Mohon tunggu...
gusSun
gusSun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aktifis Depok Terjebak Kampanye Negatif di Pilkada Depok

28 Oktober 2015   00:34 Diperbarui: 28 Oktober 2015   01:08 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak muda sebagai pelopor gerakan anti kampanye negatif?

Pilkada Kota Depok semakin panas mendekati 1 bulan hari H. Permainan kasar semakin diperlihatkan. Black Campaign atau Kampanye Negatif seakan akan menjadi konsumsi harian warga depok yang aktif di dunia sosial media. Pola-pola adu domba , pembusukan hingga serangan menjurus fitnah terus di gelontorkan di social media hingga dilapangan. Kanal-kanal diskusi dunia maya berubah menjadi ajang hujatan meski hanya dilakukan oleh salah satu pihak saja.

Yang sangat disayangkan adalah pelaku semua itu didominasi oleh orang-orang muda yang seharusnya menjadi agen perubahan. Dan yang lebih disayangkan lagi adalah slogan yang dibawa adalah "Perubahan" disela hujatan yang dilontarkan. Sehingga menjadi pertanyaan serius , perubahan seperti apa yang akan dibawa jika menawarkannya saja dengan cara-cara tidak terpuji melalui kampanye hitam?

Matinya Nurani Generasi Muda Agen Perubahan

Harapan generasi muda sebagai agen perubahan di Kota Depok menjadi disorientasi ketika mereka menjadi pelopor kampanye hitam. Ketika mereka selama ini terkenal sebagai aktifis demokrasi dan berteriak lantang sebagai sosok pendorong perubahan dan pembenahan namun berperilaku sebagai agresor hanya karena dibayar menjadi tim relawan dalam perang pilkada walikota depok.

Memang tidak semuanya karena hanya mereka yang ada di salah satu gerbong yaitu gerbong paslon 1 namun jelas sangat disayangkan karena tanpa mereka sadari mereka telah membunuh perjuangan mereka sendiri sebelum menjadi tim sukses. Mereka terkenal handal menutup jalan untuk sekedar berorasi baik itu dari hati nurani maupun pesanan.

Mungkin ada baiknya kalau ada forum lintas pemuda dari 2 kubu tim relawan untuk duduk bersama dan bersepakat menghindari kampanye negatif. Karena konflik tidak boleh terjadi di akar rumput dan buat apa terjadi perpecahan antar teman , sahabat , kolega bahkan keluarga demi pasangan calon pemimpin kota yang mungkin ketika jadi melupakan semua jasa-jasa yang sudah diberikan.

Saat ini , tidak hanya hujatan dan fitnah yang berkembang di dunia maya. Tapi sudah berkembang diakar rumput , agen-agen pembusukan disebar ditengah masyarakat dan terus menerus melakukan fitnahan keji bersifat lokal sesuai target pembusukan. Ini berbahaya ! Ini upaya pemecah belah yang wajib menjadi perhatian bersama tidak hanya generasi muda aktifis politik tapi juga aparat terkait.

Sebulan lagi , tensi akan semakin tinggi dan konflik didepan mata. Semoga relawan dimas babai segera sadar untuk mensudahi pola-pola seperti itu karena kampanye negatif dan pembusukan akan merugikan semua orang termasuk diri mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun