Mohon tunggu...
Agustina Sugianto
Agustina Sugianto Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

I love writing as much as I love to read

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Taman Penuh Kejutan

2 November 2011   21:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:08 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu lalu akhirnya saya bisa pergi juga menengok Ocean Ecopark di Ancol. Untuk menghindari tumpukan pengunjung di akhir pekan, maka saya dan suami memilih hari Kamis sore untuk pergi kesana.

Jujur, saya tidak tahu harus berharap apa dari Ecopark, setelah beberapa hari sebelumnya saya baru saja pergi ke sebuah taman wisata di daerah Cibubur yang di foto kelihatannya keren, tapi begitu datang ke tempatnya ternyata suasananya membosankan. Tapi begitu melangkahkan kaki masuk ke dalam Ecopark, saya mulai tersenyum. Suasananya sungguh berbeda dari taman wisata yang saya kunjungi kemarin. Memang, sore hari itu Ecopark bisa dibilang sepi, tapi suasananya jauh dari membosankan.

Dari pintu masuk, saya sudah disambut dengan hamparan pohon-pohon yang ditata apik dan teratur. Di bagian bawah setiap pohon tertera nama pohon tersebut. Tak jauh darisana, saya dihadapkan dengan area Eco Island dimana terlihat area danau memanjang dengan sebuah pulau kecil di tengahnya. Di pulau tersebut terlihat ada tempat penangkaran rusa. Sayang sekali pintu menuju tempat penangkaran itu ditutup, padahal tadinya saya mau melihat rusa-rusa itu lebih dekat. Tapi tidak apa-apa, saya sudah cukup senang bisa melihat rombongan angsa putih yang sibuk mondar-mandir di seberang danau.

13834846761621320965
13834846761621320965

Puas melihat angsa, saya kembali berjalan mengitari Ecopark. Ternyata area taman bekas lapangan golf ini luas juga. Di beberapa titik terlihat ada bangku taman yang dipakai untuk tempat beristirahat, tidak ketinggalan tempat sampah yang mengikuti standar daur ulang (terbagi menjadi Organik, Non-Organik, dan B3- Berbahaya & Beracun, walaupun saya bingung juga sih sampah apa saja yang masuk kategori B3).

Bila kita merasa lapar atau haus, di Ecopark juga tersedia beberapa booth makanan dan minuman, diantaranya ada Hotdog Booth, Coffee Stop, dan HopHop Bubble drink. Harganya pun cukup terjangkau, antara Rp.10.000-24.000. Untuk yang menyukai soft drink dan minuman jeruk, dapat dibeli di vending machine Coca Cola.

Bagi mereka yang mungkin sedikit malas berjalan kaki, Ecopark menyediakan Bugy Inner Transport, golf car yang dapat disewa seharga Rp.70.000/ 30min atau Rp.120.000/ jam (atau Rp.10.000/orang bila hanya minta diantar ke tempat parkir). Atau bisa juga menyewa sepeda (Ecobike) seharga Rp.50.000-60.000/ jam untuk dewasa dan Rp.25.000-30.000/jam untuk anak-anak. Bagi mereka yang mau merasakan sedikit petualangan, Ecopark juga menyediakan beberapa permainan air seperti Fun Boat, Hand Boat, dan Waterball dengan tarif Rp.25.000-30.000/ orang. Bahkan kalau mau yang sedikit lebih ekstrim, tersedia juga permainan Paint Ball tak jauh dari pintu masuk Ecopark.

Secara pribadi, sebenarnya saya tertarik untuk mecoba Segway (yang dapat disewa seharga Rp.45.000-60.000), tapi mengingat betapa buruknya kemampuan saya menangani berbagai macam jenis kendaraan, maka akhirnya saya pun mengurungkan niat saya.

13834847861524720626
13834847861524720626

Saya begitu menikmati waktu jalan santai saya mengitari Ecopark, sampai tidak terasa lampu-lampu taman mulai dinyalakan dan loket penjualan tiket wahana air sudah ditutup. Ya, sepertinya ini sudah saatnya saya pergi ke loket Fantastique untuk membeli tiket pertunjukan. Berhubung ini bukan weekend, hanya ada satu kali show jam 18.30. Untuk weekend, ada penambahan show jam 20.00 (waktu yang tertera adalah jam buka pintu, pertunjukan sendiri baru dimulai 30 menit setelah pintu dibuka).

Sebagai ibu rumah tangga yang harus selalu berhemat, maka sebelum datang ke Fantastique, saya mencari tahu ada program promosi apa saja yang sedang berlaku. Harga tiket normal Fantastique adalah Rp.50.000/orang (atau Rp.60.000/orang hari Sabtu dan Minggu). Namun karena saya memiliki kartu Lotte Mart Point, saya mendapatkan diskon 20%. Untuk mengetahui program promo Ancol yang sedang berlaku, bisa dilihat melalui http://ancolevent.wordpress.com.

Selama menunggu pintu dibuka, saya dan suami menghabiskan waktu dengan menyantap camilan cupcorn yang terasa hangat di perut, sambil ditemani alunan musik live dari panggung kecil tepat di depan Fantastique. Saya pikir Ancol ini memang niat menyenangkan pengunjungnya. Ya, bayangkan saja, bahkan selama menunggu pintu Fantastique dibuka pun kami tidak dibiarkan bengong dalam kesunyian.

Tak lama menunggu, pintu pun dibuka. Petugas yang ramah mengarahkan kami ke deretan kursi terbaik. Settingan tempat terdiri dari pelataran area terbuka yang luas, ditambah latar belakang bangunan istana yang dikelilingi kolam air yang luas. Tepat jam 19.00 pertunjukan dimulai. Diawali dengan munculnya berbagai karakter protagonis utama seperti TimiEmi, Limbi, dan Cepi, ditambah tokoh pendukung yang menari dan bernyanyi dengan kompak dalam balutan kostum yang meriah. Disusul dengan beberapa tarian daerah dari Bali dan Dayak. Dalam babak pembukaan ini, water fountain (air mancur) dan sinar laser hanya dijadikan elemen pendukung pada latar belakang.

Setelah tarian-tarian itu berlalu, lampu di pelataran diredupkan, cerita pembukaan tentang legenda Timun Mas dimulai dan air mancur ditembakan ke atas sampai membentuk dinding air. Dari dinding air itu muncul lah Buto Ijo – sang raksasa antagonis yang ingin mengambil TimiEmi menjadi istrinya – dalam bentuk 3D.

Kisah pengejaran Buto Ijo (beserta 2 kroninya) terhadap TimiEmi terus berlanjut. Buto Ijo yang berhasil mengalahkan lumpur garam dan pohon duri dari kantung ajaib TimiEmi semakin murka. Menuju akhir acara, gambar bergerak ditembakkan ke arah dinding istana. Dinding yang sebelumnya terlihat polos itu, kini dipenuhi gambaran pesawat dan awan yang bergerak. Disusul dengan pertunjukan laser yang semakin terlihat menakjubkan dan sedikit semburan air yang menerpa wajah kami.

Pada akhirnya Buto Ijo berhasil dikalahkan oleh senjata terakhir TimiEmi yang berupa terasi. Maka para tokoh protagonis pun kembali menari dengan gembira, ditutup dengan letupan kembang api yang meriah (saya tidak menyangka sampai ada kembang api segala). Penonton pun bersorak senang, sebagian malah protes karena durasi pertunjukan dianggap terlalu sebentar.

13834848661080360349
13834848661080360349

Selepas pertunjukan, kami diberi kesempatan untuk berfoto dengan para tokoh yang sepertinya tidak pernah kehabisan energi dan senyuman.

Saya pulang dengan perasaan puas. Saya tidak menyangka kalau laser show-nya bisa sebagus itu. Bukan hanya visualnya saja, kualitas tarian, audio, dan lagunya pun tidak sembarangan. Saya juga suka bagaimana Ancol bisa menggabungkan unsur tradisional Indonesia dan teknologi canggih dengan kreatif, tanpa membuatnya terlihat norak.

Sungguh, wisata taman saya kali ini bisa dibilang penuh kejutan. Saya tidak menyangka Ecopark terasa begitu nyaman dan rapih. Gerombolan angsa-nya membuat saya merasa sedang ada di pedesaan yang damai. Ditambah dengan laser show Fantastique yang berkualitas tinggi, membuat saya tidak menyesal telah meluangkan waktu saya di Ancol.

Kalaupun ada sedikit opini, sebenarnya saya berharap kalau pedestrian boleh masuk kemana saja di area Ecopark, termasuk ke dalam jalur sepeda. Saya juga berharap pertunjukan Fantastique tidak berakhir secepat itu. Sepertinya saya belum sempat meresapi kecanggihan tarian laser-nya, tiba-tiba sudah selesai.

------------------------ Facebook >>>  http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=287435374610173&id=737441381

Twitter >>> http://twitter.com/#!/JengGussie/status/131745522120790017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun