Meski begitu pergantian nama bandara ini tidak menghilangkan nama desa Blimbingsari.
Sampai saat ini, sebagian masyarakat masih menyebutnya sebagai Bandar Udara Blimbingsari.
Bandar Udara Banyuwangi dibangun dengan konsepTidak banyak menggunakan kaca kaca, bangunan terminal bandara menggunakan banyak kayu.
Karena konsep pembangunan menggunakan penghawaan alami, hanya ruang tunggu yang menggunakan AC.
Bandar udara ini juga mempunyai desain interior yang sangat minim sekat, menggunakan sinar alami matahari untuk menerangi terminal bandara.
Ada beberapa kolam ikan dengan air mengalir yang berfungsi untuk memperbaiki tekanan udara dan untuk membantu suhu ruang bandara tetap sejuk.
Ada banyak tanaman hijau pada bagian ruangan menambah kesan asri dan alami.
Pada bagian atap gedung terminal bandara, terdapat roof garden, taman dengan tanaman rumput gajah mini.
Dari jauh kesan yang ditangkap bahwa bandara ini begitu hijau dan asri dengan bentuk bangunan khas Banyuwangi.