Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lagu Anak Kita yang Merupakan Plagiat

28 November 2014   19:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:36 1936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap dari kita pasti pernah menyanyikan lagu ini di saat duduk di bangku TK, yaitu “Kepala, Pundak, Lutut, Kaki”. Lagu ini biasanya dinyanyikan bersama-sama disertai dengan gerakan tangan menyentuh bagian tubuh yang disebutkan dalam liriknya. Lagu ini bisa dinyanyikan beberapa kali dengan bagian tertentu dari baitnya tidak diucapkan, tetapi hanya disenandungkan (dengan suara “mmm”) dan semakin lama temponya semakin cepat yang berarti gerakan tangan kita juga harus semakin cepat. Untuk mengingatkan Anda, inilah lirik dari lagu tersebut: Kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki./Kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki./Mata, telinga, mulut, hidung dan pipi./Kepala, pundak, lutut, kaki, lutut, kaki.

Lagu anak asli Indonesiakah ini? Ternyata bukan. Lagu ini meniru, baik melodi maupun isi liriknya, dari lagu anak Belanda (kinderliedje) yaitu “Hoofd, schouders, knie en teen” Bunyi liriknya adalah sebagai berikut:

Hoofd, schouders, knie en teen, knie en teen
Hoofd, schouders, knie en teen, knie en teen
Oren, ogen, puntje van je neus
Hoofd, schouders, knie en teen, knie en teen.

(hoofd = kepala, schouders = pundak, knie = lutut, teen = jari kaki, oren = telinga, ogen = mata, puntje van je neus = ujung hidung). Lagu anak Belanda ini ternyata juga mencontek dari lagu tradisional Amerika yang berjudul “There Is A Tavern In The Town” yang pertama kali dinyanyikan pada tahun 1883. Lagu ini asal mulanya merupakan tembang sekolah (college anthem) dari Trinity University College. Setelahnya, dia menjadi lagu anak yang dalam bahasa Inggris dinamakan dengan “Head, Shoulders, Knees And Toes”. Lagu anak ini merambah ke negara-negara Eropa dan di Perancis misalnya, dinamakan dengan “Tête, épaules, genoux et pieds” dengan lirik sebagai berikut:

Tête, épaules, genoux et pieds, genoux et pieds,
Tête, épaules, genoux et pieds, genoux et pieds,
J'ai un nez, deux yeux, deux oreilles et une bouche,
Tête, épaules, genoux et pieds, genoux et pieds.

Inilah yang dinamakan dengan contrafact. Masih ada satu lagi lagu anak kita yang merupakan contrafact dari lagu anak Belanda yaitu “A-B-C-D-F-G”. Di saat kita masih bersekolah SD pasti pernah menyanyikan lagu ini. Dalam bahasa Belanda lirik lagunya berbunyi sebagai berikut: 'Abcdefg, hijklmnop, qrstuvw, xyz doen ook nog mee, abc tot xyz, dat zijn de letters van het alfabet'. Namun kalau kita telusuri lebih jauh, lagu anak Belanda ini aslinya bernama “Altijd is Kortjakje ziek” (Kortjakje selalu sakit), menggambarkan gadis kecil bernama Kortjakje yang selalu sakit sepanjang minggu, kecuali hari Minggu dia selalu sehat. Lagu anak Belanda ini ternyata merupakan contrafact dari lagu anak Perancis berjudul Ah! vous dirai-je, maman yang pertama kali dipublikasikan pada tahun 1761. Setelah diadopsi dalam berbagai bahasa dunia, lagu ini mempunyai judul dan tema yang beragam, seperti di AS menjadi “Twinkle Twinkle Little Star”, di Jerman menjadi “'Morgen kommt der Weihnachtsmann”, di Spanyol menjadi “'Campanita del lugar” dan sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun