Aku melihatmu, Penyair
Di antara patung-patung membulat hijau
Ketika jangkrik dan cecak menusuk sunyi
Apa kabar misteri melesetnya target
Tersesat mata pada kemasan kata-kata
Lama tidak kubaca puisimu
Sejak aku gagal menggambarkan aksara-aksaramu
Lama tidak kudengar nadamu
Sejak aku lungkrah melukiskan syair-syairmu
Alangkah girangnya aku sekarang
Waktu pecah berkeping-keping
Aku menatapmu, Penyair
Meneroka gerak bibirmu melahirkan misteri
Menerka retak rekah menguar makna
Menerkam butirannya seputar kepalaku
Aku yakin nyata meraupi mataku
Kamu sang Penyair pembongkar tembok-tembok senyap
Perombak misteri menjadi arena bermain
Kanak-kanak bersorak menyebut-nyebut namamu
Berlarian menujumu
Tetapi kamu bergeming hening
Bersama patung-patung membulat hijau
Antara nyata dan bayang
Rupanya mataku semakin samar
Rupanya sesat masih mengikatku dalam misteri
*******
Ruang Rusip Sungailiat, 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H