Mohon tunggu...
Gusti Ramadhan
Gusti Ramadhan Mohon Tunggu... lainnya -

terlahir baik dan berusaha keluar dari kotak....-t -l t

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mereset Negeri ini

3 Oktober 2013   17:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai orang yang lahir dan besar di negeri tercinta ini, tentunya kita pasti merasa miris dengan keadaan bangsa kita yang sekarang, kenapa seperti itu ?
Banyak faktor yang mungkin mempengaruhi dan menjadi sebab dari itu semua, tetapi dari kacamata saya sendiri yang paling terlihat jelas adalah adanya konflik kepentingan terutama di kalangan elit-elit politik negeri ini.

-Ketika kekuasaan yang selalu diperebutkan dengan segala daya dan upaya,
-Ketika kekuasaan dapat membeli segalanya termasuk hilangnya moral, etika bahkan rasa malu,
-Ketika yang disebut 'wakil rakyat' secara umum bukanlah orang yang memang kompeten di bidangnya,
-Ketika individualisme semakin terasa seiring berjalannya waktu dan strata sosial yang semakin hari semakin terlihat 'njomplang',
-Ketika konflik horizontal, isu SARA, isu DEMOCRAZY, pembangunan yang tidak merata, masih menjadi coretan-coretan kelam di buku catatan negeri ini.

Seperti 'bom waktu' , jikalau hal-hal diatas dibiarkan terus menerus nampaknya negeri ini tinggal nunggu waktu untuk....... (isi sendiri) hahaha
memang masih banyak orang baik yang berjuang untuk negeri ini, tapi dari segi kuantitas dan kekuasaan masih kalah oleh 'ORANG (yang katanya) BAIK'  lalu kedepannya ?

Seandainya negeri ini punya 'tombol reset'  mungkin sudah sejak lama tombol tersebut harusnya digunakan, sampai sekarang saya masih mencari belum menemukan dimana keberadaan tombol itu,
kayaknya sih masih diumpetin sama 'ORANG -ORANG (yang katanya) BAIK' tadi.... hahahaha

(cuma opini bodoh dari orang lapar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun