Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

'Kompas' Keliru Menyebut Nama

28 Oktober 2011   05:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:24 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_139952" align="aligncenter" width="621" caption="rumble strip (ilust wikipedia.com)"][/caption]

Tatkala mengadakan perjalanan dari Toronto ke Ottawa melalui jalan bebas hambatan (freeway), Kanada pada bulan Agustus yang lalu, saya menemukan hal yang menarik perhatian saya. Di sepanjang Highway 401 ini, pada tepi jalan (sebelum memasuki shoulder/bahu jalan) dan pada median (garis tengah pembatas arus lalulintas yang berlawanan arah) dipasang rumble strip atau juga dinamakan sleeper lines. Rumble strip ini berbentuk lekukan-lekukan kecil (seperti papan penggilasan mencuci pakaian) dengan kedalaman 1 sentimeter dan lebar 10 sentimeter sepanjang jalan yang maha lebar itu. Tujuan pemasangan rumble strip ini tentu untuk mencegah terjadinya kecelakaan apabila si pengemudi mobil sudah membawa kendaraannya keluar dari jalur yang aman, entah karena mengantuk, asyik mengobrol, asyik melamun atau dalam pengaruh alkohol.

Bila mobil Anda melenceng dari jalur (lane), dan melewati rumble strip ini, maka kontan akan terjadi getaran yang cukup kencang dan suara berdengung (rumble) yang dijamin akan mengagetkan dan membuat Anda tersentak dari lamunan. Untuk Anda yang belum pernah mengalami, getaran dan suara berdengung ini pasti akan membuat Anda panik mengira ada kerusakan mesin mobil yang parah. Rumble strip yang mulai dipasang dari tahun 1952 di negara bagian New Jersey, AS seperti yang disebutkan di atas, akan membangunkan pengemudi mobil yang mulai merasa mengantuk menjelajah jalan besar yang lurus dan membosankan. Pembuatan rumble strip ini bisa langsung dibentuk dengan cetakan dari aspal yang masih lunak, atau dari bahan keramik/plastik yang direkatkan dengan epoksi pada aspal jalanan. Malah sekarang pada mobil-mobil yang canggih (smart car) sudah terpasang perangkat virtual yang akan mengeluarkan suara alarm mirip ’getaran dan dengungan’ rumble strip bilamana kendaraan bermotor melintasi garis pembatas jalan.

[caption id="attachment_139954" align="aligncenter" width="600" caption="Botts dot"][/caption]

Lantas apa relevansi paparan di atas dengan judul ‘Kompas Keliru Menyebut Nama’? Pada edisi ’Kompas’ tanggal 27 Oktober 2011 kemarin mengenai ulasan jalan tol Tangerang-Merak, tersua istilah pengaman jalan ini, namun ’keliru’ disebutkannya. Di situ dituliskan dengan rumble dot. Mengapa terjadi kekeliruan penyebutan ini? Saya menengarai karena telah terjadi mix-up(salah kaprah) dengan istilah Botts’ dot. Botts’ dot yang juga merupakan piranti pengamanan pembatas jalan berujud tonjolan-tonjolan segi empat dari bahan plastik yang direkatkan/dilem dengan epoksi pada pembatas jalan. Istilah ini diambil dari nama penciptanya Elbert Botts, seorang insinyur asal California. Di negara kita, Botts’ dot ini sering dijumpai di jalan raya, yang menimbulkan suara ’geludak-geluduk’ bila mobil kita melindasnya. Botts’ dot memang cocok untuk dipakai di negara tropis, namun tidak cocok dipakai di negara-negara yang memiliki musim dingin (winter). Masalahnya, tonjolan-tonjolan berbentuk dadu yang direkatkan di jalan ini akan terkelupas oleh mesin penyapu salju pada waktu mengerok timbunan salju.

Mungkin menarik untuk diketahui juga, bahwa rumble strip ini, dipakai menjadi nama kelompok band anak muda di London, Inggris. Juga menarik untuk disimak bahwa rumble strip ini ternyata mendapat protes keras dari kaum Amish yang selalu berkendara kereta ditarik kuda untuk alat transportasinya. Ajaran agama kaum Amish memang melarang penggunaan segala macam peralatan modern, seperti radio, televisi, telepon, kendaraan bermotor, dan sebagainya. Gugatan mereka bahwa rumble strip mengakibatkan kerusakan pada kereta kuda, ternyata dikabulkan oleh pemerintah negara bagian Michigan dan rumble strip ini dihilangkan dengan diaspal ulang dengan beaya 275 ribu dollar.

Kembali pada topik yang menjadi bahasan tulisan, saya juga pernah menjumpai kekeliruan yang cukup menggelikan. Pada suatu rubrik di halaman Opini, ada pembeberan yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan dalam bahasa Inggris. Saya yakin si penulisnya sudah benar menuliskannya dengan the do’s dan the don’t’s. Tapi, coba Anda simak apa yang dikoreksi (keliru) oleh editor? Dia mengubahnya menjadi the does dan the don’t. Ini bisa Anda temukan pada tulisan ’Metastrategi’ di kolom Opini Kompas edisi 20 Oktober 2011.

Juga kebetulan pada edisi yang sama saya temukan penyebutan istilah bahan pembuat tato (tak permanen) dari daun pacar yang dituliskan oleh ’Kompas’ dengan heina. Tato yang berwarna merah jingga ini sering dibubuhkan pada punggung tangan untuk memperingati hari-hari besar di banyak negara, termasuk di negara kita. Karena di sini digunakan istilah Inggris, maka ejaan yang benar adalah henna. Memang beda-beda tipis saja, tapi alangkah eloknya kalau Kompas bisa menuliskannya dengan lebih akurat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun