Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Misterius : Tiba-tiba Lumpuh Total !

21 Maret 2010   06:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:17 5920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_98847" align="alignleft" width="295" caption="kelumpuhan"][/caption]

Seorang kolega dokter jantung belum lama berselang dikabarkan mendadak lumpuh. Usianya baru 43 tahun dan yang saya tahu dia selalu dalam kondisi yang sangat prima. Kecurigaan yang pertama disangkakan adalah serangan stroke, karena dewasa ini sudah nampak kecenderungan stroke menyerang pada usia yang semakin muda dan bukan ’monopoli’ penyakit orang diatas usia 50 tahun. Namun kemungkinan ini dapat dikesampingkan (ruled out), karena kelumpuhan yang dialaminya bukan sebelah sisi saja (kiri atau kanan saja)–suatu gejala klasik dari stroke, namun menyerang keseluruhan anggota badan.

Untuk menegakkan diagnosa suatu kelainan dokter akan melaksanakan serangkaian pemeriksaan, namun mengingat begitu banyaknya ragam penyakit dengan gejala yang hampir sama, memang tidaklah mudah untuk menemukan ’biang keladinya’. Dalam keadaan ’buntu’ (in the dark) karena tidak kunjung menemukan penyebab kelumpuhan ini, bisa saja orang lantas berkomentar ’mungkin saja dia kena santet atau guna-guna’. Namun kabar terakhir yang saya dengar kelumpuhan total ini ternyata diakibatkan karena meningitis yaitu infeksi pada selaput pembungkus otak (mening) dan sumsum tulang belakang. Meningitis ini adalah infeksi yang bisa disebabkan karena virus atau bakteri. Penyebarannya adalah melalui telinga,hidung dan tenggorokan dan justru meningitis karena bakteri lebih berbahaya daripada karena virus.

Salah satu akibat dari meningitis yang terlambat ditangani adalah kerusakan pada otak yang berakibat kelumpuhan, kemunduran mental (mental retardation), kejang-kejang, hilangnya indera pendengaran dan sampai pada kematian. Seperti kita ketahui kerusakan pada jaringan otak pada umumnya bersifat permanen karena sel otak tidak dapat mengalami regenerasi (pemulihan).

Kelumpuhan mendadak dan total lainnya adalah Guillain-Barre syndrome. Ini adalah penyakit yang amat mengagetkan karena dalam hitungan jam saja tiba-tiba penderitanya mengalami kelumpuhan total. Guillain-Barre syndrome ini adalah penyakit auto-immun yang berarti antibodi yang diproduksi oleh tubuh menyerang organ tubuh kita sendiri. Dalam kasus GBS antibodi ini menyerang sistem syaraf sehingga seluruh syaraf mengalami kortsleting. Akibatnya semua fungsi otot tidak bekerja karena perintah dari otak tidak sampai tersalurkan.

Penyebab penyakit ini sampai kini belum diketahui, namun GBS ini seringkali tercetus setelah penderitanya mengalami infeksi pernafasan atau pencernaan. Penyakit ini sendiri sebenarnya tidak mengancam jiwa dan akan sembuh dalam beberapa minggu. Namun kelumpuhan yang mendadak ini tentu menimbulkan kepanikan. Bahkan pada sebagian penderitanya terjadi kelumpuhan pada syaraf mata sehingga dia tidak dapat melirik ke kiri dan ke kanan. Bila terjadi kelumpuhan pada syaraf pernafasan bahkan dia harus dibantu dengan ventilator (alat pacu pernafasan).

Pengobatan yang dilakukan antara lain dengan melaksanakan plasmapheresis yaitu dengan ’menyaring’ darah dari plasma yang mengandung antibodi, dengan pemberian immunoglobulin yaitu pemberian antibodi yang ’baik’. Dan setelah kesembuhan dari GBS ini pasien masih harus menjalani fisiotherapi untuk memulihkan kelemahan otot-otot yang tidak berfungsi selama dia menderita penyakit ini. Pemulihan penyakit ini relatif agak lama bahkan ada penderita yang baru sembuh total setelah 3 tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun