Black campaign marak kembali di depok menjelas 1 bulan hari pencoblosan setelah sebelumnya sempat terhenti. Ntah bagaimana bentuk komandonya tiba-tiba akun-akun yang selama ini getol memperjuangkan salah satu pasangan calon melakukan serangan-serangan kembali. Kali ini tidak tanggung-tanggung , poster-poster hujatan atau pembentukan persepsi negatif bertebaran di masyrakat turut memanaskan situasi.
Kampanye Hitam Terstruktur
Kalau liat dari polanya , kampanye hitam di pilkada depok dilakukan secara terstruktur. Ini bisa dipahami dari bentuk iramanya. Diawali dengan akun-akun diehard dimas babai turun gelanggang menggonggong dengan galaknya dengan tema pilihan. Lalu disebarkan di kanal-kanal diskusi dan dijadikan bahas kampanye dilapangan baik oleh paslon maupun tim relawan , beberapa di finishing melalui konten-konten di media massa onlien baik milik mereka sendiri atau media nasional.
Dari sini bisa kita lihat bahwa ini terstruktur , terpola dengan apik. Maka tidak heran kalau kita menyimpulkan bahwa ini adalah keputusan tim sukses dimas babai. Sangat disayangkan memang tapi mungkin hal tersebut diperlukan karena slogan mereka adalah perubahan , agar orang percaya bahwa depok butuh perubahan maka hal-hal yang mendukung apa yang mereka tawarkan digembar gemborkan diseluruh lini hingga lapangan.
Saya yakin , mereka sudah sadar ekses negatif dari yang mereka lakukan mungkin waktu yang pendek membuat segala macam cara dilakukan.
Tema Masih Sama
Kemarakan kampanye hitam kali ini masih bertema yang sama yaitu menyerang pks padahal apa coba hubungannya antara pks sama pilkada depok kecuali sebagai partai pendukung doangan. Keduanya bukan dari partai pks bahkan pks udah negesin kalau idris abdul shomad bukan kader mereka. Bego khan itu namanya?
Mereka begitu piawai memainkan isu tapi tidak handal memasarkan program. Padahal masyarakat lebih butuh informasi kapan hari pencoblosan dan apa alasannya kenapa harus memilih jagoan mereka. waktu sia-sia sementara target pemilih mereka tetap tidak tergarap dan yang ada malah kemuakan atas semua kampanye hitam yang ada. Dan siapa yang diuntungkan?
Apa yang kita harapkan dari pola-pola seperti itu? Tidak ada! Siapa yang dirugikan? Masyarakat pemilih kota depok. Sadarlah wahai pejuang demokrasi , kembalilah ke hati nurani dan jangan gadaikan idealisme. Semoga 9 desember segera berlalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H