bunga bangkai’ dengan ’bunga Rafflesia’? Banyak orang yang beranggapan bahwa keduanya sama dan sebangun tanpa beda dan yang sudah melekat dalam ingatan kita adalah karakter tanaman ini yang mengeluarkan bau bangkai atau bau busuk. Dengan melihat foto diatas ternyata keduanya secara fisik amat jauh berbeda. Yang satu berbentuk ’bulat panjang’ dan yang satu lagi ’bulat lebar’. Namun persamaannya, baik bunga bangkai yang dinamakan juga Amorphophallus titanum maupun bunga Rafflesia arnoldii berasal dari hutan tropis di Sumatera. Keduanya juga menebarkan bau bangkai untuk menarik perhatian kepik (beetle) dan lalat pemakan bangkai untuk menghampiri bunga ini dan melakukan penyerbukan (pollination). Kedua jenis bunga raksasa yang disebutkan sebagai yang terbesar di dunia ini kini banyak dibudidayakan di pelbagai kebun-raya di seluruh dunia.

[caption id="attachment_219185" align="aligncenter" width="500" caption="tomat dan mentimun"][/caption]

Pertanyaan berikut yang nampaknya cukup remeh adalah apakah perbedaan antara ’sayuran’ dan ’buah’? Dan secara spontan anda akan menjawabnya jelas sekali berbeda. Bayam, kangkung, sawi adalah sayuran sedangkan apel, jeruk, mangga adalah buah-buahan. Namun barangkali anda akan sedikit berpikir kalau ditanya apakah tomat termasuk sayur atau buah? Di supermarket tomat biasanya diletakkan di kelompok vegetables dan jarang sekali dipajang di kelompok fruits. Jawaban pinter atas pertanyaan ini adalah kalau hasil bumi tersebut mengandung biji (seed) maka dia disebut buah, sedangkan bila tidak mempunyai biji, maka dia digolongkan sayuran. Jadi secara ilmiah, sebenarnya tomat adalah buah, bukan sayuran. Demikian pula halnya dengan mentimun (cucumber) atau terong (eggplant) yang mempunyai biji ’seharusnya’ masuk kategori buah. Namun demi alasan kepraktisan di bidang kuliner, ketiganya dimasukkan dalam kelompok sayur-sayuran.

[caption id="attachment_219186" align="aligncenter" width="500" caption="spider dan insect"][/caption]

Pertanyaan terakhir adalah apakah laba-laba (spider) termasuk golongan serangga (insect) atau bukan? Jawaban yang benar, laba-laba bukan masuk dalam golongan serangga, karena dia mempunyai empat pasang kaki! Dalam terminologi biologi dia masuk dalam keluarga arachnid. Lantas dimana perbedaan antara insect dan arachnid? Jawaban sederhananya, kalau insect mempunyai tiga pasang kaki, sedangkan arachnid mempunyai empat pasang kaki. Disamping itu insect memiliki sungut (antennae) sedangkan arachnid tidak memilikinya (silahkan melihat pada gambar untuk melihat perbedaannya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun