Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Legenda 'Perompak, Perampok, Pelawak, dan Pencabut Nyawa'

30 Januari 2011   14:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:03 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_86525" align="aligncenter" width="675" caption="Dari pirate sampai grim reaper (ilust noiri blogspot.com)"][/caption]

Anda tentu mengenal dengan jelas karakter-karakter perompak, perampok, pelawak dan pencabut nyawa yang sering dilukiskan pada setiap karikatur, kartun, komik di seluruh dunia. Tokoh-tokoh ini sudah mengalami proses yang dinamakan stereotyping, yaitu pencirian seseorang atau sesuatu dengan menggeneralisasi sehingga menjadi ‘legenda’. Meskipun stereotyping ini banyak ‘rancunya’ dan banyak ‘khayalannya’, dia sudah diterima oleh publik sebagai suatu fakta sejarah yang komikal.

Ambillah contoh tokoh perompak atau bajak laut (pirate, buccaneer). Dia selalu digambarkan sebagai pria macho dengan eye patch (penutup mata sebelah), hook (tangan palsu berbentuk kaitan), peg leg (kaki palsu berbentuk tongkat) yang ke semuanya diakibatkan karena cedera dalam pertempuran di lautan. Dan dilengkapi pula dengan bicorne hat (topi Napoleon), cutlass (parang besar) di tangan, earrings (anting bulat) dan tak ketinggalan parrot (burung betet) bertengger di pundaknya. Dan yang tidak pernah terlupakan dihiasi pula dengan jolly roger yaitu bendera hitam khas bajak laut yang bergambarkan skull and crossed bone (tengkorak dan tulang menyilang). Apakah segala aksesoris itu benar-benar pernah dipakai di zaman baheula? Penelusuran sejarah menunjukkan bahwa benda-benda ini pernah dipakai oleh para laskar di medan tempur. Eye patch misalnya menjadi trade mark Jenderal Israel Moshe Dayan. Peg leg juga terkenal disandang oleh François Leclerc, seorang privateer (bajak laut yang direstui negara) dan Peter Stuyvesant, penguasa di New Amsterdam (sekarang bernama New York).

[caption id="attachment_86597" align="aligncenter" width="558" caption="burglar and clown (ilust istockphoto.com)"]

12964411422078605443
12964411422078605443
[/caption] Bagaimana stereotyping seorang perampok atau garong (burglar)? Dia selalu digambarkan sebagai oknum yang mengenakan white striped shirt (baju bergaris-garis hitam putih), mengenakan domino mask (topeng Zorro), flatcap (topi baret ceper) dan tak ketinggalan memanggul swag (karung berisi jarahan) di pundaknya. Kadangkala ditambah pula dengan penampilan gap teeth (gigi ompong) dan yang sangat khas ball and chain (rantai dan bola besi) yang ditautkan pada pergelangan kakinya. Dan lengkaplah sudah pencirian maling tempo doeloe ini. Domino mask sudah dikenakan orang semenjak abad 18 khususnya pada perayaan karnaval. Masker karnaval Venesia ini dinamakan domino, karena dia mengasosiasikan orang dengan kerudung (hood) pada wajah paderi (domine) zaman dahulu yang berwarna hitam dan putih di tengahnya.Tokoh cerita komik yang mengenakan domino mask ini, antara Robin (sahabat Batman) dan Lone Ranger (cowboy di Wild West). Sedangkan white striped shirt pernah dikenakan pada penjahat-penjahat untuk menandai bahwa mereka pernah ditangkap dan dipenjarakan. Ball and chain secara historis dipakai untuk para nara-pidana di penjara untuk menghambat kemungkinan mereka merat dalam kurun waktu antara tahun 1880an sampai dengan 1940an.

Selanjutnya kita akan melihat stereotyping seorang pelawak atau badut (clown). Dia akan digambarkan sebagai tokoh yang memiliki auguste face (tampang rias badut) di mana di seputar mata dan mulut diberi makeup berwarna putih tebal, hidungnya dibubuhi red nose, rambutnya dipasang wig berwarna-warni, mengenakan footwear (sepatu) yang ektra besar dan busana yang kedodoran. Di dalam sirkus badut ini digambarkan sebagai orang gelandangan (hobo, tramp, atau bum). Sekali pun tidak lengkap mengenakan aksesoris clown, Charlie Chaplin adalah salah satu tokoh clown legendaris yang selalu dikenang orang dengan ciri khas toothbrush moustache (kumis Hitler) nya.

Dan last but not least adalah pencirian dari hantu pencabut nyawa. Dalam legenda barat dia dinamakan grim reaper (pemanen maut). Dia digambarkan sebagai mahluk mengerikan yang berwajah tengkorak mengenakan jubah dan kerudung hitam sambil mengacungkan scythe ( arit bertongkat yang panjang). Dengan scythe (baca: said) ini dia bersiap sedia untuk memanen nyawa manusia yang sedang menghadapi sakaratulmaut. Perlambangan ini sudah dibuat orang semenjak abad ke 15 dan meskipun dilukiskan dengan mengerikan, grim reaper ini bertugas untuk menghantarkan jiwa orang yang meninggal ke alam baka (final destination). Di dunia modern ini, grim reaper bisa melambangkan bermacam-macam bencana dan musibah di tangan pelukis karikatur dan kartun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun