Mohon tunggu...
Gusranil Fitri
Gusranil Fitri Mohon Tunggu... -

Seorang Pecinta Manchester United yang Mencintai Hujan dan Langit Senja serta Hening di Pagi Buta ~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Rindu ~

7 Desember 2014   07:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:52 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih di sini..aku berdiri tegap
Menatap langit Desember dengan nanar
Ada sebongkah cahaya di langit Timur sana..ayah
Iya..bulan di langit Desember nan indah
Membiarkan aku di sini sendiri tenggelam dalam sendu
***
Ayah..teringat aku segala untaian katamu
Kini aku rindu...bagai tatapan nanar ini aku ingin hilang
Senja sudah diusir malam
Tetap saja rindu tak terusik tak mau pergi
***
Ayah..masih ku sesali kebodohanku di atas segala
Memilih masa depan dibanding menemanimu
Kini aku tak memiliki lagi masa depan yang kuagungkan dulu
Sirna bagai tanpa bekas...hampa
Semua pergi ayah...kubiarkan menghilang
Bersamaan dengan kepergianmu


Serasa aku ingin mengikutimu dari belakang
Tapi aku tak tahu cara termudah untuk menemuimu secepat itu
Ayah..air bening di mata tak mampu lagi menemaniku
Menghapus semua rindu dan sendu ini
Mereka sudah bosan...memilih diam tak mau keluar
***
Ayah...cobalah kau sekali saja hadir
Mendengar setiap rintih sendu ini
Mungkin kau takkan mengira aku akan seperti ini
Lemah ~
***


6 Desember 2014 - Rindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun