[caption id="" align="aligncenter" width="654" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Sungguh mengagumkan kalau kita menelisik ungkapan-ungkapan unik dalam bahasa Indonesia yang ternyata berkembaran dengan ungkapan/ekspresi bahasa Belanda. Saya katakan ’berkembaran’ dan bukan ’menjiplak’, karena belum tentu kita yang mengekor dari ungkapan bahasa Belanda, dan masih terbuka kemungkinan justru kebalikannya. Salah satu ekspresi yang amat unik menurut saya adalah sebutan ’kamar kecil’ yang dalam idiom Belanda disebut dengan ’het kleinste kamertje’ (makna harfiahnya: kamar paling kecil) yang tak lain adalah ’toilet’.
Berikut ini saya paparkan sejumlah ungkapan khas berkembaran bahasa Indonesia dan Belanda yang dalam istilah linguistik dinamakan dengan calque (kiasan yang berunsur kata demi kata yang sama/nyaris sama). Ada ungkapan cantik dalam bahasa kita ’bahu-membahu’, misalnya pada kalimat ’para sukarelawan bahu-membahu menyelamatkan korban gempa bumi’. Dalam idiom Belanda ada istilah ’schouder aan schouder staan’ (schouder = bahu, staan = berdiri). Dalam bahasa Inggris tak ada dijumpai ungkapan stand shoulder to shoulder atau sejenisnya.
Bilamana seseorang ingin mengungkap kebenaran, maka dia akan mengatakan ’akan buka kartu’. Perumpamaan yang unik ini dalam bahasa Belanda disebut dengan ’ Open kaart spelen’ (spelen = memainkan, kaart = kartu, open = terbuka). Manakala seseorang menjatuhkan pilihan tanpa menilai seluk beluk pilihannya itu, maka dikiaskan dengan ’membeli kucing dalam karung’. Dalam ungkapan Belanda disebut dengan ’ Een kat in de zak kopen’ (kat = kucing, zak = karung, kopen = membeli). Persis serupa, bukan?
Orang yang menjadi dalang atas suatu kejahatan, sering kita sebut dengan ’otak di balik kejadian itu’. Dalam ungkapan Belanda disebutnya dengan ’ hij is het brein erachter’ (brein = otak, erachter = di balik/ di belakang). Dalam idiom bahasa Inggris dia disebut dengan ‘mastermind’. Manakala seseorang menjadi sangat murka, maka disebutkan dengan ’darahnya mendidih’ dan dalam ungkapan Belanda dengan ’zijn bloed kookt’ (bloed = darah, kookt = mendidih).
Seseorang yang ingin memamerkan kedigdayaannya, biasa dikiaskan dengan ’unjuk gigi’ dan dalam kiasan Belanda disebut dengan ’ de tanden laten zien’ (tanden = gigi, laten zien = memperlihatkan). Bila kita berpeluh banyak, sering kita ungkapkan dengan ’mandi keringat’ dan dalam ekspresi Belanda disebut dengan ’ baden in het zweet’ (baden = mandi, zweet = keringat). Orang yang berlumuran darah dikatakan dengan ’mandi darah’ dan kembaran bahasa Belandanya adalah ’baden in het bloed’. Dan bilamana kita cemas maka ungkapan yang tercetus adalah ’aku keringat dingin’ yang berpadanan dengan ekspresi Belanda ’ het koude zweet brengt me uit’ (koude zweet = keringat dingin).
Orang yang berkiprah tanpa ingin menonjolkan dirinya, sering diumpamakan dengan ’di belakang layar’ dan padanan Belandanya adalah ’achter de schermen blijven’ (achter = di belakang, schermen = skerem/kain penyekat, blijven = berada). Kalau ada tuduhan atau tudingan yang tidak benar, kita suka berkilah ’ini salah alamat’ dan dalam kiasan Belanda disebut dengan ’aan het verkeerde adres zijn’ (verkeerde adres = alamat yang salah). Dan bilamana kita mau menghukum seseorang yang telah berbuat salah, maka akan dicetuskan dengan ’memberi dia pelajaran’ yang padanan Belandanya adalah ’hem de les lezen’ (hem = dia, les = pelajaran, lezen = membacakan). Pada masa ekonomi sulit ada ungkapan penghematan yang berbunyi ’mengencangkan ikat pinggang’ dan dinyatakan dalam bahasa Belanda dengan ’de buikriem aanhalen’ (buikriem = ikat pinggang, aanhalen = mengencangkan). Bilamana kita mengharapkan sesuatu perjanjian/kontrak tertulis dengan resmi maka sebutannya adalah ’hitam di atas putih’ dan uniknya persis sama dengan istilah Belanda ’ het zwart op wit krijgen’ (zwart op wit = hitam di atas putih, krijgen = diberi).
Sesungguhnya masih banyak lagi ungkapan unik kembaran Indonesia Belanda ini. Seperti saya utarakan di atas, tidaklah mudah menunjuk ’siapa yang mencontoh siapa’, karena tentu hal ini harus melalui serangkaian penelitian bahasa yang sahih dan akuntabel. Untuk sementara kita harus cukup puas menyatakan bahwasanya ungkapan-ungkapan ini bersaudara kembar alias calque. Mudah-mudahan bermanfaat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI