Harga Pakan Naik, meski didalam setatus WA itu tertulis penyesuaian harga, tetapi penyesuaiannya keatas, ya artinya harganya naik.
Pagi-pagi membaca setatus WA dari toko tempat langganan saya membeli pakan ayam.
Nampak tidak terlalu besar sih, kalau dilihat kenaikan perkilogramnya, tetapi kalau dikalikan puluhan kilo ya jadi terasa banget kenaikan harga pakan tersebut.
Sebagai contoh, kandang ayam saya sehari membutuhkan sekarung  lebih pakan ayam, tepatnya 70 kilogram pakan ayam, artinya untuk biaya pakan sehari sudah naik Rp 7000.
Uang Rp 7000 kalau dikalikan 30 hari, berarti biaya pakan sudah naik Rp 210.000 perbulan.
Sementara harga jual telur, rata-rata dikisaran Rp 24.000 , memang sih pernah sampai diatas Rp 30.000 perkilo telur, tapi itu hanya sesaat, sedangkan konstan harga jual ke warungan atau harga ke pedagang dikisaran Rp 23.000 sampai Rp.24.000.
Harga jual telur naik dan turun, sementara harga pakan kalau sudah naik enggan turun.
Enggan turun atau tidak akan turun?
Seperti itulah kenyataan yang ada, yang terkadang tidak diimbangi dengan kesadaran konsumen, yang sering menawar dengan harga yang tidak memberi keuntungan kepada peternak.
Apalagi, kalau ada serangan telur jawa, ya telur jawa istilah orang-orang pasar didekat rumah saya.Â