Mohon tunggu...
gusSun
gusSun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Depok : Kampanye Hitam Marak Kembali

28 Oktober 2015   22:49 Diperbarui: 28 Oktober 2015   22:49 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Black campaign marak kembali di depok menjelas 1 bulan hari pencoblosan setelah sebelumnya sempat terhenti. Ntah bagaimana bentuk komandonya tiba-tiba akun-akun yang selama ini getol memperjuangkan salah satu pasangan calon melakukan serangan-serangan kembali. Kali ini tidak tanggung-tanggung , poster-poster hujatan atau pembentukan persepsi negatif bertebaran di masyrakat turut memanaskan situasi.

Kampanye Hitam Terstruktur

Kalau liat dari polanya , kampanye hitam di pilkada depok dilakukan secara terstruktur. Ini bisa dipahami dari bentuk iramanya. Diawali dengan akun-akun diehard dimas babai turun gelanggang menggonggong dengan galaknya dengan tema pilihan. Lalu disebarkan di kanal-kanal diskusi dan dijadikan bahas kampanye dilapangan baik oleh paslon maupun tim relawan , beberapa di finishing melalui konten-konten di media massa onlien baik milik mereka sendiri atau media nasional.

Dari sini bisa kita lihat bahwa ini terstruktur , terpola dengan apik. Maka tidak heran kalau kita menyimpulkan bahwa ini adalah keputusan tim sukses dimas babai. Sangat disayangkan memang tapi mungkin hal tersebut diperlukan karena slogan mereka adalah perubahan , agar orang percaya bahwa depok butuh perubahan maka hal-hal yang mendukung apa yang mereka tawarkan digembar gemborkan diseluruh lini hingga lapangan.

Saya yakin , mereka sudah sadar ekses negatif dari yang mereka lakukan mungkin waktu yang pendek membuat segala macam cara dilakukan.

Tema Masih Sama

Kemarakan kampanye hitam kali ini masih bertema yang sama yaitu menyerang pks padahal apa coba hubungannya antara pks sama pilkada depok kecuali sebagai partai pendukung doangan. Keduanya bukan dari partai pks bahkan pks udah negesin kalau idris abdul shomad bukan kader mereka. Bego khan itu namanya?

Mereka begitu piawai memainkan isu tapi tidak handal memasarkan program. Padahal masyarakat lebih butuh informasi kapan hari pencoblosan dan apa alasannya kenapa harus memilih jagoan mereka. waktu sia-sia sementara target pemilih mereka tetap tidak tergarap dan yang ada malah kemuakan atas semua kampanye hitam yang ada. Dan siapa yang diuntungkan?

Apa yang kita harapkan dari pola-pola seperti itu? Tidak ada! Siapa yang dirugikan? Masyarakat pemilih kota depok. Sadarlah wahai pejuang demokrasi , kembalilah ke hati nurani dan jangan gadaikan idealisme. Semoga 9 desember segera berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun