Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Beda "Isu" Indonesia dan "Issue" Inggris

25 Oktober 2014   00:00 Diperbarui: 4 April 2017   18:11 9843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

“Isu” kata Indonesia sudah pasti menyerap dari “issue” kata Inggris. Apakah makna yang terlintas pada pikiran kita manakala mendengar kata “isu” ini? Sebagian besar dari kita akan menjawab dia bermakna “desas desus, gosip, kabar burung”. Ada kalimat yang diucapkan atau dituliskan seperti “Itu hanya isusaja”, “Diisukan jadi menteri, begini jawaban wali kota Surabaya”, “Diisukan dapat catatan merah, calon menteri ini meradang” atau “Isu itu tidak benar” dsb. Karenanya, mungkin kita agak terperangah, kalau diberitahu bahwa dari sekian banyak definisi dari “issuebahasa Inggris, tak ada satu pun yang bermakna “desas desus, gosip, kabar angin”.

Merujuk pada kamus Collins, lema “issue” sebagai kata benda (noun) mempunyai 20 makna ditambah dengan 7 makna sebagai kata kerja (verb). Dari kedua puluh makna sebagai kata benda tadi, bisa kita catat berbagai pengertian antara lain “pengiriman, penerbitan, pengeluaran, keturunan, topik bahasan, subyek penting yang membutuhkan keputusan, hasil atau konsekuensi, luka bernanah, alokasi barang dsb. Yang jelas, tak ada satu pun yang menyiratkan makna “desas desus atau gosip”. Oleh karena itu, kita perlu berhati-hati manakala mengalihbahasakan kata “issue” ini. Jangan sampai kita melakukan blunder dengan begitu saja menerjemahkan “issue” menjadi “isu”.

Ada sejumlah idiom yang menggunakan kata “issue” ini, diantaranya yang cukup sering kita jumpai di media online misalnya “have issues” yang maknanya “ada silang pendapat (dengan seseorang). Jadi kalau di Wikipedia kita menemui catatan dengan kata-kata “This article has some issues” ini bermakna “artikel ini masih bermasalah karena ada beberapa penjelasannya yang kontroversial”. Dalam perbincangan (conversation) antara dua orang, kita sering juga mendengar salah satunya mengatakan “Do you have issues?” yang maknanya “Apakah Anda ada masalah?” atau “Apakah Anda bersilang pendapat?”. Jadi perlu diingat bahwa ekspresi “Do you have issues” sama sekali bukan bermakna “Apakah Anda punya gosip?” seperti yang kita asumsikan makna dari “isu” kata Indonesia.

Ada satu kata Inggris lagi yang mungkin bisa menjebak kita dalam permaknaannya yaitu kata “smart”. Mendengar kata ini saya yakin Anda semua akan memaknainya dengan “cerdas, cerdik”, dan sebagai kata sifat (adjective) memang itulah maknanya. Namun ternyata kata ini juga bisa berfungsi sebagai kata kerja (verb) yaitu to smart dan artinya sama sekali berbeda. Kebetulan pada koran Kanada “The Globe and Mail” terbitan 20 Oktober 2014 yang membuat ulasan panjang tentang pelantikan presiden Jokowi, saya menemukan kalimat yang mengandung kata to smart berikut ini: He also can expect resistance from opposition parties still smarting from the election defeat of their candidate, Prabowo Subianto. Perhatikan saduran saya ini: Dia juga akan berhadapan dengan perlawanan dari partai oposisi yang masih sakit hati atas kekalahan kandidat mereka dalam pemilu, Prabowo Subianto. Lho, mengapa to smart disadur menjadi “sakit hati”? Karena to smart bermakna “to feel or have a sharp stinging pain" atau "to feel or endure distress, remorse, or embarrassment" (merasakan kepedihan atau merasakan disakiti hati atau dibuat malu). Jadi itulah permaknaan “smart” sebagai kata kerja.

Mudah-mudahan sedikit ulasan bahasa Inggris ini bermanfaat bagi kita semua, sebab sejujurnya saya pun baru tahu makna “smart” sebagai kata kerja setelah membaca ulasan tentang hubungan Jokowi dan Prabowo di koran Kanada tersebut. Belajar bahasa Inggris memang tak ada akhirnya (a never-ending learning), selalu saja ada yang baru untuk kita pelajari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun