[caption id="attachment_345166" align="aligncenter" width="429" caption="(ilust kompas epaper)"][/caption]
Belum kering ludah saya menggugat penulisan istilah Inggris yang seharusnya dirangkai/disambung namun dipisah di koran Kompas, lagi-lagi pada pagi ini saya jumpai sejumlah kekeliruan bahasa yang serupa. Pada tulisan terdahulu, saya mengkritik soal penulisan “extra ordinary, kick out, bail out” (dipisah menjadi dua kata), yang mana seharusnya ditulis secara terangkai sebagai “extraordinary, kickout, bailout”. Jadi, terpaksa saya harus tarik urat berbuih liur mempersoalkan kembali hal ini.
Pertama soal “walk out” yang hari-hari ini sedang naik gaun (maaf, maksudnya naik daun). Kata ini ditulis terpisah bila berfungsi sebagai kata kerja (verb), namun ditulis terangkai/tersambung bila berfungsi sebagai kata benda (noun). Jadi singkatnya, kita menulis walk out → verb dan walkout → noun. Pada umumnya di pemberitaan koran, kata bendanya yang dipakai, sehingga tentunya harus dituliskan dengan ”walkout”. Lihatlah pada gambar Tajuk Rencana Kompas hari ini (30 September 2014) yang tertulis [Juru Bicara Partai Demokrat Benny K Harman, mengumumkan sikap Demokrat yang netral dan melakukan walk out]. Sesuai dengan kaidah di atas, maka seharusnya frasa ini ditulis dengan “melakukan walkout”. Penulisannya bisa terpisah kalau dia berfungsi sebagai kata kerja (verb), misalnya pada kalimat [Fraksi Demokrat walk out pada saat akan dilakukan voting UU Pilkada].
[caption id="attachment_345167" align="aligncenter" width="556" caption="(ilust kompas epaper)"]
Pada edisi Kompas hari ini juga, saya temukan penulisan “try out” pada kolom Kompas Kita dengan tokoh Elfa’s Singers. Kalimatnya tertulis [Dari situ akan terlihat bakat menyanyi anak karena di EMS selalu diadakan try out maupun ujian kenaikan tingkat bagi setiap murid]. Seperti penjelasan di atas, bilamana dia berfungsi sebagai verb akan ditulis terpisah (try out), bilamana berfungsi sebagai noun ditulis terangkai (tryout). Jadi mengingat pada kalimat ini dia berfungsi sebagai noun, maka seharusnya yang benar adalah “diadakan tryout” (dirangkai).
[caption id="attachment_345169" align="aligncenter" width="518" caption="(ilust kompas epaper)"]
Bagaimana dengan istilah “mark up” yang termasuk cukup sering diberitakan di media cetak? Bilamana dia berfungsi sebagai kata kerja (verb), akan ditulis terpisah (mark up), sedangkan bilamana berfungsi sebagai kata benda (noun) ditulis terangkai dengan menggunakan garis sambung (hyphen) yaitu “mark-up”. Saya berkeyakinan bahwa 90 persen penulisan istilah ini di media cetak berfungsi sebagai noun, karenanya harus ditulis terangkai menggunakan garis sambung. Kita lihat contoh penulisan yang tidak tepat pada Kompas hari ini juga sebagai berikut [Diduga ada mark up atau penggelembungan dana]. Jadi, seharusnya tertulis dengan “Diduga ada mark-up atau penggelembungan dana”.
[caption id="attachment_345170" align="aligncenter" width="502" caption="(ilust kompas epaper)"]
Istilah bahasa Inggris yang cukup lazim dipakai dalam wacana masyarakat lainnya adalah “check up”. Sekali lagi, rule of the thumb (patokannya): bila verb → dipisah, bila noun → dirangkai. Lihatlah contoh penulisan yang keliru pada berita tentang penderita kanker di Kompas kemarin, sebagai berikut [Saat ditemui di sela-sela kegiatan Internasional (Guangzhou) Forum on Cancer Treatment 2014, di rumah sakit Fuda, 16 Agustus, Yohana tengah melakukan check up pertama, setelah selesai menjalani kemoterapi pada dua bulan sebelumnya]. Karena pada kalimat ini jelas dia merupakan noun, maka seharusnya yang benar adalah “tengah melakukan checkup pertama”. Berbeda kalau seandainya ada kalimat [Dia akan check up ke Singapura minggu depan], memang sudah tepat dipisahkan karena berfungsi sebagai verb.
[caption id="attachment_345171" align="aligncenter" width="586" caption="(ilust kompas epaper)"]
Satu lagi, kerancuan penulisan yang lumayan sering dibuat di koran Kompas yakni penulisan “follow up”. Istilah ini dalam wacana kita, hampir seratus persen berfungsi sebagai kata benda (noun), jadi kita tulis terangkai dengan diberi garis sambung (hyphen) yaitu “follow-up”. Diambil dari kolom surat pembaca Kompas di sini tertulis [Saya telah melakukan follow up sebanyak lima kali, tetapi tak sedikit pun ....]. Dengan demikian, kita sekalian pasti sependapat bahwa penulisan yang benar adalah “Saya telah melakukan follow-up sebanyak lima kali”.
Saya menuliskan ini terutama untuk mendokumentasikan kesalahkaprahan penulisan kata majemuk dalam khazanah bahasa Inggris (maklum kalau sudah berlalu beberapa hari, biasanya sudah lupa contoh-contohnya). Mudah-mudahan bisa menjadi masukan bagi editor dan proofreader harian Kompas dan bermanfaat bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H