Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mengendarai Aksara Malam

15 Juli 2017   19:58 Diperbarui: 15 Juli 2017   20:25 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku mengendarai malam aksara
Sejak senja membuka jalan beraspal kopi
Hujan mengisi bahan bakarnya

Orang-orang lalu-lalang memikul
Sekarung sinar matahari dengan penat lelah
Tertatih-tatih ditimpa mimpi-mimpi
Tentang plesir ke planet-planet

Kulewati gubuk rumah puisi prosa
Dusun-dusun fiksi kebun-kebun berita
Kota-kota fakta

Malam aksara adalah kendara andalan
Telah jauh aku bersamanya menjelajahi
Dunia masalah riang ria bersengkarut
Riuh sorak tawa olok perkara petaka

Hujan selalu mangkal di ruas-ruas jalan
Siap-sedia melancarkan laju jelajah
Sampai lipatan subuh berserakan

Ujung perjalanan tidak bisa kuterka
Kepalaku belum merampungkan peta

*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun