Mohon tunggu...
Agustina Sugianto
Agustina Sugianto Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

I love writing as much as I love to read

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hiburan Tanpa Akhir di Kota Batu Malang

26 September 2014   00:55 Diperbarui: 4 April 2017   18:23 30528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama kali saya mengetahui tentang wisata di Kota Batu adalah dari acara wisata di televisi. Saat itu mereka menayangkan liputan yang menarik tentang Jatim Park dan Museum Angkut. Maka saya pun berjanji pada diri sendiri untuk ikut datang ke sana.

Dan satu bulan kemudian, saya pun benar-benar pergi ke Kota Batu.

Yang luar biasa, ternyata tempat wisata yang saya temukan di sana jauh lebih menarik dari apa yang saya lihat lewat layar kaca.

15 September 2014 : Jakarta – Malang via kereta api

Saya memilih kereta Gajayana (berangkat dari Stasiun Gambir pukul 17.50). Harga mulai dari Rp 410.000. Pemesanan tiket mudah, bisa dilakukan online, bayar via transfer, dan tiket bisa dicetak sendiri di stasiun sebelum berangkat.

Kondisi kereta cukup layak, walaupun interior sudah tua dan sedikit kotor (tapi setidaknya tidak sampai ada coro berkeliaran). Toilet cukup bersih dan berukuran besar.

Tapi rasa-rasanya lain kali saya akan naik pesawat saja bila ingin ke Malang / Batu. Bukannya apa. AC kereta dinginnya luar biasa dan anginnya menyembur langsung ke kepala. Benar-benar penyiksaan untuk perjalanan selama 15 jam.

16 September 2014 : Museum Satwa, Batu Secret Zoo, Batu Night Spectacular

Kereta tiba di Malang pukul 09.20. On time. Karena masih terlalu pagi, maka kami makan bakso dulu di sekitar stasiun. Baru setelah itu naik taksi ke Kota Batu yang terletak sekitar 20 km dari Malang.

Tips dari saya, pilihlah taksi yang memakai argo. Karena tarif taksi gelap bisa mencapai dua kali lipat dari yang seharusnya.

Kami sendiri memakai taksi ber-argo merk Citra yang menggunakan jenis mobil Avanza / Xenia. Tarif dari Stasiun Malang ke Pohon Inn (yang terletak di komplek Jatim Park 2) adalah antara 75.000 – 80.000.

Tips kedua dari saya. Bila tempat wisata yang dituju adalah seputar Jatim Park dan Museum Angkut, memang lebih baik memilih tinggal di hotel berbentuk pohon raksasa – Pohon Inn. Karena lokasinya strategis, bisa berjalan kaki atau menggunakan shuttle car ke mana-mana.

Tarif per malam untuk tipe kamar Superior (weekdays) adalah sekitar Rp. 560.000.

Pohon Inn punya waktu check in yang ketat, yaitu pukul 14.00. Dan berhubung kami sampai pukul 10.30, maka kami baru bisa menitipkan tas terlebih dahulu di lobi.

Sambil menunggu waktu check-in, kami pun masuk ke Museum Satwa. Saya membeli Tiket Sakti, tiket berbentuk gelang yang berlaku selama dua hari sebagai tiket masuk ke Museum Satwa, Batu Secret Zoo, Eco Green Park, Jatim Park 1, dan Batu Night Spectacular.

Harganya Rp. 175.000/orang, hemat Rp.10.000 ketimbang harus membeli tiket satuan. Plus, gelang bisa dipakai keluar masuk tempat wisata sampai berkali-kali, sesuka hati :p

Museum Satwa

Nah, mulai dari Museum Satwa inilah kekaguman saya terhadap wisata Kota Batu dimulai. Saya pikir, atraksi utama museum ini hanya sebatas ruangan di mana fosil dinasaurus berada.

14116418082027622208
14116418082027622208

Ternyata oh ternyata, museum ini besar sekali. Dari ruang fosil dinasaurus, kami dibawa ke ruang insektarium, di mana berderet-deret kupu-kupu dan serangga-serangga lain dipajang dengan manisnya.

14116418701859976853
14116418701859976853

Selepas itu, kami dibawa ke ruang fosil mammoth atau gajah purbakala. Disusul dengan ruang satwa laut, satwa suhu dingin, satwa Indonesia, dan satwa tropis.

Sepanjang itu pula, mata kami dimanja dengan berderet-deret diorama kehidupan satwa yang tampaknya tidak akan pernah berakhir.

Sayang sekali kami masuk ke museum ini dengan kondisi kurang tidur dan perut mulai lapar (plus belum sempat mandi). Padahal, rasanya ingin sekali berlama-lama di sana. Memperhatikan setiap hewan dan fosil yang ada dengan seksama. Karena koleksi di museum ini benar-benar bagus dan kondisinya sangat terawat.

Batu Secret Zoo

Selepas mengisi perut, kami merasa nanggung. Akhirnya sekalian masuk ke Batu Secret Zoo lebih dulu sebelum check-in.

Sama seperti kejadian di Museum Satwa, kebun binatang ini benar-benar melebihi ekspektasi saya. Ternyata koleksi satwanya banyak dan bervariasi. Kondisi satwanya pun baik, terawat dan cantik-cantik.

14116419041182646500
14116419041182646500

14116419451532749894
14116419451532749894

Batu Secret Zoo luas sekali. Rasanya selalu ada kejutan baru di setiap belokan. Dan sayangnya, kali ini kaki kami yang menyerah lebih dulu.

Karena sudah terlalu pegal, akhirnya kami agak sedikit buru-buru menuju pintu keluar supaya bisa beristirahat di hotel.

Hotel Pohon Inn

Akhirnya kami check-in di hotel pada pukul 15.30. Kami dapat kamar dengan view yang lumayan. Tapi karena jendelanya kecil, kami pun tidak sering melongok keluar.

Kondisi kamar bersih. Toilet pun bisa dikatakan cukup bersih. Channel TV lumayan bervariasi dengan kualitas gambar cukup jernih.

1411641761380851411
1411641761380851411

Catatan saja. Walau di kamar disediakan AC, tapi kami hanya sempat menyalakan sebentar. Selama dua hari di Batu, kami memutuskan untuk tidak memakai AC, karena udara aslinya sudah dingin hehe.

Batu Night Spectacular

Selesai mandi dan istirahat sebentar, sekitar pukul 18.00, kami pun melangkah lagi menuju Batu Night Spectacular (BNS). Tempat ini buka setiap hari dari pukul 16.00 – 23.00 untuk weekdays.

Transportasi dari hotel bisa menggunakan ojek atau taksi (tarif minimum taksi di seputar Kota Batu Rp.30.000). Tapi kami memutuskan untuk berjalan kaki saja. Karena kami penasaran apa BNS bisa ditempuh dengan jalan kaki. Menurut Google map, jaraknya hanya sekitar 1,5 km dari hotel soalnya.

Dan ternyata memang bisa jalan kaki. Tapi medan jalannya lumayan. Tidak ada trotoar atau pedestrian, jadi siap-siap saja melipir di jalan berbatu dan berpasir, sambil dilewati mobil dan motor yang melaju lumayan kencang di samping kita.

Untuk ukuran kota kecil, BNS bisa dibilang bagus.

Tujuan pertama kami adalah Food Court, dimana kita bisa melihat pertunjukan laser dan air mancur setiap hari pukul 20.30. Kadang juga ada acara live music. Tapi kami tidak sempat melihat keduanya untuk kali ini.

14116420451818833740
14116420451818833740

Setelah ini, kami mampir di Lampion Garden. Tarif masuk Rp.12.500/orang. Taman lampion ini berukuran cukup besar dan koleksinya cantik-cantik. Cocok untuk dijadikan tempat foto-foto.

14116420821860738348
14116420821860738348

Keluar dari sana, kami mampir di Trick Art Gallery, tempat dipamerkannya karya-karya lukisan 3D. Kalau masuk ke sini, jangan lupa bawa kamera, dan jangan malu-malu untuk berekspresi aneh-aneh.

Sebenarnya di BNS masih banyak wahana hiburan lain. Ada permainan rodeo, kursi terbang, rumah hantu, gokart. Mau belanja baju dan oleh2 juga bisa. Tapi karena kami sudah capek (dan sudah terlalu tua untuk mencoba wahana permainan), maka selepas dari Trick Art Gallery kami pun memutuskan untuk jalan kaki kembali ke hotel.

Note saja. Jangan lupa pakai jaket tebal saat keluar malam. Karena udaranya sumpah dingiiin.

17 September 2014 : Jatim Park 1, Museum Angkut, Museum Topeng, Eco Green Park

Hari kedua di Kota Batu, diawali dengan sarapan di hotel. Restoran Jungle Fast Food punya interior seperti di hutan. Atapnya dipenuhi dedaunan, yang bikin kami bertanya-tanya, apa itu daun beneran? Karena di satu kesempatan, kami lihat ada petugas yang sibuk memotongi dahan yang menjuntai.

14116421262093300626
14116421262093300626

Yang unik dari restoran ini adalah sebagian lantainya dibuat berputar. Plus, ada juga beberapa ekor macan tutul yang ditempatkan di kandang kaca. Jadi sembari makan pagi, kami bisa sambil melihat macan-macan itu berjalan mondar-mandir atau bermain bersama temannya.

Jatim Park 1

Selepas makan pagi, kami beranjak menuju Jatim Park 1 menggunakan jasa shuttle train gratis dari depan hotel. Bila dibandingkan dengan Jatim Park 2, Jatim Park 1 memang terlihat sudah kuno. Tapi perawatannya masih cukup baik. Tempatnya pun bersih. Hanya saja beberapa tempat berbau sedikit apek.

1411642158842083385
1411642158842083385

Tidak banyak hiburan yang bisa dilihat di sini. Ada pusat pengetahuan, miniatur candi, lorong sejarah kemerdekaan Indonesia, miniatur istana raja-raja dan kesultanan, serta tempat permainan. Walau begitu, Jatim Park 1 sedang dalam proses pembangunan serta peremajaan. Jadi ke depannya, tempat ini mungkin akan terlihat lebih modern.

Human Body Museum juga rencananya akan ditempatkan di sini. Sewaktu kami datang, gedungnya tampak sedang diplaster semen.

Museum Angkut & Movie Star Studio

Dari Jatim park 1, kami naik shuttle car menuju Museum Angkut. Lagi-lagi gratis, selama kami mengenakan gelang tiket kami.

Yang membuat kami terkesan adalah pelanan shuttle car-nya. Jadwal keberangkatan mereka seharusnya tiap 30 menit sekali. Tapi kemarin mobil langsung datang begitu kami minta dan khusus hanya diisi oleh kami bertiga. Kami jadi serasa diperlakukan seperti tamu istimewa.

Museum Angkut berjarak 1 km dari Jatim Park 1. Tiket masuk 50.000/orang (weekdays). Namun bila bersedia menambah Rp.10.000, kami bisa sekalian masuk ke Museum Topeng.

Catatan kecil. Setiap kamera yang dibawa masuk dikenai biaya Rp.30.000. Bahkan kamera pocket pun harus bayar. Yang bebas biaya hanya kamera handphone. Berhubung kami bawa dua kamera, maka kami memutuskan untuk membayar untuk salah satunya. Kamera pocket Canon saya titip saja di tempat penitipan, beserta fotokopi KTP saya.

Sekali lagi sepertinya saya sudah meremehkan Museum Angkut yang keberadaannya masih satu grup dengan Jatim Park. Karena museum ini besar sekali. Koleksi kendaraannya sangat banyak. Mulai dari helikopter kepresidenan, sampai kendaraan kenegaraan Ratu Inggris.

1411642206750779516
1411642206750779516

Sebagian museum dibuat tematik yang disebut Movie Star Studio. Jadi sembari menikmati deretan koleksi mobil, pengunjung bisa berfoto dengan berbagai gaya di ruangan bertemakan Pelabuhan Sunda Kelapa, Gangster Town, Broadway, Italia, Prancis, Jerman, Inggris, atau Las Vegas.

14116422412137172337
14116422412137172337

14116422721829720613
14116422721829720613

Movie Star Studio mengingatkan saya pada Universal Studio Singapore (USS). Kalau mau jujur, menurut saya Movie Star Studio bahkan lebih bagus daripada USS J

Pasar Apung & Museum Topeng

Lepas dari Museum Angkut, kami mencari makan di Pasar Apung. Kisaran harganya murah. Semangkuk soto daging plus lontong hanya Rp.13.000. Rasanya enak dan bikin kenyang.

14116423081380067783
14116423081380067783

Lalu kami ke Museum Topeng, tempat dipajanganya topeng, patung, keris, dan benda-benda budaya lainnya. Hebatnya, 2.000-an benda koleksi yang ada di tempat ini adalah milik pribadi. Dan semuanya asli. Bahkan kita bisa menemukan cerita wayang asli dari wali songo disini.

1411642340229540400
1411642340229540400

Museum Topeng ini tadinya ditempatkan di Bali, namun akhirnya dipindah ke Kota Batu. Sayangnya, menurut saya, bahkan di Kota Batu sepertinya museum ini kurang mendapat perlakuan yang semestinya. Ruangan (walau apik) terlihat biasa saja, dengan pengamanan yang minim. Padahal, dengan koleksi berharga seperti itu, seharusnya museum ini diberi tempat khusus dengan pengamanan yang lebih ketat.

Eco Green Park

Selepas dari Museum Topeng, kami kembali menggunakan shuttle car dan turun di Eco Green Park yang masih ada di komplek Jatim Park 2 (dekat hotel).

1411642371329471932
1411642371329471932

Sayang sekali, saat itu hari sudah cukup sore. Jadi kami hanya sempat berkeliling selama satu setengah jam, sebelum taman ini tutup pukul 17.00.

Padahal Eco Green Park menawarkan konsep yang saya sukai. Di sini bisa ditemukan patung-patung unik yang terbuat dari sampah. Bila ingin, kita juga bisa belajar sedikit tentang pengolahan sampah, kompos, serta pembuatan biogas dan listrik.

14116424031692365624
14116424031692365624

Terdapat juga taman burung, taman kakak tua, dan tempat simulasi gempa. Tapi lagi-lagi kami tidak sempat menikmati keseluruhannya.

18 September 2014 : Check Out to Surabaya

Tidak banyak yang kami lakukan hari ini. Usai makan pagi, kami lekas berberes untuk check out dan melanjutkan perjalanan wisata selanjutnya ke kota Surabaya.

Kesimpulan saya untuk wisata Kota Batu adalah : menakjubkan. Saya tidak menyangka bisa menemukan tempat sebagus ini di Indonesia. Saya sangat merekomendasi orang-orang untuk berwisata ke sini.

Saya sendiri merasa harus kembali lagi lain kali ke Kota Batu. Karena ternyata liburan 3 hari 2 malam tidak cukup untuk benar-benar mengeksplorasi ikon-ikon wisata di kota kecil ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun