Aku mengendarai malam aksara
Sejak senja membuka jalan beraspal kopi
Hujan mengisi bahan bakarnya
Orang-orang lalu-lalang memikul
Sekarung sinar matahari dengan penat lelah
Tertatih-tatih ditimpa mimpi-mimpi
Tentang plesir ke planet-planet
Kulewati gubuk rumah puisi prosa
Dusun-dusun fiksi kebun-kebun berita
Kota-kota fakta
Malam aksara adalah kendara andalan
Telah jauh aku bersamanya menjelajahi
Dunia masalah riang ria bersengkarut
Riuh sorak tawa olok perkara petaka
Hujan selalu mangkal di ruas-ruas jalan
Siap-sedia melancarkan laju jelajah
Sampai lipatan subuh berserakan
Ujung perjalanan tidak bisa kuterka
Kepalaku belum merampungkan peta
*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H