Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Urusan Berbahasa Inggris, Kita Memang Keteteran

6 Mei 2014   00:02 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:50 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_322675" align="aligncenter" width="573" caption="(ilust kompas epaper)"][/caption]

Pagi ini di koran Kompas (Senin 5 mei 2014), di lembar ‘Nama & Peristiwa’ yang mengetengahkan grup band Geisha, tersua kalimat “Band Geisha telanjur dikenal dengan lagu-lagu melow alias sendu.” (lihat gambar di atas). Karena kata ini ditulis dengan huruf cetak miring (italic), maka berarti dia ditulis sesuai dengan ejaan aslinya (bukan serapan). Penulisan yang benar adalah “mellow” (dengan dua ‘l’). Penulisan yang salah ini tersua lagi pada paragraf yang sama yang kutipannya “Ada lagu berirama agak nge-beat sih, sehingga pendengar bisa berdansa, he-he, tapi lagu melow tetap ada”, ujar Aan akhir pekan lalu.” Jadi kesimpulannya, si penulis berita bukan salah ketik (typo), tapi memang salah mengeja istilah Inggris ini.

[caption id="attachment_322676" align="aligncenter" width="600" caption="(ilust detik.com)"]

1399284074822127987
1399284074822127987
[/caption]

Anda lihatlah judul berita tentang kebakaran besar di Pasar Senen belum lama ini: “Api Kembali Merembet di Pasar Senen, Polda Metro Kerahkan 3 Water Canon”. Penulisan yang benar adalah “water cannon”. Kalau ditulis dengan “canon” dia mempunyai makna yang sama sekali berbeda yaitu “aturan agama yang mengatur tentang moral dan tatacara ibadah” yang dalam bahasa kita ditulis dengan “qanun”. Kalau dia ditulis dengan huruf kapital “Canon” malahan menjadi merek kamera.

Saya pernah tersua istilah yang seharusnya ditulis dengan “gentlemen’s agreement” di portal berita Indonesia yang dengan gegabah ditulis dengan “gentlement agreement”. Juga penulisan yang seharusnya “styrofoam” malah disulap menjadi “stereofoam”. Pada bak belakang truk pengangkut gas oksigen, pernah saya baca papan peringatan “Oxygent. Danger”. Penulisan yang benar adalah “oxygen”. Di suatu mal yang prestisius pada rak kosmetik dan pengharum badan terbaca label “Doedorant”. Penulisan yang benar adalah “Deodorant”.

Istilah “outsourcing” dan “outbound” termasuk yang paling sering salah eja, menjadi “outsourching” dan “outbond. Yang menggelikan hati saya, ada istilah yang seharusnya ditulis dengan “emotional bond” (maknanya ‘ikatan batin’) malahan ditulis menjadi “emotional bound”. Juga istilah “entertain” (sebagai kata kerja yang maknanya ‘menghibur’), malahan ditulis menjadi “entertaint”. Kacamata pelindung yang dikenakan pada waktu menyelam dalam air yang seharusnya ditulis “goggles” malahan ditulis menjadi “google”, pakaian terusan baju dan celana yang menjadi satu yang seharusnya ditulis “jump suit” malahan ditulis menjadi “jumpshoot”. Istilah “gadget” ditulis meleset menjadi “gagdet” dan istilah “budget” ditulis melenceng menjadi “bugdet”. Penembak gelap atau penembak jitu (maknanya tergantung konteksnya) yang seharusnya “sniper” ditulis menjadi “snipper”. Usaha patungan yang seharusnya ditulis dengan “joint venture” ditulis menjadi “join venture”.

Termasuk “langganan” salah eja di suratkabar Kompas adalah istilah “safe deposit box” yang keliru ditulis menjadi “save deposit box” atau “safe deposite box”. Demikian juga singkatan dari CCTV yang seharusnya merupakan pemendekan dari “closed circuit television” yang keliru ditulis menjadi “close circuit television”. Antara closed dan close tentu jauh berlainan maknanya, di mana closed bermakna “tertutup” dan close bermakna “dekat”. Memang saya kira tak berlebihan kalau saya katakan bahwa dalam urusan berbahasa Inggris kita “keteteran” dan “kedodoran”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun