Mohon tunggu...
Gus Ros
Gus Ros Mohon Tunggu... Lainnya - (ingin jadi) Penulis

Menjelang satu dekade menjalani LDM | Sharing tentang Pernikahan dan Parenting ~ Menulis apa yang ingin ditulis

Selanjutnya

Tutup

Love

Menjadi Pendengar yang Baik bagi Seorang Suami saat Menjalani LDM

19 November 2024   14:49 Diperbarui: 19 November 2024   15:00 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Memenuhi Hak Istri

Islam menekankan pentingnya mempergauli istri dengan baik: 

 "Dan pergaulilah mereka dengan cara yang baik..." (QS. An-Nisa: 19).  

Dalam konteks LDM, mendengarkan keluhan, cerita, atau kebutuhan istri adalah bentuk pengamalan ayat ini. Suami yang mendengarkan istri dengan baik akan mendukung terjalinnya hubungan 'sakinah, mawaddah, dan rahmah  yang menjadi tujuan pernikahan. 

Hal-hal yang Perlu dilakukan oleh Suami agar Menjadi Pendengar yang Baik  

Lalu setelah kita memahami arti pentingnya menjadi pendengan yang baik, apa yang mesti dilakukan oleh seorang suami? Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan saat menjalani LDM :

1. Mengatur Waktu untuk Berkomunikasi

LDM sering kali menyulitkan pasangan untuk berbicara secara langsung. Suami dapat mengatur waktu khusus untuk berbicara dengan istrinya tanpa gangguan, seperti setelah shalat malam atau di waktu senggang. Dalam Islam, waktu yang diberikan untuk keluarga dapat bernilai ibadah.  Permasalahan lain terkait waktu berkomunikasi adalah saat pasangan suami istri berbeda zona waktu. Terdapat selisih waktu ber jam-jam misalnya, bisa beda pulau bahkan beda negara.  Bisa jadi saat suami sudah waktunya bekerja atau beristirahat, namun istri dan anak-anaknya masih segar bugar untuk dapat mengobrol dengan suami atau ayahnya. Begitu pula bisa terjadi sebaliknya. Tentunya hal-hal teknis seperti ini dapat disikapi dengan arif dan bijaksana. Jangan sampai menunjukkan sikap egois satu dengan lainnya.

2. Mendengarkan dengan Empati

Dalam buku Biografi Rasulullah : Sebuah Studi Analitis Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik  oleh DR. Mahdi Rizqullah Ahmad, disebutkan Rasulullah SAW tidak pernah memotong pembicaraan orang lain. Kecuali jika pembicaraan tersebut dinilai berlebihan dan dapat memicu kesalahpahaman. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang artinya: "Jika engkau mengatakan 'diamlah!' kepada orang-orang ketika mereka tengah berbicara, sungguh engkau mencela dirimu sendiri" (HR. Ahmad).
Dalam hadits lain disebutkan, Rasulullah SAW tidak pernah memotong pembicaraan istri-istrinya. Suami perlu melatih kesabaran untuk mendengarkan secara utuh sebelum memberikan tanggapan.

3. Menanggapi dengan Lembut dan Bijaksana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun