Hari ini, pada kolom “Surat Kepada Redaksi” harian Kompas saya membaca sebuah surat dari perusahaan perangkat telekomunikasi Ericsson kepada Kompas sehubungan dengan artikel yang diturunkan Kompas pada tanggal 31 Agustus 2016. Atas surat tersebut, redaksi Kompas memberi jawaban di bawah surat tersebut. Saya sudah men-screenshot surat dimaksud untuk saya unggah pada tulisan ini, namun mengingat kita sering kesulitan mengunggah gambar pada Kompasiana, maka berikut ini akan saya kutip sekali lagi isi surat dari Ericsson dan kemudian jawaban dari redaksi Kompas.
Tanggapan Ericsson
Kami selaku konsultan humas perusahaan Ericsson menyampaikan koreksi atas pemberitaan di harian Kompas (Rabu, 31/8) yang berjudul “Dari Shenzhen Merengkuh Dunia”. Disebutkan bahwa Ericsson telah diakuisisi oleh Huawei. Sesuai konfirmasi pihak Ericsson, tidak benar bahwa Ericsson telah diakuisisi oleh Huawei. Perusahaan Ericsson juga tidak bekerja sama apa pun dengan Huawei.
ADHITYASWARA NUSWANDANA, PT Lucid Citra Komunika
Catatan Redaksi:
Informasi tentang akuisisi Ericsson oleh Huawei pada 2012 diperoleh dari pihak Huawei. Informasi tersebut juga pernah diberitakan majalahThe Economist, yang diunggah dalam edisi daring www.economist.com (4/8/2012). Menurut artikel berjudul “Who’s Afraid of Huawei” itu “Huawei has just overtaken Sweden’s Ericsson to become the world’s largest telecom-equipment maker”. (cetak tebal dari saya).
Persoalan yang cukup serius (paling tidak serius dalam sudut pandang bahasa), ternyata Kompas telah membuat blunder dengan menginterpretasikan kata 'overtaken' dengan 'mengambil alih, mengakuisisi'. Dalam hal ini, Kompas telah mencampuradukkan istilah 'overtaken' dengan 'taken over'. Kata dasar dari kedua kata kerja ini adalah 'overtake' dan 'take over'.
Dan kedua kata ini mempunyai makna yang sama sekali berbeda. 'Overtake' bermakna 'menyalip', sedangkan 'take over' bermakna 'mengambil alih, mengakuisisi, merger'. Definisi dari salah satu kamus mengatakan 'to overtake' bermakna: catch up with and pass while traveling in the same direction (mengejar dan mendahului pada saat berjalan dengan arah yang sama) atau become greater or more successful than (menjadi lebih besar atau lebih sukses daripada). Sedangkan 'take over' bermakna: an act of assuming control of something, especially the buying out of one company by another (tindakan mengambil kendali dari sesuatu, utamanya pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lainnya).
Di sinilah 'blunder' yang dilakukan oleh Kompas. Dia mengira bahwa: “Huawei telah mengakuisisi perusahaan Swedia Ericsson menjadi produsen perangkat telkom terbesar di dunia”, padahal yang dimaksud sesungguhnya adalah Huawei telah menyalip perusahaan Swedia Ericsson menjadi produsen perangkat telkom terbesar di dunia untuk kalimat “Huawei has just overtaken Sweden’s Ericsson to become the world’s largest telecom-equipment maker” yang menjadi dasar pembelaan diri.
Jadi, alih-alih catatan redaksi ini menjadi pembenaran atas artikel yang ditulisnya, justru malah menunjukkan ketimpangan menerjemahkan Bahasa Inggris sehingga tak tahu membedakan antara 'overtake' dan 'take over'. Ini suatu contoh kekeliruan menerjemahkan yang lumayan fatal, karena mengabarkan suatu pengambilalihan suatu perusahaan besar yang sebetulnya tidak ada. Yang ada hanyalah suatu perusahaan yang berhasil mengungguli (menyalip) perusahaan lainnya.
Kalau kasus salah menerjemahkan di atas saya anggap cukup serius, maka ada satu lagi 'blunder' yang dilakukan Kompas dalam alih bahasa yang tak terlalu serius, tetapi perlu mendapat perhatian juga. Ini saya jumpai pada penerjemahan komik The Amazing Spider-Man beberapa waktu yang lalu. Di situ ada ada dialog antara Spiderman dan Antman yang tertulis [But it’s still an hour till dawn] yang lantas diterjemahkan dengan [Tapi ini masih satu jam sebelum gelap]. Padahal kita mengetahui bahwa 'dawn' bermakna 'fajar' (matahari terbit). Di sini, si penerjemah nampaknya mencampuradukkan antara 'dawn' dan 'dusk'. 'Dawn' bermakna 'matahari terbit' sedangkan 'dusk' bermakna 'matahari terbenam' (senja). Jadi, kalimat 'But it’s still an hour till dawn' seharusnya diterjemahkan dengan 'Namun masih ada waktu satu jam sebelum terang'.