Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Susuk alias 'Charm Needle' yang Menyihir

19 Februari 2011   09:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:28 7111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12981111021534460254

[caption id="attachment_91903" align="aligncenter" width="680" caption="Susuk (ilust royal college of medicine of edinburg)"][/caption]

Menatap seorang wanita dengan kecantikan sempurna dengan air muka yang bersinar penuh pesona sungguh merupakan pengalaman yang luar biasa buat saya. Sebagai lelaki yang kebetulan juga dokter gigi,saya tidak henti-hentinya mengagumi keelokannya meskipun tanpa menyatakannya dengan kata-kata. Sampai saya membuatdental x-ray (foto rontgen gigi) dari wanita ini! Saya terpana melihat foto rontgen ini,karena di situ jelas-jelas terlihat jarum-jarum kecil di bawah kulit di sekitar pipi dan dagu. Di dalam dunia kedokteran, jarum-jarum kecil ini digolongkan sebagai ‘benda asing’ (foreign bodies) yang secara tidak disengaja masuk ke dalam tubuh manusia manakala mengalami kecelakaan (misalnya pecahan kaca, pecahan peluru dan sebagainya). Namun temuan yang saya lihat bukan karena ketidak-sengajaan, melainkan justru ’didambakan’ oleh si pemilik wajah yang dikenal dengan nama susuk (charm needles).

Secara ilmiah memang sulit dijelaskan, bagaimana susuk bisa membuat seseorang memancarkan sinar pesona dan daya tarik seksual bagi orang yang memandangnya. Menurut sebuah literatur, pemasangan susuk ini terbanyak dilakukan di masyarakat Asia Tenggara khususnya Malaysia, Thailand, Singapore, Indonesia dan Brunei. Di Malaysia, susuk ini dimasukkan oleh seorang dukun yang disebut bomoh. Cara memasukkan jarum yang biasanya terbuat dari emas atau perak ini umumnya tanpa pembiusan (anesthesia), sehingga kadangkala ‘pasien’nya akan merasakan sedikit rasa nyeri. Jarum yang diselipkan dibawah kulit (sub-cutan) ini jumlahnya bervariasi, antara satu sampai 80 jarum dan rasio pelanggan wanita dan pria cukup berimbang. Dalam penelitian Fakultas Kedokteran Gigi Universiti Kebangsaan Malaysia, dijumpai seorang penata make-up pria kemayu (effeminate) yang wajahnya ditaburi dengan susuk tak kurang dari 80 buah!

Tujuan pemasangan susuk ini memang beraneka ragam. Selain untuk meningkatkan karisma (daya pesona), dia dipasang agar si pemakainya selalu diberi kesehatan, kekuatan fisik yang prima, untuk menolak bala dan mendapat sukses dalam bisnisnya. Pemasangan susuk juga tidak hanya di wilayah wajah, tetapi juga bisa diselipkan di dada, perut, paha, tulang belakang (spinal area) bahkan di wilayah alat kelamin (mons pubis).

Melaksanakan pemasangan susuk ini ternyata tidak mudah dan sederhana. Banyak sekali pantangan dan persyaratan yang harus dipatuhi agar si pemakainya memperoleh ‘anugerah’ yang didambakan. Misalnya segera setelah pemasangan susuk ini, dia dilarang untuk menggaruk wajahnya selama tiga hari, ditabukan untuk makan ayam dan rebung (bamboo shot), dan berjalan di bawah tali jemuran dan di bawah tangga selama 40 hari. Selanjutnya ada larangan yang berlaku untuk selamanya antara lain mengonsumsi sate, pisang tanduk, pisang mas, labu air dan jantung pisang. Kalau pantangan ini dilanggar maka kemungkinan besar susuk ini akan keluar dari tempatnya.

Dari penelitian di FKG Universiti Kebangsaan Malaysia, pada pria umumnya susuk ini diselipkan di antara kedua alis mata, sedangkan pada wanita umumnya diselipkan di sekitar pipi dan dagu. Namun karena susuk ini terbuat dari logam (emas atau perak), maka pemeriksaan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan kontra indikasi. Dan memang sebelum pasien menjalani MRI biasanya akan diberikan kuesioner untuk menanyakan apakah yang bersangkutan memakai charm needle ini. Yang mengherankan memang boleh dikatakan susuk ini tidak pernah memberikan efek samping atau infeksi pada pemakainya, bahkan umumnya ditemukan secara kebetulan pada waktu dilaksanakan dental x-ray atau medical x-ray. Tentunya untuk dokter yang belum mengenal budaya susuk ini dapat tersesatkan diagnosanya, karena dianggap sebagai foreign bodies untuk dioperasi.

Pada tahun 2008, di Malaysia ada sebuah film horor yang diberi judul ‘Susuk’. Film ini berkisah mengenai dua orang wanita yang berhasil menggapai ketenaran dan kemasyuran dalam kariernya. Namun semua kesuksesan ini harus dibayar dengan mahal pula. Setiap kali wanita ini melanggar tabu maka harus ada tumbal yang harus dibayar. Pertama-tama kematian dari orang-orang yang dia kasihi, selanjutnya pembunuhan dan kanibalisme untuk tetap mempertahankan kesaktian dari susuknya ini. Mereka semakin dalam terjebak dalam lumpur kenistaan dan mengimpikan kembali saat-saat manis sebelum memasang susuk ini.

Dan ada satu lagi beban yang harus ditanggung oleh mereka yang memakai susuk ini yaitu pada saat saat akan menghadap kepada Yang Kuasa. Sebelum meninggal, susuk ini harus dikeluarkan dari tubuhnya dan satu-satunya orang yang mampu mengeluarkannya adalah sang dukun yang memasangnya. Apabila susuk ini tidak dikeluarkan, maka menurut kepercayaan, si pemakainya akan mengalami penderitaan yang berkepanjangan sebelum ajal menjemputnya. Secara medis operatif, susuk ini memang dapat diambil meskipun dengan prosedur yang cukup sulit, karena jarum logam ini sudah terbenam (imbedded) dalam balutan lemak di bawah kulit. Dan menurut kepercayaan pula, enam bulan setelah susuk ini diambil dari tubuh si pemakainya, maka dia akan mengalami penuaan yang drastis. Wah, saya jadi berubah pikiran melihat wanita cantik yang tadinya saya kagumi ini, gara-gara rontgen foto tadi (silahkan dilihat pada contoh foto susuk di atas).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun