Dalam salah satu grup pertemanan, WAG SMA yang selalu aktif, sehingga sehari saja kalau tidak buka sudah ada ratusan pesan bahkan pernah sampai ribu.
Beberapa hari yang lalu tumben agak sepi trafic per Wa-an digrup itu.
Iseng saya tulis dalam bahasa Surabaya-an, "Rek kiro2 podo gak awak dewe wong lanang. Kadang2 aku pingin selingkuh, tapi takut dosa, 😀, ternyata ketakutanku lebih dominan, hehehe". Kalau di bahasakan Indonesia, Teman-teman kira-kira kita ini sama tidak ya sebagai lelaki. Kadang-kadang aku ingin selingkuh, tapi takut dosa, ternyata ketakutanku lebih dominan.
Ternyata grup yang biasanya rame saut-sautan, sempat sepi, sepertinya teman-teman menganggap ini sesuatu yang serius sehingga sangat berhati-hati menjawabnya. Apa lagi wak lurah, ketua grup yang menikah dengan teman seangkatan, yang tentu ada didalam WAG SMA ini, dia harus benar-benar mikir buat merespon lemparan chatt saya.
Beberapa saat kemudian ada yang respon jujur, "99,99% wong lanang iku berpotensi selingkuh.., yang membedakan hanyalah kontrol dan waktu..Sing siji kuat nahan, sijine setengah kuat dan gak kuat.., trus kapan iku, wingi, saiki, besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan.."
Nah mulai ada yang berani respon.
"Jujur ae, masio aku ya pengin rabi pitu.., jika itu tidak ada masalah..Berhubung bakale ada masalah.., dadine ya hora wani.."
Asik nih makin gayeng. "Milih sing aman ae, kayak gaden kae.., menyelesaikan masalah tanpa masalah.."
Ada lagi yang mulai memanaskan situasi, "Mending tuku sate timbang tuku weduse ngunu ta mbah"
Sebenarnya yang saya tunggu itu respon Wak Lurah, tapi lama banget tidak respon, mungkin pas akan respon ditunggui sebelahnya oleh permaisuri, hahahahaha.