Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa Bahasa Inggrisnya "Jantung Pisang"?

15 April 2016   10:25 Diperbarui: 15 April 2016   15:26 3167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber: media.viva.id"][/caption]Minggu lalu, melalui Whatsapp saya diberi tebakan oleh putri saya yang bermukim di Kanada, yaitu, “Apa Bahasa Inggrisnya jantung pisang?” Putri saya ini tampaknya sengaja mau mengetes kemumpunian Bahasa Inggris saya mengingat saya sering mendapuk diri sendiri sebagai 'jagonya Bahasa Inggris'. Saya akhirnya harus lempar handuk karena benar-benar tak tahu, dan sambil cekikikan (ini saya bayangkan dari seberang lautan) dia menjawab bahwa Bahasa Inggris dari 'jantung pisang;' adalah “banana blossom”. Masuk akal juga, karena sesungguhnya jantung pisang ini adalah 'blossom' (tunas bunga) yang melalui penyerbukan oleh serangga kelak akan menjadi buah pisang. Saya sudah telanjur mempunyai bayangan bahwa 'blossom' adalah kuntum bunga yang baru merekah dengan warna-warni yang elok, bukan seperti pada pohon pisang yang berwujud jantung manusia.

Ngomong-ngomong soal kuntum bunga, pelancong dari mancanegara sekarang berbondong-bondong ke Jepang untuk melihat bunga sakura bermekaran menyambut tibanya musim semi. Tahukah Anda disebut apakah 'sakura' ini dalam Bahasa Inggris? Dia dinamakan dengan 'cherry blossoms'. Dulu saya kurang yakin bahwa sakura sama dengan 'cherry blossoms', tetapi setelah tanya-tanya sama mbah Google ternyata memang benar dua nama ini adalah oknum yang sama.

Saya dulu juga berasumsi bahwa sakura cuma ada di Jepang. Tapi sekarang saya tahu, bahwa 'cherry blossoms' alias sakura ini ada di banyak negara-negara lain. Dia bisa ditemui di Amerika Serikat, Kanada, Tiongkok, Korea, Perancis, Brazilia dan banyak negara lainnya. Dari namanya 'cherry blossoms' kita bisa menyimpulkan bahwa kuntum bunga ini adalah cikal bakal dari buah ceri. 

Sesungguhnya, keindahan bunga sakura yang bermekaran di awal musim semi ini, juga bisa kita nikmati pada pohon peach (peach blossoms), pohon almond (almond blossoms), pohon plum (plum blossoms), pohon pear (pear blossoms), pohon apel (apple blossoms). Blossoms yang saya sebutkan ini tak kalah cantiknya dengan bunga sakura yang sudah melegenda itu. 

Saya tiba-tiba teringat dengan kata 'kembang jepun'. Ini adalah nama jalan yang cukup terkenal di kota Surabaya. Di sepanjang jalan ini bila malam sudah menjelang, manakala toko-toko dan kantor sudah menutup pintunya, maka akan dipasang tenda-tenda tempat kuliner khas Surabaya.

Kalau saya ke Surabaya, saya selalu menyempatkan diri untuk menikmati 'tami goreng' (di Jakarta dinamakan dengan 'i fu mie') yang bikin lidah bergoyang. Dulu saya juga tidak menyadari bahwasanya “kembang jepun” ini adalah sebutan lain dari “sakura”. Ini juga make sense (masuk akal), karena di zaman revolusi dahulu kita lebih lazim menyebut kata “Jepun” ketimbang “Jepang”.

Saya, saat ini, sedang membaca sebuah novel karya Eka Kurniawan terjemahan bahasa Inggris yang diberi judul “Man Tiger”. Judul aslinya adalah “Lelaki Harimau”. Saya penasaran membaca novel ini, karena Eka Kurniawan ini sudah banyak dipuji di luar negeri sebagai successor (penerus) dari Pramoedya Ananta Toer. Yang sedikit mencengangkan ternyata Eka Kurniawan ini sama sekali belum dikenal publik Indonesia, jauh kalah beken dengan Andrea Hirata. 

Pada salah satu paragraf novel ini saya jumpai istilah 'oil palm trees'. Saya bisa menebak kira-kira apa yang dimaksud dengan 'oil palm trees' yaitu pohon kelapa sawit dan ternyata memang benar. Tapi terus terang saya agak heran mengapa dipakai istilah itu. Kalau kita terjemahkan secara harfiah (letterlijk) dia menjadi 'pohon palem minyak'. Sepertinya tak nyambung dengan yang kita bayangkan. Tapi saya lantas teringat dengan singkatan CPO yang merupakan kependekan dari 'crude palm oil' (minyak sawit mentah). Oh, tampaknya dari istilah ini ada penerjemahan 'oil palm trees' pada novel tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun