Mohon tunggu...
Gus Ros
Gus Ros Mohon Tunggu... Lainnya - (ingin jadi) Penulis

Menjelang satu dekade menjalani LDM | Sharing tentang Pernikahan dan Parenting ~ Menulis apa yang ingin ditulis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kandasnya Asa Mahasiswa dan Pekerja Perantau

26 November 2024   11:45 Diperbarui: 26 November 2024   13:10 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kandasnya harapan mahasiswa dan pekerja perantau ini menjadi pengingat bahwa demokrasi tidak hanya soal prosedur, tetapi juga soal aksesibilitas. Jika negara ingin memastikan bahwa demokrasi benar-benar menjadi milik semua warga negara, maka sistem pilkada harus mampu beradaptasi dengan mobilitas masyarakat modern.

Dalam jangka panjang, langkah-langkah di atas tidak hanya akan meningkatkan partisipasi pemilih, tetapi juga memperkuat legitimasi hasil pilkada. Demokrasi yang inklusif adalah demokrasi yang mampu mendengarkan dan mewadahi suara setiap individu, termasuk mereka yang berada jauh dari kampung halamannya.

***

Silahkan baca juga :

Asa Perantau dalam Pilkada Serentak 2024: Hak Memilih Tanpa Batas Wilayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun