Sebenarnya saya mau menggunakan istilah “menjawil” ketimbang “mencolek” pada judul di atas, namun saya khawatir sebahagian dari pembaca tidak memahami kata “jawil” ini, sekalipun pada KBBI kata ini ada. Dalam wacana bahasa Jawa, “menjawil” adalah “mencolek di lengan dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan/teguran tanpa diucapkan”. Dalam KBBI, lema “jawil” ini bisa ditemui dan diberi definisi “menyentuh dengan ujung jari (supaya diperhatikan dsb); mencolek; menggamit”. Tapi okelah, saya pakai saja “mencolek” supaya lebih mudah dipahami. Saya ingin membuat catatan kecil tentang kecenderungan wartawan penerjemah salah mengartikan sebuah istilah dalam bahasa Inggris. Akibatnya tentu saja, pesan yang diterima oleh pembaca menjadi berbeda dengan naskah aslinya dalam bahasa Inggris. Dibutuhkan kepiawaian untuk menerjemahkan istilah-istilah ini, karena “lain lubuk lain ikannya”, jadi lain bangsa lain pula istilah bahasa yang dipakainya. Mudah-mudahan catatan kecil ini bermanfaat juga untuk kita semua.
Gas bottles = Botol gas?
Pagi ini, saya membaca berita di suatu media online tentang ledakan pabrik gas di Nigeria yang menewaskan puluhan orang. Pada salah satu paragraf berita ini tertulis [Saksi mata Chukwuemerie Uduchukwu, yang berada di lokasi ledakan, mengatakan kepada BBC bahwa orang-orang berada di pabrik itu untuk mengisi ulang botol gas mereka untuk memasak pada hari Natal.] Ini nampaknya diterjemahkan dari sumber berita [Many customers had gone to the plant to fill up their gas bottles to cook meals on Christmas Day]. Kajian saya: Istilah “gas bottle” sama makna dengan “gas cylinder” yang dalam bahasa Indonesia kita sebut dengan “tabung gas”. Kalau kita menengok pada Wikipedia, maka di situ ada definisi sebagai berikut [A gas cylinder or tank is a pressure vessel used to store gases at above atmospheric pressure. High-pressure gas cylinders are also called bottles.] Anda bisa lihat kan, bahwa “botol gas” jelas tak sama dengan “tabung gas” (yang berakibat pembaca membayangkan sesuatu yang lain). Untuk pengetahuan kita, ada pula penyebutan “butane tank” yang pada prinsipnya sama dengan “gas cylinder” yaitu “tabung gas”. Bedanya hanya pada isinya saja, di mana pada “butane tank” berisi gas butane, sedangkan pada yang lain berisi elpiji. Ini saya singgung juga, supaya kita jangan sampai keliru menerjemahkan “butane tank” dengan “tangki gas butane”.
Motorist = Pengendara Sepeda Motor?
Juga pada hari ini, saya membaca sebuah berita tentang seseorang tak dikenal yang diduga sengaja membakar rumah tempat kelahiran mantan presiden AS, Bill Clinton. Saya kutip sebahagian isi berita tersebut sbb [Api melalap eksterior di sebalik tembok rumah berbingkai putih itu. Rumah itu adalah tempat Clinton menghabiskan lima tahun awal hidupnya. “Namun kerusakannya hanya sedikit,” kata Wilson. Seorang pengendara sepeda motor melaporkan api nampak menyala di Hari Natal itu]. Setelah saya cek pada sumber berita aslinya ternyata ini terjemahan dari [ a motorist spotted flames early Friday at the Clinton Birthplace …]. Sudah benarkah istilah “motorist” diterjemahkan dengan “pengendara sepeda motor”? Kalau kita mencari rujukan di beberapa kamus maka secara gamblang “motorist” diberi definisi sebagai “the driver of an automobile” atau “a person who drives a car” atau “someone who drives a car”. Jadi tak diragukan lagi, “a motorist” adalah “pengendara mobil”, bukan “pengendara sepeda motor”. Mungkin si penerjemah terpengaruh oleh istilah “pengendara motor” atau “naik motor” dalam wacana kita yang mengacu pada “sepeda motor”. Lantas bagaimana sebutan dalam bahasa Inggris untuk “pengendara sepeda motor”? Di sana disebut dengan “rider”. Inilah definisi pada salah satu kamus untuk rider = a person who is riding or who can ride something, especially a horse, bicycle, motorcycle, or snowboard (orang yang mengendara atau menunggang, khususnya kuda, sepeda, sepeda motor atau sepeda motor salju). Sekali lagi, kita bisa melihat bukan, bahwa akibat keliru menerjemahkan ini, bayangan kita sebagai pembaca telah diselewengkan, yang seharusnya “pengendara mobil” berubah menjadi “pengendara sepeda motor”. Pada tulisan-tulisan saya yang terdahulu, cukup sering saya mencatat kekeliruan menerjemahkan ini, misalnya (yang saya ingat) istilah “torch” yang diterjemahkan menjadi “obor”, padahal yang sesungguhnya dimaksudkan di situ adalah “lampu senter” atau “sentolop”. Atau istilah “shoelace” yang salah diterjemahkan dengan “renda sepatu”, padahal yang dimaksudkan sebetulnya adalah “tali sepatu”. Mudah-mudahan bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H