maaf berkali-kali aku hanya menggaris
aspal pantura tanpa jerit besi tergilas besi
jauh sebelum dangdut menggoyang
kursi-kursi mimpi-mimpi penumpang
sepanjang timur barat lepas pemalang ke batang
kembali barat timur lepas batang ke pemalang
sependek waktu menyeret mata dari remang kelam
jendela membingkai sisi wajahmu
maaf aku selalu gagal menolak kehendak
waktu cepat memutar roda dalam bola mataku
urung menggaris utuh meski pada jendela
hanya sebagian sisi wajahmu Â
sependek waktu selalu mengelabuiku dalam kelam
tiada kudapat meski sekelebat kainmu
maaf kalau kali ini kucoba dengan kata
sejenak singgah di ujung kainmu
*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H